Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Upaya Tiongkok Meredahkan Situasi Panas di Jalur Gaza

18 Oktober 2023   15:27 Diperbarui: 18 Oktober 2023   15:27 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentara Rusia yang rusak parah harus menyesuaikan metode tempurnya dan sangat bergantung pada senjata berat dan dukungan pesawat tempur angkatan udara sebelum akhirnya menduduki Grozny setelah menderita banyak korban.

Namun perang tidak berhenti, angkatan bersenjata Chechnya terus menggunakan perang organik untuk menyerang tentara Rusia, dan akhirnya merebut kembali Grozny pada tahun 1996.

Tentara Rusia menderita kerugian besar dalam perang ini. Secara resmi, 3.826 orang tewas dan 17.892 orang terluka, dengan total lebih dari 20.000 orang. Baru pada pecahnya Perang Chechnya kedua pada tahun 1999 tentara Rusia akhirnya mengalahkan pasukan bersenjata Chechnya. Pasukan Rusia sekali lagi mengambil kendali Grozny.

Ada banyak alasan mengapa angkatan bersenjata Chechnya mampu menimbulkan kerugian sebesar itu pada tentara Rusia dalam Pertempuran Grozny.

Apakah pasukan Hamas yang kini menguasai Gaza juga mengalami kondisi tersebut?

Pertama-tama, ada konflik agama dan etnis antara orang Chechnya dan orang Rusia. Orang Chechnya beragama Muslim sedangkan orang Rusia pada dasarnya beragama Kristen Ortodoks.

Kontradiksi ganda ini memberikan angkatan bersenjata Chechnya dasar untuk berperang bersama rakyat.

Pertentangan kedua belah pihak saat itu terlihat dari kekejaman yang dilakukan angkatan bersenjata Chechnya terhadap tentara Rusia, bahkan dengan kejam mereka memakukan tentara Rusia yang ditangkap di kayu salib untuk meniru penyaliban Yesus guna menyindir Rusia.

Masyarakat di Gaza adalah masyarakat Arab yang menganut Islam dan warga Israel yang menganut Yudaisme, serta memiliki konflik ganda yaitu keyakinan kebangsaan dan agama.

Terlebih lagi, Israel terus menekan ruang hidup warga Palestina di Gaza. Saat ini, masyarakat di wilayah tersebut telah mencapai titik di mana mereka hanya bisa mengandalkan bantuan eksternal untuk bertahan hidup. Listrik, energi, komunikasi, dan lain-lain di Gaza sangat terbelakang, hampir seluruhnya berada di tangan Israel.

Sebagian besar penduduk setempat diusir ke Jalur Gaza dari bekas pemukiman mereka oleh tentara Israel. Dendam di kedua belah pihak sudah dalam dan sudah lama saling berperang. Oleh karena itu, konflik Palestina-Israel kali ini juga mewakili sampai batas tertentu perjuangan masyarakat Gaza untuk mendapatkan ruang hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun