Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Peluang dan Tantangan Tiongkok di Pentas Dunia (3)

15 Januari 2024   09:24 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:47 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: depositphoto.com

Jadi, apa yang Tiongkok andalkan untuk memanfaatkannya sebagai pendatang baru, itu bergantung pada kemampuan pencernaan dan penyerapan dari apa yang didapat dari negara maju sebagai sumber penemuan kembali.

Jika AS tidak ingin menjual kepada Tiongkok kelebihan teknologi yang mereka punya ini, dan tidak dapat memanfaatkan teknologi yang datang belakangan, maka Tiongkok harus menciptakannya sendiri.

Jadi dalam situasi tersebut, biaya untuk menciptakannya sendiri tentu saja sangat tinggi, jadi metode yang tidak masuk akal seperti ini adalah metode yang digunakan oleh AS saat ini.

Benarkah Tiongkok tidak bisa berkembang karena pencekikan (sanksi) ini? Inilah yang ingin dicapai oleh AS.

Apa yang ingin dicapai AS. Misalnya, perusahaan pertama yang masuk dalam Daftar Entitas adalah Huawei. Kemudian Menteri Perdagangan AS mengunjungi Tiongkok. Sebelum kunjungan tersebut, dia juga mengatakan bahwa selama Tiongkok tidak melakukan penelitian dan pengembangan untuk teknologi baru seperti 5G, semua sanksi terhadap Huawei akan dicabut.

Semua teknologi AS akan bebas dijual kepada Tiongkok, dan Tiongkok dapat menggunakan teknologi apa pun dari AS, tetapi Tiongkok tidak boleh mengembangkan teknologi baru. Itu persyaratan AS yang akan diajukan ke Tiongkok.

Tapi niat AS saat ini bukan hanya untuk tidak menjual teknologi Amerika ke Tiongkok, tetapi juga melarang menjual teknologi semua negara maju ke Tiongkok, dan AS membentuk aliansi chip dengan Korea Selatan, Jepang, untuk tidak menjual teknologinya ke Tiongkok.

Pada saat yang sama, AS pergi ke Eropa dan negara-negara maju lainnya untuk melobi, apakah usaha mereka yang ingin mencekik Tiongkok akan berhasil?

Di masa lalu, dengan metode ini AS terlihat sukses setiap kali mencoba melakukan sesuatu. Akankah kali ini berhasil?

Mari kita analisa baik-baik, teknologi AS yang digunakan untuk mencekik leher Tiogkok saat ini bukan milik pemerintah AS, tapi milik perusahaan-perusahaan swasta, seperti Qualcomm, dan ada pula yang seperti ASML perusahaan Belanda. Teknologi ini dimiliki oleh perusahaan-perusahaan ini.

Kepemilikan teknologi ini adalah hasil dari investasi R&D yang besar, kemudian setelah investasi R&D yang besar untuk memperoleh teknologi baru tersebut, jika memiliki pasar yang besar maka keuntungannya akan tinggi, keuntungan yang tinggi tidak hanya penting saat ini. tetapi juga untuk masa depan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun