Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Modernisasi Gaya Tiongkok dan Inovasi Teoritis Independen Ekonomi Struktural Baru (2)

11 Desember 2023   19:11 Diperbarui: 11 Desember 2023   20:10 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: acet-global.com

Dan jika pembangunan didasarkan pada keunggulan komparatif, maka tujuan ganda yaitu efisiensi dan keadilan dapat tercapai pada distribusi awal. Atas dasar ini, distribusi sekunder dapat lebih menjaga keadilan.

Karena melalui kerja sama pasar dan pemerintah yang efektif, setiap daerah berkembang sesuai dengan keunggulan komparatifnya, perekonomian dapat tumbuh pesat, sehingga mencapai efisiensi dan daya saing. Selain itu, model pembangunan ini juga dapat mencapai keadilan.

PDB per kapita Tiongkok saat ini adalah US$13.000, masih relatif rendah dibandingkan dengan AS yang sebesar US$70.000. Pada saat yang sama, Tiongkok memiliki banyak tenaga kerja dan kekurangan modal.

Jika dikembangkan berdasarkan keunggulan komparatif, seharusnya daerah tersebut mengembangkan industri padat karya. Dibandingkan dengan AS, perkembangan industri dan teknologi Tiongkok masih harus bergantung pada angkatan kerja yang relatif intensif.

Lalu apa manfaat dari model pembangunan ini? Masyarakat miskin mengandalkan tenaga kerja untuk memperoleh pendapatan, sedangkan masyarakat kaya mengandalkan modal untuk mempekerjakan tenaga kerja guna memperoleh pendapatan.

Oleh karena itu, aset keunggulan komparatif masyarakat miskin adalah angkatan kerja, selama mereka dapat bekerja maka mereka dapat memperoleh penghasilan. Orang kaya terutama mengandalkan modal untuk memperoleh pendapatan. Kalau kita berkembang sesuai keunggulan komparatif kita, apalagi bagi negara seperti Tiongkok yang masih dalam tahap catch-up, maka industri yang Tiongkok kembangkan harusnya relatif padat karya, sehingga Tiongkok bisa menciptakan lapangan kerja yang banyak. Selama masih ada lapangan kerja, pekerja dapat menikmati hasil pembangunan dan memperoleh penghasilan.

Manfaat nyata lainnya dari pengembangan berdasarkan keunggulan komparatif adalah bahwa perusahaan tersebut kompetitif, berkembang dengan cepat, dan mengumpulkan modal dengan cepat. Ketika akumulasi modal meningkat, modal akan berubah dari kekurangan relatif menjadi kelimpahan relatif, dan dengan demikian, tenaga kerja juga akan berubah dari kelimpahan relatif menjadi kekurangan relatif. Ketika terjadi kekurangan tenaga kerja, upah pekerja meningkat dengan cepat.

Dibandingkan dengan tahun 2000, upah pekerja secara umum kini telah meningkat pesat. Artinya, aset kelompok berpendapatan rendah yang sebagian besar bergantung pada pendapatan berupah akan terapresiasi dengan cepat.

Orang kaya mengandalkan pengembalian modal untuk menghasilkan uang, dan pengembalian modal terutama diukur dalam bentuk bunga. Namun, suku bunga yang lebih rendah menyebabkan orang kaya kehilangan nilai asetnya. Sehubungan dengan kenaikan upah, pengembalian modal perlahan-lahan turun, menyebabkan nilai aset turun bagi masyarakat kaya dan meningkat bagi masyarakat miskin.

Lin Yifu adalah orang pertama di Tiongkok dan bahkan dunia yang mengemukakan kesimpulan ini dan melakukan banyak pengujian empiris. Dia juga melakukan penelitian empiris lintas negara dan lintas provinsi dan menemukan bahwa semakin banyak negara dan provinsi mengembangkan perekonomiannya berdasarkan keunggulan komparatif, maka semakin merata distribusi pendapatannya dan semakin kecil koefisien Gini-nya.

Jika dikembangkan berdasarkan keunggulan komparatif, distribusi awal dapat mencapai efisiensi dan keadilan. Dan ketika perekonomian berkembang pesat, pajak fiskal pemerintah juga akan meningkat, dan dana pemerintah akan semakin melimpah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun