Kemudian ada pakar AS yang mempopulerkan teori "Perangkap Thucydides" adalah istilah yang diciptakan oleh ilmuwan politik Amerika Graham Allison untuk menggambarkan bagaimana ketika kebangkitan kekuatan baru mengancam hegemoni internasional dari kekuatan yang ada, kedua belah pihak kemungkinan besar akan langsung berperang. Istilah ini merupakan contoh teori dilema keamanan dan saat ini digunakan terutama untuk menggambarkan potensi konflik antara AS dan Tiongkok.
Karena dari sudut pandang negara terbesar dalam sejarah dan negara emerging kedua, negara emerging harus menggantikan negara terbesar, dalam sejarah sudah 15 kali terjadi, 10 diantaranya berakhir dengan perang, dan kedua belah pihak mengalami kerugian.
Tiongkok dan AS saat ini merupakan negara dengan perekonomian terbesar dan terbesar kedua di dunia. Jika terjadi perang di antara mereka, hal ini tidak akan berdampak pada kedua negara tersebut saja. Ta[i akan membawa konsekuensi bagi seluruh dunia. Segala macam tantangan dan ketidakpastian akan datang.
Jadi benar bahwa kita sekarang menghadapi lingkungan internasional baru yang belum pernah kita lihat selama lebih dari 100 tahun, dan lingkungan ini akan mempengaruhi orang Amerika dan semua orang.
Kemudian dengan adanya perubahan satu abad yang belum pernah terjadi sebelumnya tersebut, jika dianalisa dengan cermat dan melihat perkembangan situasi terakhir ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pesatnya perkembangan Tiongkok telah membawa perubahan pada struktur perekonomian dunia. Demikian menurut pengamatan ekonom Tiongkok dan beberapa analis dunia luar.
Perubahan ini berdampak pada perubahan lanskap politik dan sebagainya, lalu bagaimana Tiongkok menyikapi perubahan tersebut?
Menurut pandangan ekonom Justin Lin Yifu bahwa hal ini hanya bergantung pada pembangunan yang berkelanjutan. Selama Tiongkok terus berkembang, dan ketika PDB per kapita masyarakat Tiongkok mencapai setengah PDB per kapita AS, AS mungkin akan yakin bahwa Tiongkok adalah negara perekonomian terbesar di dunia dan memiliki pengaruh perekonomian paling besar di dunia.
Karena meskipun agregat ekonomi AS lebih kecil dibandingkan Tiongkok berdasarkan evaluasi daya beli dan lebih besar dibandingkan Tiongkok berdasarkan harga pasar, namun secara per kapita PDB Tiongkok saat ini adalah 1/4 AS jika dihitung berdasarkan daya beli. Jika dihitung berdasarkan harga pasar, perhitungannya adalah 1/16 dari AS.
PDB per kapita sebenarnya mewakili rata-rata produktivitas tenaga kerja dan rata-rata tingkat industri dan teknologi kita. Jika lebih rendah dari negara lain, itu berarti teknologi kita tertinggal dari negara lain, dan teknologi mereka lebih maju dari kita, dsb.
Dalam hal ini, maka AS menggunakan keunggulannya dalam hal pesawat penumpang, keunggulan militer, keunggulan finansial, dan hegemoni wacana untuk menekan Tiongkok.
Mengapa dikatakan bahwa ketika PDB per kapita Tiongkok mencapai setengah dari AS, maka AS akan yakin dan dapat menerima status AS di peringkat kedua? Menurut ekonom Tiongkok ada tiga alasan: