Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Seorang Ilmuwan Geofisika Tiongkok Huang Danian

2 Februari 2024   15:05 Diperbarui: 2 Februari 2024   15:08 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Huang Danian, lahir pada tahun 1958, di Daerah Povinsi Otonomi Guangxi suku Zhuang, Tiongkok selatan, Huang Danian memiliki ketertarikan pada geofisika sejak usia dini. Dia mengabdikan hidupnya untuk sains, membuat banyak pengorbanan dalam perjalanannya dan akhirnya pergi ke Inggris untuk studi lebih lanjut pada tahun 1993.

Pada tahun 1993, dia pergi kuliah ke Universitas Leeds di Inggris, dan memperoleh gelar doktor di bidang geofisika, dan meraih nilai terbaik di kelasnya.

Saat belajar di Inggris, dia menggabungkan integritas seorang intelektual Tiongkok dengan ketepatan Inggris.

Meskipun awalnya harus menghadapi kesulitan bahasa dan hidup di negara asing, Huang dengan cepat mendapatkan rasa hormat dari para profesor dan rekan-rekannya di Inggris berkat pengetahuan akademisnya yang mendalam dan kerja kerasnya.

Dr Roger Clark, Dosen Senior di Fakultas Bumi & Lingkungan (School of Earth & Environment) Universitas Leeds, yang pernah mengawasi pekerjaan PhD Huang pada analisis kuantitatif anomali gravitasi dan medan magnet.

"Sebagai seorang mahasiswa, dia jelas sangat terampil dan bagus dalam matematika, dan kami senang membimbingnya dalam bidang geofisika," kata Clark.

"Dia tentu saja seorang mahasiswa yang sangat berdedikasi ketika dia berada di Leeds, dan saya mendengar hal yang sama dari rekan-rekannya di industri," katanya.

"Saya selalu tahu dia punya keterampilan dan energi untuk melakukannya dengan baik dalam apa pun yang dia ingin terapkan." kata Clark.

Tak lama setelah dia memperoleh gelar doktornya, Huang bergabung dengan perusahaan layanan geofisika ARKeX di Cambridge sebagai peneliti tingkat lanjut pada gradiometri gravitasi udara dan laut resolusi tinggi, yang terutama digunakan dalam eksplorasi minyak, gas, dan sumber daya mineral di laut dan di darat.

Tim Huang telah dianggap oleh rekan peneliti sebagai salah satu tim peneliti terkemuka di industri teknologi deteksi seluler.

Mark Davies, presiden dan CEO Austin Bridgeporth, pernah bekerja dengan Huang di ARKeX selama bertahun-tahun.

"Saya pikir Huang adalah ahli geofisika yang sangat berbakat yang memelopori banyak proyek selama bertahun-tahun untuk perusahaan minyak besar independen," katanya.

"Dia sangat berbakat dan berpengetahuan luas. Bukan hanya seorang kolega tetapi juga seorang teman sejati," tambah Davies.

Selama berada di Inggris, Huang tetap berkomitmen pada Tiongkok, dan kontaknya dengan tanah airnya tidak pernah terputus. Dia selalu terbang ke Tiongkok untuk menghadiri pertemuan akademis atau seminar terkait bidangnya.

Menurut rekannya, bukan sebuah "pilihan acak" yang kemudian dipilih oleh Huang untuk kembali ke Tiongkok untuk bekerja, juga bukan sebuah "dorongan tiba-tiba".

"Danian menyukai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dia tidak pernah mengatakan mengapa dia ingin kembali ke sana, tapi itu sangat jelas bagi saya. Tiongkok mendanai proyek-proyek ilmu pengetahuan berkualitas tinggi dan dia ingin menjadi bagian dari hal itu," kata Davies.

"Saya selalu mengharapkan Danian unggul dalam segala hal yang ingin dia lakukan. Itu tidak mengejutkan saya sama sekali," tambahnya.

Pada tahun 2008, Tiongkok meluncurkan program rekrutmen nasional bagi talenta-talenta terbaik global, yang disebut program "Seribu Bakat", sebagai bagian dari upaya Tiongkok untuk menjadi perekonomian yang didorong oleh inovasi. Program ini mendorong para profesional Tiongkok dan asing di luar negeri (diaspora) untuk bekerja di Tiongkok.

Huang menjadi salah satu orang pertama yang berpartisipasi dalam program ini pada tahun 2009. Dia melepaskan posisinya di Inggris dan menjual rumah serta propertinya untuk bekerja di Universitas Jilin di Changchun (Zhangchun).

Sekembalinya, Huang diundang menjadi kepala ilmuwan di cabang program eksplorasi "bumi dalam" terbesar di Tiongkok. Program ini bertujuan untuk memasang kamera berteknologi tinggi di pesawat, kapal, dan satelit yang memungkinkan mereka melihat menembus kerak bumi tanpa menggali ke dalamnya. Investasi pada cabang programnya telah mencapai lebih dari 300 juta yuan ($43,5 juta).

Tanpa membuang waktu, Huang "bersembunyi/terbenam" di kantornya dan bekerja siang dan malam, dengan hanya tidur dua hingga tiga jam sehari, membuatnya mendapatkan gelar "si gila kerja/ workaholic".

"Dia tidak menganggap serius tidur," kata Zhangyan istri Huang.

Pada 24 Desember 2009, Huang Danian seorang sarjana terkenal internasional terbang kembali ke tanah airnya dari Cambridge di Inggris. Dia diam-diam tanpa banyak berita kejutan masuk ke Universitas Geologi Jilin.

Beberapa media asing memberitakan bahwa kembalinya dia ke Tiongkok menyebabkan armada latihan kapal induk suatu negara terpaksa harus mundur 100 mil laut. Sarjana berpengaruh tersebut adalah ahli geofisika terkenal Huang Danian.

Huang Danian, saat itu berusia 55 tahun, menjabat sebagai direktur Litbang di sebuah perusahaan geofisika penerbangan di Inggris, memimpin tim penelitian ilmiah kelas dunia yang terdiri dari 300 orang, sebagian besar terlibat dalam penelitian dan pengembangan platform bergerak kelautan dan penerbangan, metode deteksi, teknologi, dan peralatan.

Dalam istilah awam, ini berarti memasang "mata tembus pandang" pada platform seluler seperti pesawat terbang, kapal, dan satelit untuk melakukan CT di bumi, yang dapat menembus deposit mineral bawah tanah dan target yang diintai, dan dapat membuat area sejauh dua kilometer atau bahkan lebih jauh di bawah tanah menjadi "transparan.".


Pada saat itu, teknologi ini hanya dikuasai oleh Inggris dan AS serta beberapa negara maju di dunia, yang merupakan puncak persaingan ilmu pengetahuan dan teknologi dan bahkan penyebaran strategis negara-negara di seluruh dunia.

Profesor Liu Cai dari Sekolah Sains dan Teknologi Eksplorasi Bumi di Universitas Jilin menunturkan: Dia bisa menjadi direktur departemen R&D di seluruh organisasi. Dia sangat jelas mengerti tentang teknologi inti. Ini adalah periode emas penelitian di saat-saat dia memiliki lebih banyak pengalaman.

Sumber: whhlyt.jl.gov.cn
Sumber: whhlyt.jl.gov.cn

Gedung pengajaran bergaya istana ini adalah Istana Geologi Universitas Jilin, tempat lahirnya sekolah geologi paling awal di RRT.

Pada hari ke 6 setelah kembali ke Tiongkok, Huang Danian menetap di Istana Geologi dan menjadi profesor di Sekolah Eksplorasi Bumi dan Riset Teknologi Universitas Jilin. Dia juga menjadi ahli "Rencana Seribu Bakat" nasional pertama yang mendarat di Tiongkok Timur Laut.

Banyak orang yang tidak habis pikir, Huang Danian telah mencapai prestasi dan status seperti itu di luar negeri, mengapa dia dengan teguh memilih kembali ke Tiongkok untuk pembangunan?

Masa Muda

Sumber: china-pictorial.com.cn
Sumber: china-pictorial.com.cn

Huang Danian lahir di Nanning, Guangxi, orang tuanya adalah salah satu ahli geologi paling awal di RRT, Huang Danian memiliki impian menjadi seorang geologis di dalam hatinya sejak masih kecil.

Pada tahun 1977, Huang Danian yang berusia 19 tahun diterima di Departemen Geofisika Terapan Sekolah Tinggi Geologi Zhangchun, yang sekarang menjadi Sekolah Tinggi Sains dan Teknologi Eksplorasi Bumi Universitas Jilin, dengan rekor skor tertinggi 70 atau 80.

Ketika lulus, Huang Danian meninggalkan sebuah kalimat di buku peringatannya: Adalah tanggung jawab generasi kita untuk merevitalisasi Tiongkok! Sebuah "benih mengabdi pada negara" tumbuh saat itu.

Pada tahun 1992, Huang Danian pergi ke Universitas Leeds di Inggris untuk studi lebih lanjut, dan kemudian mulai terlibat dalam penelitian tentang mendeteksi minyak dan gas dalam laut serta target tersembunyi di bawah air. Dia memimpin tim untuk mencapai banyak terobosan. Menjadi salah satu pakar paling berwibawa di bidangnya pada saat itu.

Huang Danian sangat dihargai oleh perusahaan dan dihormati oleh rekan-rekannya. Dia memiliki karier yang sukses dan telah menjadi salah satu dari sedikit orang Tiongkok yang mengikuti kelas bahasa Inggris. Istrinya Zhang Yan menjalankan dua klinik pengobatan Tiongkok di London. Putrinya juga telah kuliah dan mandiri. Kehidupannya sudah sangat stabil dan solid.

Namun dia tidak merasa bangga dan terhormat akan hal tersebut, karena dalam bidang eksplorasi dalam tanah dan deteksi kedalaman, katanya, terdapat kesenjangan yang sangat besar antara Tiongkok dan tingkat internasional. Sebagai orang Tiongkok, kesenjangan tersebut membuat dia merasa bahwa sehebat apa pun prestasi dia yang diraihnya di luar negeri, itu bukanlah kesuksesan yang sebenarnya.

Orang tua Huang Danian selalu berharap dia akan kembali untuk mengembalikan uang tanah airnya. Pada tahun 2004, ketika dia melakukan penelitian ilmiah dan teknologi di kapal selam asing jauh di Samudera Atlantik, orang tuanya jatuh sakit parah. Sebelum kematiannya, dia memberitahunya untuk selalu ingat bahwa dia adalah orang yang memiliki tanah air.

Dua tahun kemudian, ketika ibunya sakit kritis, dia juga memerintahkan dia untuk kembali secepat mungkin untuk berkontribusi pada negara. Setelah puluhan tahun mengembara ke luar negeri, Huang Danian selalu ingin kembali ke Tiongkok secepat mungkin, namun dia menunggu waktu yang tepat agar bisa memancarkan lebih banyak cahaya dan kehangatan untuk tanah airnya.

Sebuah peluang datang pada tahun ke-18 setelah dia meninggalkan tanah airnya. Pada bulan April 2009, Huang Danian menerima email dari Liu Cai, yang saat itu menjadi dekan Sekolah Sains dan Teknologi Eksplorasi Bumi Universitas Jilin yang menuliskan: Negara kita (RRT) sedang melakukan rencana dan menghimbau talenta tingkat tinggi diaspora dan asing untuk bekerja pada negara.

Profesor Liu Cai mengatakan: Negara kita (Tiongkok) telah meluncurkan rencana talenta luar negeri tingkat tinggi. Pada akhir tahun 2018, negara mulai memberi tahu semua unit untuk mengatur pemilihan talenta. Setelah pemberitahuan tersebut, saya meneruskan email ke Huang Danian.

Ketika Huang Danian mendengar panggilan dari almamaternya, api di hatinya benar-benar menyala. Huang Danian segera pergi membujuk istrinya Zhang Yan, dan bahkan dengan serius mengatakan kepada istrinya bahwa dia akan kembali ke Tiongkok meskipun mereka berpisah hidupnya.

Ren Bo, yang saat itu menjabat wakil direktur Departemen Kerja Front Bersatu dari Komite Partai Universitas Jilin menuturkan: Setelah melakukan beberapa diskusi antara keduanya, Zhang Yan (istri Huang) juga mengatakan bahwa kita harus meninggalkan kehidupan yang sudah berkecukupan sekarang dan harus mulai kembali bekerja menuju kesejahteraan. Huang Danian selalu mengatakan hal yang sama. Dia mengatakan bahwa inilah yang dia katakan. Di saat-saat terbaik, kapan pun ibu pertiwi membutuhkan saya, saya akan melakukan yang terbaik untuk mengabdi pada negara saya.

Istrinya Zhang Yan tahu bahwa perginya kali ini  berarti melepaskan bisnis yang telah dijalankannya selama lebih dari sepuluh tahun. Namun, melihat tatapan mata suaminya yang sudah teguh, Zhang Yan tetap memilih untuk mendukung keputusan suaminya.

Perusahaan dimana dia bekerja mengetahui bahwa Huang Danian akan pergi dan menawarkan persyaratan yang sangat murah hati untuk mempertahankannya. Namun Huang Danian bertekad dan mengundurkan diri dalam waktu sesingkat-singkatnya, menjual vilanya dan mengurus prosedur untuk kembali ke Tiongkok. Istrinya juga menjual klinik-kliniknya dengan harga termurah.

Dia menceritakan bahwa pada hari klinik tersebut dijual, istri saya menangis sejadi-jadinya.

Ren Bo menuturkan kembali cerita Huang: Karena mereka terburu-buru dan tidak dapat menangani stok obat-obatannya, memuatnya dalam dua gerobak penuh obat-obatan meninggalkannya. Huang Danian membujuk istrinya untuk menghentikan karirnya dan meninggalkan putrinya yang masih belajar/kuliah. Mengucapkan selamart tinggal pada tim peneliti ilmiah kelas terkemuka danmenuju ibu pertiwinya, dan menuju  Tiongkok Timur Laut yang bertanah hitam.

Ketika dia kedatangannya disambut dengan meriah oleh almamaternya dan diadakan pertunjukkn nyanyi oleh fakultas bidang kesenian dengan sambutan nyanyian "I Love You China" , selama mendengarkan nyanyian ini Huang terus berlinang air mata terharu.

Kemuidan dia berkata: Kami yang telah bekerja di luar negeri selama bertahun-tahun memiliki keterikatan yang dalam dan mendalam dengan tanah air kami. Dia mengatakan, hanya jika Anda tinggal di luar negeri dalam waktu yang lama barulah Anda bisa benar-benar menghargai beban tanah air di hati Anda.

Huang mengatakan: Ketika negara kita berubah dari negara besar menjadi negara kuat, dibutuhkan banyak sekali orang seperti saya untuk kembali dan berpartisipasi dalam pembangunan ini.

Penuh kepolosan dan ambisi untuk mengabdi pada negara, bagi Huang Danian, kembali dari studinya untuk mengabdi pada ibu pertiwi adalah kesuksesan terbesar dan nilai terbesar di dunia ini baginya.

Saat itu, Tiongkok baru saja memulai progam untuk menciptakan peralatan eksplorasi kedalaman, dan terdapat jeda hampir 30 tahun tertinggal bagi Tiongkok, dibanding dengan Eropa dan AS, jadi setelah kembali ke Tiongkok, Huang mengabdikan dirinya untuk bekerja tanpa henti.

Sejak 2010, Huang Danian berturut-turut menjabat sebagai kepala ilmuwan "Pengembangan dan Eksperimen Instrumen dan Peralatan Utama untuk Eksplorasi Kedalaman" dalam "Proyek 863" dan "Rencana Lima Tahun Kedua Belas", membuka jalan dan membangun jembatan dan menempa senjata tajam untuk survei langit ibu pertiwi, penjelajahan bumi, penyelaman laut, dan penjelajahan laut.

Huang Danian menuturkan: Saya berharap di masa depan negara kita, dalam hal kemajuan teknologi balon penerbangan dan fisika, saya dapat melakukan bagian saya untuk benar-benar mendeteksi informasi tersembunyi di bawah tanah dan menjadikan semuanya "transparan".

Dalam karya penelitian ilmiah Huang Danian, pengembangan peralatan utama untuk geoeksplorasi dan eksplorasi merupakan bagian terpenting dari karyanya. Instrumen gradien gravitasi penerbangan merupakan peralatan teknis yang disruptif. Jika memilikinya ilmu dan peralatan ini seperti memasang "mata tembus pandang" pada platform seluler seperti pesawat terbang, kapal laut, dan satelit.

Dapat menembus rahasia jauh ke dalam kerak bumi. Negara-negara maju di Barat telah menggunakan peralatan ini untuk menyelesaikan eksplorasi kedalaman sejak tahun 1990-an.

Sumber: china-pictorial.com.cn
Sumber: china-pictorial.com.cn

Banyak ladang minyak besar dan deposit mineral yang terkubur di bawah tanah telah ditemukan satu demi satu. Sistem ini dapat secara akurat mendeteksi target yang di-intai seukuran truk ratusan meter di bawah tanah atau di bawah air.

Inilah sebabnya media asing menyebut kembalinya Huang Danian menyebabkan armada latihan kapal induk suatu negara harus mundur seratus mil laut.

Sumber: china-pictorial.com.cn
Sumber: china-pictorial.com.cn

Liu Cai Mengatakan: Bagaimna kita mengandalkan pemantauan kapal selam di masa lalu? Mesin dapat terdeteksi sonar saat dihidupkan, namun sonar mati saat mesin dimatikan, baterainya masih memiliki daya tahan tertentu. Daya tahan maksimalnya adalah 100 mil laut, dan bisa memasuki wilayah laut negara kita setelah Huang Danian kembali. Kemudian gradiometer gravitasi di udara dapat berlayar sepanjang waktu, sehingga dengan mengukur sinyalnya akan terlihat jelas jenis benda tak dikenal apa yang ada di laut dan dalam air.

Pengembangan gradiometer gravitasi penerbangan adalah proyek komprehensif yang mencakup berbagai disiplin ilmu dan bidang. Bagaimana mengatur kekuatan penelitian ilmiah secara efektif untuk mencapai hasil dengan tujuan terpadu merupakan ujian yang cukup besar.

Yu Ping adalah asisten Huang Danian menuturkan: Hanya butuh waktu dua bulan setelah dia kembali untuk membentuk lebih dari 10 unit yang setara dengan lintas industri dan lintas departemen untuk bersama-sama menjalankan proyek ini, dan dia menjabat sebagai ketua, ini adalah tugas yang tidak mudah.

Caranya yang blak-blakan dalam mengekspresikan dirinya dan gaya kerjanya yang tegas sangat memengaruhi semua orang di sekitarnya.

Memimpin Tim Tiongkoknya Mengunjungi Almamater Leeds Inggris

Pada musim semi 2014, Huang Danian memimpin tim Tiongkoknya mengunjungi almamater lamanya di Inggris dan mendapat sambutan hangat.

Brad Judith adalah rekan Huang Danian di Inggris pada saat itu menuturkan: Danian tentu saja adalah orang yang pekerja keras, dan dia sangat menyukai makanan manis.

Ben Tony adalah rekan Huang Danian di Inggris pada saat itu menuturkan: dia adalah teman yang sangat baik dan penuh kebijaksanaan.

Benetton Adrian adalah rekan Huang Danian dari Inggris menuturkan: Awalnya saya tidak begitu memahami proyek baru yang diminta oleh (Huang Danian) untuk berpartisipasi, tetapi kemudian kami sangat senang mengetahui bahwa itu adalah proyek yang sangat inti. Saya terkejut, tetapi Saya sangat bangga dengan Danian. Saya senang dia akan melakukan pekerjaannya dengan sangat baik di posisi barunya setelah dia kembali ke Tiongkok.

Yu Ping mengatakan: Rekan-rekan di atas ini semua sangat mengaguminya, jadi ketika Huang Danian membawa beberapa tim ke sana, meskipun semua orang tahu mereka akan datang untuk belajar, mereka tetap bisa melayani dengan terbaik.

Sumber: china-pictorial.com.cn
Sumber: china-pictorial.com.cn

Selain sibuk dengan penelitian ilmiah, Huang juga menjabat sebagai dosen kelas sarjana di Universitas Jilin tersebut. Dalam benak para siswa, dia tidak pernah menjadi "otoritas akademis yang sok tinggian" tetapi seorang "guru yang tegas dan orang yang lebih tua seperti ayah" dan "teman idaman dalam hati".

Mahasiswa jurusan Geologi sebagian besar berasal dari pedesaan dan kondisi keluarganya kurang mampu, maka Huang tanpa segan membelikan laptop untuk masing-masing 24 mahasiswa di kelas tersebut dengan biaya sendiri. Dia mengatakan, di era informasi, metode pengolahan informasi yang modern harus digunakan.

Song Chao adalah murid Huang Danian pada saat itu menuturkan: Tidak pernah terdengar ada seorang guru yang mengeluarkan uangnya sendiri untuk membekali siswanya dengan laptop untuk keperluan pembelajaran dan pengembangan. Menggunakan laptop ini membuat hati saya terasa hangat.

Huang Danian adalah orang yang sangat memahami kehidupan. Dia menyukai fotografi, berenang, dan kebugaran. Dia juga mengatur keluarga dan teman-temannya untuk bepergian bersama setiap akhir pekan. Namun, setelah kembali ke Tiongkok, semua hobinya digantikan dengan pekerjaan, dan orang-orang memanggilnya "Huang yang sangat gemar bekerja" di belakang dijuluki "si tuan pekerja keras mati-matian".

Kamar 507 Istana Geologi Universitas Jilin merupakan kantor Huang Danian, selama tidak sedang dalam perjalanan bisnis, lampu di kamar tetap menyala hingga dini hari setiap hari, menjadikan rumahnya sebagai tempat istirahat sejenak saja.

Ren Bo menuturkan: Istri Huang mengatakan bahwa Huang menjalani kehidupan biasa di luar negeri, berangkat kerja tepat waktu, dan pulang kerja tepat waktu, mengapa Anda selalu bekerja lembur setelah kembali ke Tiongkok? Huang dan istrinya sering mengatakan, menurut Huang kalau di luar negeri kerja itu dinamakan berangkat kerja jadi harus pulang.

Huang Danian selalu berpesan kepada istrinya bahwa dalam satu tahun berikutnya kehidupan akan normal, dan di tahun berikutnya jadwal padat akan usai. Namun tahun demi tahun, Hang Danian tetaplah Huang Danian yang sama yang memiliki keluarga dan tidak bisa kembali ke rumah. Orang yang paling dia kasihani adalah istrinya Zhang Yan.

Dalam beberapa tahun terakhir sejak kembali ke Tiongkok, Huang Danian menghabiskan lebih dari sepertiga waktunya untuk perjalanan tugas. Agar tidak menyia-nyiakan siang hari yang berharga, dia selalu memesan penerbangan tengah malam. Pengaturan kali ini membuat Liu Guoqiu, pengemudi yang bertugas mengantar jemput Huang ke Bandara, mengeluh tanpa henti.

Pengemudi (pribai Huang) Liu Guoqiu menuturkan: Itu menggangguku karena dia selalu kembali larut malam. Dia berkata kepada Liu bahwa Anda telah memberikan kontribusi kepada negara dengan bekerja keras untuk menjemput saya. Saya tidak mengerti kalimat ini pada saat itu. Saya berpikir bahwa dia, seorang profesor yang mengomeli saya, tetapi saya merasa tidak berkontribusi pada negara. Saya sangat tersentuh dengan semangat kerjanya di kemudian hari. Saya punya selimut dan bantal kecil di rumah, jadi saya letakkan di kaca depan. Ketika saya menjemputnya, saya berkata kepada Tuan Huang, silakan tidur siang. Terima kasih banyak. Itu yang dia katakan.

Banyak orang menasihati Huang Danian untuk tidak bekerja terlalu keras, namun dia tidak bisa memperlambat langkahnya karena dia sangat menyadari kesenjangan antara Tiongkok dan tingkat internasional di bidang eksplorasi kedalaman.

Prestasi Selama Waktu Singkat di Tiongkok

Dia dengan penuh persaan menulis bahwa tanpa perasaan yang mendalam, dia tidak akan kembali dan jatuh cinta dengan tanah hitam yang suhunya lebih dari 20 derajat di bawah nol ini. Tanpa "sinar matahari dari suasana hati" dan "gila kesenian ini" untuk menikmati dirinya, tidak akan ada ketekunan yang konsisten, niat yang sudah berketetapan sejak awal, kepolosan seperti anak kecil sulit diubah. Tidak peduli seberapa jauh Anda melangkah, Anda akan terkubur di tempat jika terjatuh.

Hanya cinta yang mendalam yang dapat mencapai hasil yang luar biasa. Di bawah kondisi kerja dengan intensitas tinggi, Huang Danian memimpin ratusan ilmuwan untuk menghasilkan rapor yang memukau.

Sumber: xinhuanet.com
Sumber: xinhuanet.com

Tiga tahun setelah kembali ke Tiongkok, prototipe teknik pengeboran ilmiah untuk pengeboran tanah 10.000 meter pertama di Tiongkok "Crust No. 1" lahir, menjadikan Tiongkok sebagai negara ketiga di dunia yang menguasai teknologi pengeboran 10.000 meter.

Pada tahun kelima setelah kembali ke Tiongkok, dia membuat terobosan dalam teknologi utama dalam pengembangan prototipe rekayasa sistem eksplorasi seismik pemosisian mandiri tanpa kabel, yang memberikan dukungan teknis untuk eksplorasi seismik area luas.

Pada tahun keenam setelah kembali ke Tiongkok, prototipe gradiometer gravitasi udara berhasil dikembangkan, dan prototipe sistem deteksi aeromagnetik UAV sayap tetap telah selesai. Serangkaian penemuan besar dilakukan dalam eksplorasi darat.

Huang Danian Kolaps

Pada bulan Juni 2016, seluruh "Proyek Uji Deteksi Instrumen dan Peralatan Utama" memasuki tahap pertahanan akhir (final defense stage), tetapi Huang Danian pingsan sehari sebelum pelaksanaan lapangan.

Wang Yuhan adalah sekretaris Huang Danian pada saat itu menuturkan: Saya mendengar suarabenda jatuh di kamarnya. Ketika saya masuk, dia sudah terjatuh ke tanah. Dia memegangi perutnya di sekitar sebelah kiri. Dia memberi tahu saya bahwa saya memiliki "Suxiaojiuxin Pills (obat pelancar peredaran darah untuk serangan jantung semacam pill angina) di saku saya, itu pertama kalinya saya tahu dia punya Suxiaoxinwan, tapi dia tidak memberi tahu orang lain tentang hal itu. Dia hanya mengatakan bahwa dia akan baik-baik saja setelah beberapa saat.

Sumber: luandongherbs.com
Sumber: luandongherbs.com

Saat itu, semua eman timnya mengkhawatirkannya, dan untuk pertama kalinya, terlihat jelas kondisi kesehatannya berada pada lampu merah. Tapi malam itu, Huang Danian dan timnya bergegas ke Beijing sesuai rencana semula.

Pada 28 Juni 2016, "Proyek Instrumen dan Peralatan Eksplorasi Utama Kementerian Eksplorasi Bumi" yang diketuai oleh Huang Danian sebagai kepala ilmuwan dari Pusat Sains Geologi dan Eksplorasi Bumi Tiongkok secara resmi ditinjau dan diterima.

Huang Danian mengatakan: Tujuan dan tugas utama teknologi deteksi platform seluler adalah untuk mengembangkan platform bergerak cepat yang dibawa oleh penerbangan, diangkut di kapal, dan dipasang di kendaraan, teknologi peralatan deteksi gabungan geofisika, serta pemrosesan komprehensif dan interpretasi berbagai informasi.

Kelompok ahli dengan suara bulat percaya bahwa keseluruhan proyek telah mencapai tingkat terdepan internasional, yang berarti bahwa keseluruhan proyek membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan perjalanan lebih dari 20 tahun yang ditempuh di negara-negara maju Barat. Tiongkok telah memasuki "Era Bumi Dalam/Deep Earth Era".

Dalam tujuh tahun terakhir, Huang Danian bahkan tidak dapat mengingat berapa hari yang dia habiskan di pesawat setiap tahunnya. Dia bahkan tidak tahu berapa banyak mimpi orang yang diterangi oleh lampu di lantai lima Istana Geologi. Dia selalu berlari melawan waktu dengan segenap tenaganya, namun rasa urgensi dan tanggung jawabnya membuat bebannya semakin berat.

Bagaimanapun juga, manusia bukanlah mesin. Bagaimana mereka bisa bertahan dalam operasi/kerja tanpa henti dan intensitas tinggi seperti itu? Pengemudi Liu Guoqiu memperhatikan bahwa Huang Danian memiliki masalah kesehatan dan membujuknya untuk pergi ke rumah sakit berkali-kali.

Liu Guoqiu  menceritakan pengalamannya: Ini sangat menjengkelkan. Suatu kali di bulan Oktober, penerbangan dibatalkan karena kabut tebal. Saya berkata bahwa saya akan menjemput Huang di rumah agar dia bisa pergi ke dokter besok. Dia berkata, oke, kamu bisa mendrop di Stasiun Changchun dulu. Setelah tiba di gerbang Stasiun Changchun, dia lari ke dalam stasiun. Dia takut saya akan menangkapnya dan tidak melepaskannya atau membiarkan dia pergi.

Pada 29 November 2016, hari terakhir yang tercatat di kalender kantornya, Huang Danian kembali pingsan, kali ini di dalam pesawat.

Ren Bomenceritakan: Sebelum dia pingsan, dia segera memegang laptopnya di pelukannya dan menolak untuk melepaskannya. Dia memberi tahu pramugari bahwa jika dia tidak dapat bertahan, tolong berikan laptop di tanganku ke Negara, informasi di dalamnya sangat penting .

Setelah kembali ke Changchun, Huang Danian dipaksa menjalani pemeriksaan fisik oleh rekan-rekannya. Hasil pemeriksaan fisik mengejutkan semua orang. Itu adalah kolangiokarsinoma (kanker saluran empedu). Saat semua orang khawatir dengan kondisi fisik Huang Danian, Huang Danian tetap diam. Malam sebelumnya operasinya, dia masih lari kembali ke Istana Geologi untuk bekerja.

Ren Bo meceritakan: Ketika saya pergi ke rumah sakit dan melihat kamarnya kosong, saya mengejarnya ke kantor dan menyarankan dia untuk kembali ke rumah sakit untuk beristirahat karena dia harus menjalani operasi besok. Saat kami bertiga (para dosen) baru saja masuk lift, dia menangis ketika dia melambaikan tangannya kepada kami. Lambaian tangan itu jatuh setelah melambai. Kami bertiga, berkata bahwa Guru Danian sepertinya sudah mengetahuinya dirinya sudah pada saat-saat  akhir hayatnya....

Huang Danian Wafat

Pada 14 Desember 2016, Huang Danian dilarikan ke ruang operasi, operasinya berhasil, dan semua orang mulai merasa lega.

Menjelang Tahun Baru 2017, banyak kolega, teman, dan mahasiswa datang ke rumah sakit untuk mengunjunginya dan menemaninya memikirkan bagaimana tahun baru akan mengubah masa depan penelitian kedalaman tanah di Tiongkok.

Huang Danian mengatakan: Saya telah menghabiskan siang dan malam bersama Anda selama 7 tahun. Tim kami berkembang dan hasil kamibisa dipertunjukan. Saya ingat semua kerja keras yang Anda lakukan bersama saya untuk ambisi dan cita-cita bersama.

Setelah Tahun Baru 2017, kondisi fisik Huang Danian tiba-tiba memburuk dia mengalami koma pada 3 Januari 2017 dan dikirim ke unit perawatan intensif.

Secara kebetulan, cucu Huang Danian lahir ribuan mil jauhnya di Inggris.

Wang Yuhan adalah sekretaris Huang Danian saat itu menceritakan: Putrinya mengambil foto, dan kemudian mengirimkannya kepada kami dan mengatakan bahwa jika Anda dapat menghubungi ayah saya, beri tahu dia bahwa dia kini adalah seorang kakek. Kami memberi tahu dia ketika kami masuk menemuinya, dan kami semua memberitahu dia, kami tidak tahu apakah dia dapat mendengarnya...

Dalam tujuh tahun terakhir ketika Huang Danian kembali bekerja di Tiongkok, dia hampir tidak punya waktu dan  kesempatanuntuk merawat putrinya. Putrinya Huang Xiao menyelesaikan studinya di Inggris dan tinggal sendirian. Bahkan tanggal pernikahan pun mengalami beberapa kali tertunda dan lagi-lagi karena pekerjaan Huang Danian. Di pernikahan putrinya, Huang Danian dan Putrinya menari anggun sambil tersenyum cerah. Tak disangka, ini adalah kali terakhir ayah dan putrinya bertemu.

Pada 8 Januari 2017, Huang Danian, yang berusia 58 tahun ketika penyelamatannya gagal, meninggalkan pekerjaannya. Dalam tujuh tahun terakhir hidupnya, Huang Danian memimpin lebih dari 400 ilmuwan untuk mencapai banyak pencapaian pertama di Tiongkok.

Telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap survei langit, eksplorasi bumi, penyelaman laut, dan keamanan pertahanan nasional Tiongkok.

Shi Yigong, seorang Akademisi Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok mnegatakan: Dia memiliki semangat dan dorongan yang sangat kuat untuk mengabdi pada negara. Dalam banyak kontak saya dengannya, dia bahkan siang dan malam merasa berharap negaranya dapat mengejar negara-negara maju di Barat.

Jiao Jian, dari Sekolah Sains dan Teknologi Eksplorasi Bumi, Universitas Jilin: Patriotisme dan dedikasinya selalu menginspirasi kami. Kami kini tidak memiliki kesempatan lagi untuk meminta nasihatnya saat perlu, kini dalam menghadapi hal-hal ini kami harus melakukan secara mandiri.

Wang Yuhan aspri Huang mengatakan: Ketika saya memikirkan Guru Huang, dia masih seperti dia, dengan bahu lebar dan tas sekolah. Dia masuk dari pintu dan hanya berkata kepada saya, "Selamat pagi, Xiao Wang." Dia akan selalu  hidup dan akan ada di rumahmu dalam kehidupan ini.

Kecintaan Huang terhadap negaranya bertahan hingga akhir hayatnya. Di hari-hari terakhirnya, Huang tetap menjawab pertanyaan para siswa sambil menerima transfusi, memberikan tugas, dan menulis surat rekomendasi untuk rekan-rekannya. "Idealnya, saya ingin menjadi pionir yang berkorban," Huang menyatakan dalam wawancara terakhir dalam hidupnya pada tanggal 5 Desember 2016. "Saya sudah berusia lima puluhan. Saya berharap dapat melakukan sesuatu untuk membuat pekerjaan ilmiah lebih mudah bagi masyarakat Tiongkok di masa depan."

Huang Danian pernah menulis dalam uraian tugas di almamaternya: "Melihat kembali pilihan awal saya, saya tidak pernah menyesalinya. Plot tanah air orang tua saya telah menemani pertumbuhan, kedewasaan, dan kesuksesan saya, serta telah memengaruhi hampir semua pilihan dalam hidupku. Bahwa Tanah Air di atas segalanya!"

Sekitar empat bulan setelah Huang meninggal, putrinya, Huang Xiao, mengatakan kepada Xinhua (kantor berita Tiongkok) bahwa keluarganya masih diliputi kesedihan.

"Seperti kebanyakan ayah yang penyayang, ayah saya berharap saya bisa belajar dengan baik. Yang lebih penting, dia ingin saya tumbuh menjadi seseorang yang berguna bagi masyarakat," katanya.

"Ayah saya selalu ingin mengabdi pada tanah airnya, dan ingin menjadi orang yang membantu sesama," tambahnya.

Huang Xiao mengatakan dia bangga mengetahui bahwa karya ayahnya diakui oleh tanah airnya, dan dia dihormati sebagai "patriot yang tulus dan teladan" bagi para diaspora yang kembali ke negerinya.

Pada bulan Mei 2017, Presiden Tiongkok Xi Jinping memuji karya Huang dan meminta masyarakat untuk belajar dari ilmuwan terkemuka tersebut.

"Sekarang dengan kepergian ayahku, aku berharap ibuku dapat terus menikmati sisa hidupnya sementara aku membesarkan putraku dengan baik," kata Huang Xiao, "Begitulah caraku membalas budi ayahku."


Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

http://www.chinadaily.com.cn/interface/zaker/1143604/2017-06-10/cd_29695566.html

https://www.pressreader.com/china/china-pictorial-english/20170908/281496456446884

https://news.cgtn.com/news/3d456a4e3563444e/share_p.html

https://www.chinadaily.com.cn/kindle/2017-06/10/content_29695783.htm

http://china-pictorial.com.cn/huang-danianserving-my-country-with-my-heart-1

http://www.xinhuanet.com/energy/20210603/e4c2cffb815d4273b9f7cc31c21944ac/c.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun