Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Chien-Shiung Wu, Fisikawati Penting Pembuat Bom Atom Pertama di Proyek Manhattan

15 Mei 2023   15:07 Diperbarui: 15 Mei 2023   15:38 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ahf.nuclearmuseum.org

Pada saat itu, Tiongkok sedang dalam masa kekacauan internal dan eksternal. Dan tidak ada cukup kondisi baginya untuk mempelajari fisika lebih lanjut dan mendalam.

Setelah berpikir panjang, Wu memutuskan untuk sementara meninggalkan tanah airnya dan pergi ke AS, di mana penelitian ilmiahnya paling maju, untuk mempelajari  fisika Wu tahu bahwa negara dan bangsanya masih berada di saat paling berbahaya, tetapi kekuatannya sendiri terlalu lemah.

Dia hanya bisa menimbah pengetahuan fisika yang lebih maju di AS untuk mencapai peremajaan/kebangkitan bangsa Tiongkok.

Sumber: washingtonpost.com
Sumber: washingtonpost.com

Pada tahun 1936, Wu meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke AS untuk belajar. Beberapa tahun kemudian, Wu jatuh cinta dan menikah dengan Yuan T. Lee, seorang fisikawan Tionghoa-Amerika yang terkenal.

Dalam perjalanan hidup yang panjang, suaminya, Yuan T. Lee, memainkan peran besar baik dalam kehidupan pribadi maupun penelitian akademiknya, menjadi tokoh kunci yang tak tergantikan dalam perjalanannya menuju kesuksesan.

Keduanya adalah patriot, tetapi karena Tiongkok sedang dalam masa Perang Melawan Penjajahan Jepang, mereka tidak dapat pulang untuk mengabdi pada negaranya.

Untungnya, Wu mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam "Proyek Manhattan" yang mempercepat penyerahan Jepang dan berkontribusi pada bangsa Tiongkok.

Ketika Wu dan Yuan T. Lee berada di Tiongkok, mereka selalu tidak puas dengan kebijakan non-perlawanan terhadap penjajah Jepang dari Chiang Kai-shek.

Setelah berakhirnya perang melawan penjajah Jepang, mereka marah kepada Chiang Kai-shek karena melancarkan perang saudara.

Setelah berdirinya RRT, Wu dan suaminya sangat ingin segera kembali ke tanah air mereka, tetapi mereka harus menyerah karena hubungan antara RRT dan AS belum mereda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun