Kedua, negara-negara Islam tidak bersatu, dan perselisihan internal yang berkepanjangan memungkinkan kekuatan eksternal mengambil keuntungan dari mereka.
Jika masalah Palestina-Israel ingin diselesaikan, maka masalah pertama yang harus diselesaikan adalah masalah persatuan di negara-negara Islam. Inti dari persatuan di negara-negara Islam adalah persatuan antara Arab Saudi dan Iran. Hanya dengan menyelesaikan persatuan internal negara-negara Islam. Negara-negara Islam barulah dapat mengambil inisiatif dalam permainan dengan Israel, agar bisa mengimbangi kekuatan Israel yang didukung AS dan Barat.
Tentu saja, mustahil bagi Arab Saudi dan Iran berdua dapat menyeimbangkan Israel, AS dan Barat, namun keadaan sekarang berbeda. Ada Tiongkok, Rusia, dan 1,5 miliar umat Islam di negara-negara seluruh dunia, dan banyak negara-nagara lain yang berdiri di belakang Tiongkok dan Rusia, inilah kekuatan yang dapat mengimbangi AS dan Barat.
Dan kekuatan ini bahkan melebihi kekuatan AS, Barat dan Israel. Oleh karena itu, menurut pandangan pengamat bahwa di masa lalu tidak pernah berhasil untuk menerapkan solusi dua negara dalam masalah Palestina-Israel, namun sekarang dunia memiliki syarat untuk menerapkan solusi dua negara (negara merdeka Palestina dan Israel), karena lingkungan secara umum telah berubah dan keseimbangan telah berubah.
Mengapa Komite Gabungan Tripartit Tiongkok-Arab Saudi-Iran dikatakan begitu kuat?
Pasalnya, hal ini akan mengubah tatanan geopolitik di Timur Tengah bahkan tatanan geo-ekonomi global.
Ketiga, panduan untuk membentuk kembali tatanan politik dan ekonomi global telah ditemukan. Jika kita mengatakan bahwa pengaruh Tiongkok di Timur Tengah di masa lalu dibandingkan dengan pengaruh AS dan Rusia, maka Tiongkok masih memiliki kelemahan.
Tapi kini pengaruh Tiongkok di Timur Tengah bahkan lebih besar dibandingkan AS dan Rusia.
Mengapa dikatakan demikian, coba kita renungkan, siapa yang bisa menjaga hubungan baik dengan Arab Saudi dan Iran dan menggabungkan keduanya dalam sejarah, selama ini?
Hanya ketika Tiongkok, Arab Saudi, dan Iran bersatu untuk melakukan rekonsiliasi dan negara-negara Islam bersatu, maka titik tumpu strategis untuk membentuk kembali tatanan politik dan ekonomi seluruh dunia akan ditemukan.
Secara obyektif, kita harus mengakui bahwa politisi Tiongkok sungguh hebat untuk masalah ini, Â politisi di AS dan negara-negara Barat benar-benar terlihat seperti bayi raksasa politik di hadapan politisi di Tiongkok, dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan bagai bumi dan langit. Demikian menurut pandangan beberapa pengamat dan analis.