Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Chien-Shiung Wu, Fisikawati Penting Pembuat Bom Atom Pertama di Proyek Manhattan

15 Mei 2023   15:07 Diperbarui: 15 Mei 2023   15:38 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: what-when-how.com + ias.edu

Sumber: nobelprize.org + britannica.com
Sumber: nobelprize.org + britannica.com

Akhirnya, pada tahun 1971, dengan kunjungan Henry Kissinger, hubungan Tiongkok-AS kembali normal, dan Chen-Ning Yang adalah ilmuwan Tiongkok pertama yang kembali ke Tiongkok daratan untuk berkunjung.

Chen-Ning Yang atau Frank Lee adalah seorang fisikawan teoritik Tionghoa-Amerika,  lahir 22 September 1922, Hobei, Anhwei,Tiongkok, yang memberikan kontribusi signifikan pada statistika mekanika, sistem integral, ukuran teori, partikel fisika dan fisika benda terkondensasi.

Penelitiannya dengan Tsung-Dao Lee menunjukkan bahwa paritas---simetri antara fenomena fisik yang terjadi pada right-handed and left-handed coordinate systems (tangan kanan dan sistem koordinat tangan kiri) ---dilanggar ketika partikel elementer tertentu meluruh.

Sejak penemuan ini, fisikawan telah mengasumsikan bahwa simetri paritas adalah hukum universal seperti kekekalan energi atau muatan listrik. Selain ini juga studi lain dalam fisika partikel yang menghasilkan Yang dan Lee menerima penghargaan Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1957.

Sampai penemuan ini, fisikawan telah mengasumsikan bahwa simetri paritas adalah hukum universal seperti kekekalan energi atau muatan listrik. Ini dan studi lain dalam fisika partikel menghasilkan Yang dan Lee Hadiah Nobel untuk Fisika pada tahun 1957.

Sumber: what-when-how.com + ias.edu
Sumber: what-when-how.com + ias.edu

Antara 1966--1999 dia menjadi profesor fisika Albert Einstein di State University of New York di Stony Brook, AS dan setelahnya menjadi profesor emeritus. Selain jabatan tadi, juga menjadi guru besar di universitas lain, yakni di Universitas China Hong Kong sejak 1986 dan Universitas Tsinghua, Beijing, RRT sejak 1998.

Dua tahun kemudian setelah hubungan kembali normal antara RRT-AS, Wu dan suaminya memulai perjalanan mereka kembali ke Tiongkok. Mereka pertama kali tiba di Guangzhou, mereka kembali ke kampung halaman mereka di Liuxiang, dan akhirnya sampai di Balai Besar Rakyat di Beijing.

Pada saat itu, pasangan Chien-Shiung Wu dan Yuan bertemu dengan PM Zhou Enlai, salah satu pemimpin RRT. Mereka berbicara tentang masalah penelitian ilmiah Tiongkok selama lebih dari enam jam, memberikan banyak saran berharga kepada PM Zhou.

Sejak saat itu, Chien-Shiung Wu dan Yuan telah kembali berulang kali ke Tiongkok dari AS selama beberapa tahun berturut-turut untuk memberikan kuliah dan memberikan saran konstruktif untuk banyak proyek penelitian ilmiah di negara asalnya, serta memberikan dukungan yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun