Hampir seminggu sejak Hamas melancarkan serangan multi-cabang terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober lalu, pertempuran telah "mereda" di wilayah Israel, sementara serangan udara Israel telah menghantam Gaza dalam "skala yang belum pernah terjadi sebelumnya." Pembangkit Listrik di Gaza di matikan (11 Oktober 2023 ).
Berita Perang Palestina-Israel, pada hari ke-8, sedikitnya 2.215 orang tewas di Gaza akibat serangan Israel, 54 di Tepi Barat. Dalam 24 jam terakhir, 324 warga Palestina tewas dan 1.000 lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel. (14 Okt 2023)
Kabar terakhir Gugus tempur Kapal induk USS Ford bergegas ke Israel, benarkah untuk berurusan dengan Hamas?
AS telah "mengirimkan gugus tempur kapal induk ke daerah dekat perairan Israel." Laut  Mediteranea Timur tiba-tiba situasi menjadi badai yang ganas, dan Jalur Gaza memang dekat dengan laut!
Gugus Kapal induk USS "Gerald Ford", sebuah kapal penjelajah kelas "Ticonderoga" dikawal empat kapal perusak, gugus tempur kapal induk ini bergegas menuju Mediterania Timur dengan kecepatan sekitar 30 knot.
Kalau terus dengan kecepatan begini, rakyat Palestina di Jalur Gaza baru akan melihat gugus kapal induk ini setelah 47 jam kemudian.
Tapi kita harus secara jujur mengatakan bahwa pemberontak Hamas hanyalah kelompok pasukan pemberontak dengan beralaskan sandal, yang paling banter mereka hanya membawa beberapa granat dan penembak roket harus melawan kapal induk dan kapal penjelajah, sama sekali bukan tandingannya, jelas tidak berkemampuan mempertahankan diri.
Namun bukan itu saja, saat mengumumkan pengiriman kapal induk, Austin Menhan AS juga mengumumkan bahwa militer AS akan memperkuat angkatan udaranya di kawasan ini.
Namun bagi angkatan bersenjata yang tidak memiliki senjata anti-pesawat, menghadapi Angkatan Udara AS itu berarti akan terjadi pembantaian brutal secara sepihak. Dalam 20 tahun terakhir, tak terhitung banyaknya orang yang tewas dalam serangan udara AS di Timur Tengah dan Afghanistan.
Tapi bukan itu saja, pernyataan Austin: AS akan segera memberi IDF (Pasukan Pertahanan Isreal) "peralatan dan sumber daya tambahan" termasuk amunisi.
Gelombang pertama senjata akan mulai dikirim pada 8 Oktober 2023 dan akan tiba dalam beberapa hari kemudian. Bantuan lebih lanjut akan menyusul. Tidak hanya ini yang diumumkan, Austin mengatakan: Tindakan kami adalah untuk "respon terhadap serangan Hamas terhadap Israel," dan Biden membuat keputusan tersebut "setelah berdiskusi" dengannya.
Pernyataan ini sangat jelas: semuanya ditujukan kepada rakyat Palestina! Serangan Hamas ke Israel dalam hari terakhir ini tidak hanya merugikan Israel, tetapi juga merugikan Amerika dan dinilai kinerja Israel sungguh terlalu memalukan. Saat ini, jika militer AS tidak segera datang untuk mendukung situasi, jika benar-benar runtuh, tidak mungkin bagi AS bisa membereskan situasi setelah itu!
Jika tidak, gugus tempur kapal induknya tidak akan melakukan perjalanan secepat itu sepanjang malam dan hari.
Meurut pengamat alutsista militer, jika sebuah kapal induk berlayar lebih dari 30 knot, hal itu akan menyebabkan banyak pemborosan pada struktur mekanis internalnya, dan waktu perawatan setelah operasi akan lebih mahal dan memakan waktu sangat lebih panjang.
Melihat tergesah-gesahan ini, tampaknya AS kini cemas dan terburu-buru. Pada saat yang sama, gerakan orang Israel menjadi semakin keras, dan kata-kata mereka menjadi semakin keras, tampak seperti bersemangat untuk melakukan pembunuhan/pembantaian!
Kantor Perdana Menteri Israel juga mengeluarkan pernyataan khusus yang mengatakan: Pernyataan perang dibuat sesuai dengan Pasal 40 Hukum Dasar Israel.
Terakhir kali Israel membuat pengumuman seperti itu adalah 50 tahun yang lalu selama Perang Timur Tengah Keempat, setelah itu Netanyahu memberikan pidato di televisi tentang Gaza yang penuh dengan niat membunuh!, dia mengatakan Gaza sebagai  "Kota kejahatan"!
Netanyahu berkata: "Saya akan memastikan hal itu tidak terjadi lagi" dan Pasukan Pertahanan Israel akan segera menggunakan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan Hamas.
Selanjutya Netanyahu berkata: Israel mendesak semua warga sipil di Gaza untuk "keluar dari sana sekarang" atau mereka akan dianggap sebagai anggota Hamas!
Apa maksud dari ancaman ini? Dia sudah menyuruhmu pergi, tapi jika kamu tidak pergi, apapun yang terjadi, jangan salahkan aku karena kejam! Namun apakah ancaman ini bermanfaat? Tidak berguna!
Karena Gaza adalah wilayah kecil yang luasnya hanya 300-an kilometer persegi dan dihuni oleh 2,67 juta warga Palestina yang padat penduduk, Sebelumnya mereka itu diusir dari dan kampung halamnannya oleh orang-orang Yahudi dan kini tidak punya tempat tujuan, lalu mereka terpaksa datang ke Gaza untuk mengungsi.
Apa yang terjadi dengan warga Palestina yang tinggal di sana?
Sekitar 700.000 warga Palestina diusir atau melarikan diri yaitu sekitar 85% populasi Arab di wilayah yang direbut Israel dan tidak pernah diizinkan kembali.
Warga Palestina menyebut eksodus dan pemberantasan sebagian besar masyarakat mereka di Israel sebagai Nakba, atau "bencana," dan hal ini tetap menjadi peristiwa traumatis dalam jantung sejarah modern mereka.
Warga Arab yang tetap tinggal di Israel sebagai warga negara menjadi sasaran diskriminasi resmi. Mereka ditempatkan di bawah pemerintahan militer selama hampir dua dekade, sehingga banyak hak-hak sipil dasar yang dicabut dari mereka. Sebagian besar tanah mereka diambil alih dan komunitas Arab Israel sengaja dibiarkan miskin dan kekurangan dana.
Gaza adalah satu-satunya pijakan mereka yang tersisa di dunia ini. Meskipun mereka tahu bahwa Israel akan mengebomnya dan bahkan mengatakan bahwa mereka akan "mengubah Gaza menjadi puing-puing", tapi mereka sudah tidak punya tempat tujuan lain!
Apakah orang Israel mengetahui hal ini? tentu saja tahu! Tapi tetap saja mengancam begitu.
Berikutnya, jika tentara Israel tidak menyerang Gaza dari darat, mungkin masih tidak terlalu memakan korban. Jika menyerang Gaza  seperti apa yang dikatakan Netanyahu, maka akan terjadi pembunuhan besar-besaran. Berdasarkan kepadatan penduduk di tempat itu yang hampir mencapai 10.000 orang per kilometer persegi, masyarakat setempat juga akan menderita banyak korban jiwa.
Apa yang diinginkan dan diminta Israel dalam beberapa dekade terakhir sejak pendiriannya?
AS tampaknya siap menarik kekuatannya ke Asia Timur untuk memblokir Tiongkok, dan siap menyerahkan Timur Tengah kepada Israel untuk mengurus negaranya sendiri!
Bisa dilihat peta yang ditunjukan Netanyahu di PBB, apakah masih ada ruang tersisa bagi Palestina? Apalagi wajah Israel kali ini benar-benar dipermalukan, sebelumnya mereka meninju Mesir, menendang pinggang Suriah, dan menabrak Lebanon, diam-diam juga ingin menyerang Iran yang jaraknya ribuan mil.
Dan karena Isreal benar-benar tidak mampu mengalahkan negara-negara Arab, mereka hanya bisa menyaksikan Israel menelan tanah Palestina, tanpa ada cara untuk mencegahnya.
Siapa sangka: Hamas tiba-tiba meledak dari langit dan membuat Israel lengah.
Tentara Israel yang tadinya sesumbar sebagai kekuatan yang tak terkalahkan, seolah mampu berperang di seluruh dunia, justru lari ketakutan saat bertemu dengan tim komando Hamas dalam video yang beredar di medsos, mereka tidak mampu mempertahankan diri, bahkan banyak tank dan kendaraan lapis baja juga dilumpuhkan. Jangan dikatakan lagi pemukiman Yahudi, berbagai pos pemeriksaan, kantor polisi, dan pos pengawasan berhasil direbut, bahkan tersergap juga orang Amerika dan orang Inggris.
Topik terpanas di media Eropa dan Amerika saat ini adalah: Benarkah Badan Intelijen dan Misi Khusus Israel, yang juga dikenal sebagai "Mossad," cukup kuat? Mengapa mereka tidak berhasil mendeteksi lebih dini?
Ada pula yang bertanya: Bukankah CIA AS Â dan MI6 Inggris biasanya cukup hebat?
Mengapa kini mereka bisa tidak menyadari sebelumnya tentang langkah besar yang dilakukan Hamas?
Dalam sebuah wawancara dengan CNN pada bulan September lalu, Penasihat Keamanan Nasional AS Sullivan mengatakan secara terbuka di televisi: Timur Tengah saat ini lebih tenang dibandingkan 20 tahun terakhir. Dia bahkan mengatakan bahwa waktu yang dia habiskan untuk mengatasi krisis dan konflik di Timur Tengah jauh lebih sedikit dibandingkan "pendahulunya" setelah serangan 9/11.
Label "tidak kompeten" telah diberikan kepada Biden dan rezimnya.
Meskipun hanya ada 6 juta orang Yahudi di AS, tapi lingkaran politik, bisnis, dan akademis selalu berada di tangan mereka.
Secara khusus, sebagian besar media Amerika memiliki latar belakang Yahudi yang kuat, sehingga akhir-akhir ini mereka memarahi Biden dan rezimnya sambil membesar-besarkan apa yang terjadi di Israel, hal yang hampir disebutkan di semua berita utama.
Ini sudah sama sengitnya dengan perang antara Rusia dan Ukraina tahun lalu! Melihat hal ini, apakah menurut jutaan orang Palestina di Jalur Gaza akan segera hilang dan dilenyapkan dari dunia?
Memang benar demikian, reaksi awal Israel kacau, namun ketika mereka sadar, mereka melancarkan pemboman di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Ambulans dibom, kuil/gereja dibom, kantor pusat bank dibom, dan rumah-rumah pribadi warga dibom. Api dan suara ledakan gemuruh ketika dilakukan pemboman di mana-mana siang dan malam.
Pada saat yang sama, tank, artileri, dan kendaraan lapis baja Israel bergerak maju di sepanjang jalan siang dan malam, berkumpul di sekitar Gaza untuk mengelilinginya.
Bahkan Kepala Staf Umum Israel telah tiba di markas besar yang bertanggung jawab atas wilayah tersebut, Komando Gaza Selatan, mengadakan pertemuan di lokasi ini.
Dilihat dari postur tersebut, sangat besar kemungkinan tentara Israel akan melancarkan perang pengepungan terhadap Gaza. Rencana penetrasi Israel ke wilayah Gaza sangat kuat.
Perlu diketahui faktanya, Hamas sampai batas tertentu dibesarkan oleh Israel dan secara bertahap bertahan dan berkembang dengan dukungan Israel.
Pembinaan dan pengembangan Hamas mirip dengan hubungan antara al-Qaeda Bin Laden dan Amerika Serikat untuk melawan tentara Soviet di Afghanistan, Israel awalnya ingin menggunakan Hamas untuk membunuh Fatah dan membiarkan Palestina berperang satu sama lain.
Dari foto udara kawasan Gaza ini, kita bisa melihat bahwa pertempuran jalanan di Gaza jika terjadi akan sangat menakutkan, bahkan tentara Israel pun akan menjadi pusing dan beresiko tinggi.
Dilihat dari foto-foto ini, sebagian besar lahan di Gaza merupakan lahan terbangun, pada dasarnya tidak ada lahan pertanian dan lahan kosong yang mengelilingi rumah-rumah padat, dengan kamp pengungsi dimana-mana.
Diperkirakan tentara Israel akan pusing. Luas wilayah Gaza 300 kilometer persegi, dihuni 2,5 juta warga Palestina, kepadatan penduduk 8.300 jiwa per kilometer persegi, keadaan ini setara dengan seluruh Gaza sudah menjadi perumahan, kawasan pengungsian yang padat dan permukiman kumuh, sehingga kepadatan penduduk dan kepadatan bangunan termasuk yang tertinggi di dunia.
Dalam keadaan seperti itu, jika tentara Israel memasuki Gaza dan terlibat dalam pertempuran jalanan skala besar pasti akan kewalahan dan mengerikan serta merasa bersalah.
Pengalaman perang Rusia-Ukraina menunjukkan bahwa jika lawan siap mengorbankan dirinya dan memiliki kemauan yang kuat untuk berperang, pertempuran jalanan skala besar seringkali menimbulkan kerugian personel dan peralatan yang besar.
Misalnya, pertempuran jalanan yang brutal di Mariupol dan Bahmut meninggalkan reruntuhan di mana-mana, puing-puing berseratan di mana-mana, dan banyak korban jiwa di kedua sisi.
Pemandangan pertempuran perkotaan sungguh mengerikan. Perang Rusia-Ukraina adalah salah satu perang paling brutal dalam sejarah umat manusia.
Di Malinka, Bakhmut, Kreseyevka dan Andreevka seluruh wilayah perkotaan hancur total dan mengalami kehancuran total. Jangan dikatakan lagi ada tersisa bangunan yang lengkap, bahkan tidak ada lagi tembok dan reruntuhan yang tersisa.
Populasi Gaza yang sangat padat dan kompleks bangunan juga akan menambah kesulitan bagi tentara Israel. Jika tentara Israel ingin langsung menyerang dan menduduki wilayah Gaza, maka diperlukan senjata yang besar untuk membersihkan jalan, meratakan banguann rumah dan melibasnya, serta mengebom dan meruntuhkan mereka hingga rata dengan tanah. Namun bagaimana pun ini akan menyebabkan seluruh dunia Arab dan bahkan Islam saat itu akan memandang dan membela Gaza.
Pada saat itu, baik itu Iran, Suriah, negara-negara yang berselisih dengan AS dan Israel, atau bahkan Turki, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan banyak negara lainnya, akan ada suara-suara kuat untuk mebela di dalam diri dan warga mereka.
Jadi apa yang akan terjadi? Jika AS dan Israel benar-benar bersiap melancarkan serangan ke Gaza, pasti ada dua konsekuensinya menurut pengamat:
Pertama, pengepungan akan memakan waktu lama dan bahkan akan sangat berdarah. Sekarang kita telah memasuki era informasi, banyak informasi yang tidak dapat diblokir. Hal ini akan dengan mudah membuat Timur Tengah menjadi sangat marah, dan mungkin memicu perang Timur Tengah keenam!
Kedua, kalau mereka melakukan pengepungan maka pengorbanannya akan sangat besar. Jangan dilihat sekarang ini yang dibom Israel di Jalur Gaza yang terkesan gedung, rumah sakit, dan lain-lain, maka jika dilihat dari segi luas wilayah, luasnya yang sudah dibom hanya beberapa ratus meter persegi dibandingkan dengan luas Gaza yang lebih dari 300 kilometer persegi.
Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama hampir 20 bulan. Stok amunisi di seluruh Barat hampir habis. Bahkan karena produksinya tidak mencukupi, Amerika bahkan mengeluarkan/meminjam 300.000 butir peluru artileri 155 mm dari gudang amunisi cadangan di Israel beberapa waktu lalu untuk dikirim ke medan perang Ukraina.
Menurut pengalaman praktik perang Timur Tengah sebelumnya, cadangan Israel pada dasarnya tidak melebihi 7 hari. Setelah itu, mereka pada dasarnya bergantung pada AS untuk mengimpor berbagai amunisi secara gila-gilaan. Namun kini AS tidak memiliki cukup amunisi sendiri, dan gudang amunisi cadangan Israel juga telah diambil sebagian oleh AS. Bagaimana perang ini akan terjadi?
Jika mereka bertarung sebentar dan mengatakan bahwa mereka sudah tidak memiliki amunisi dan tidak dapat bertarung lagi, dan setelah darah sudah keluar bak lautan, tidak peduli seberapa kuatnya AS dan Israel, maka kekautan terpendam di Timur Tengah pasti tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, dan mereka akan menyerang seperti ikan hiu menerkam dan mencabik-cabik mangsanya.
Namun panggilan penyerbuan telah dilakukan, kapal induk telah tiba, dan tim perang sudah siap. Jika setelah evaluasi yang cermat, mereka merasa situasinya tidak terlalu menguntungkan bagi  mereka, maka mereka hanya akan melepaskan tembakan meriam kosong dan melarikan diri, itu yang akan terjadi. Itu pasti akan terekspos kelemahan kekuatan mereka yang sebenarnya, hal ini pasti akan ditekan dan dikalahkan pihak lain.
Sekarang, mereka (AS & Israel) tidak hanya tidak mampu menekan nadanya, tetapi mereka menyanyikan lagu tersebut dengan nada sangat tinggi. Timnya bermain sangat baik sehingga sangat sulit untuk memahami bahwa mereka berada dalam situasi di mana mereka harus melancarkan serangan darat.
Perang biasanya selalu terjadi dengan terbagi menjadi tujuh bagian politik dan tiga bagian militer. Apakah AS dan Israel akan mengambil tindakan terhadap Gaza atau tidak, dan apa kiranya hasilnya kelak?
Menurut sebagian pengamat, kali ini mereka semua ditakdirkan untuk kalah. Dan pengamat merangkumannya, hanya dengan dua kalimat:
Kalimat pertama adalah: Dengan kedatangan kapal induk AS, perang akan terjadi di Jalur Gaza!
Kalimat kedua adalah: Dengan kedatangan kapal induk, AS telah memasuki hitungan mundur mundur dari Timur Tengah!
Bahkan ada pengamat melihatnya sama persis dengan AS ketika akan meninggalkan Afghanistan!
Gugus Kapal induk USS Gerald Ford bergegas ke Israel, bukan untuk berurusan dengan Hamas!
Pentagon terpaksa memulai penarikan besar-besaran pasukannya yang kelima dan bersiap untuk keluar dari Timur Tengah! AS tampaknya tidak punya harapan untuk pulih.....
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
https://www.nytimes.com/interactive/2023/10/07/world/middleeast/israel-gaza-maps.html
https://www.reuters.com/graphics/ISRAEL-PALESTINIANS/MAPS/movajdladpa/
https://www.britannica.com/place/Gaza-Strip
https://globalnews.ca/news/10017786/israel-airstrikes-gaza/
https://www.worldatlas.com/maps/palestine
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H