Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Chen Gao Genius Muda yang Digadang-gadang Bisa Menerima Hadiah Nobel Metematika

5 Februari 2023   11:21 Diperbarui: 5 Februari 2023   11:26 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu yang mendapat mendali emas adalah Ding Jian dari Universitas Peking.

ding-jian-pemenang-mendali-emas-iccm-2022-63df2d514addee51c152a462.png
ding-jian-pemenang-mendali-emas-iccm-2022-63df2d514addee51c152a462.png

Sumber: ezhejiang.gov.cn

Qiu Chengtong, seorang legenda dalam komunitas matematika Tiongkok di dunia, mengatakan bahwa dengan upaya banyak anak muda yang bersemangat, komunitas matematika Tiongkok telah mencapai platform yang lebih tinggi, tetapi sprint beberapa ratus meter terakhir ke posisi terdepan lebih pendek tetapi lebih sulit, mimpi heroik dipikul di pundak para pengejar mimpi ini seperti Chen Gao, dan mereka sudah berlari dengan sangat semangat sekli di sprint 100 meter terakhir.

Jadi pemuda ini jika suatu saat kelak memenangkan Medali "Nobel Bidang Matematika" di masa depan, tampaknya akan tidak kaget. Lagipula, dia adalah "jenius matematika" yang diterima di Universitas Sains dan Teknologi China pada usia 14.

Maka tidak heran ketika Chen Gao belajar diAS, banyak orang Tiongkok yang khawatir dia akan tinggal menetap di AS, karena jiak hal ini terjadi  maka mereeka merasa kultivasi dan pembinaan sekolah asalnya dan negara tiba-tiba menjadi "sia-sia". Namun banyak juga orang Tiongkok lain yang memiliki kepercayaan kuat pada Chen Gao pasti akan kemabli ke ibu pertiwinya.

Seperti ayah Chen Gao, Chen Qianlin setelah anaknya ke luar negeri, dia selalu selalu meluangkan waktu untuk mengobrol dengan putranya dan menceritakan apa yang terjadi di Tiongkok.

Tampaknya Chen Gao juga memikirkan tanah air dan kampung halamannya sepanjang waktu atas keterikatan batinyna. Chen Gao memang menyadari keunggulan dan kemajuan AS dengan sangat cepat setelah belajar di AS, namun dia tidak kehilangan jati dirinya dan kehilangan arahnya karenanya.

Setelah lulus dari Ph.D., dia direkomendasikan untuk datang ke Institute for Advanced Study di Princeton, tempat Einstein dulu tinggal dan bekerja. Kantornya diatur di sebelah kantor Einstein. Penelitiannya dan makalahnya yang diterbitkan "J Equation and Supercritical E The Metamorphosis of the Mitter-Yang Chen-Ning-Mills Equation" sama "tingginya" dengan tempat ini, dan banyak orang merasa berbelit-belit hanya dengan membacanya saja.

Tidak jelas apa yang dimaksud dengan persamaan ini, tetapi di mata para profesional, Chen Gao, yang telah menerbitkan sebuah makalah, benar-benar mengejutkan.

Pakar matematika di seluruh dunia telah mengarahkan pandangan mereka pada pemuda yang tidak sederhana ini. Dengan kata lain, hasil penelitian Chen Gao, yang membangun jembatan antara Yang Zhenning dan Einstein. Dengan melihat kedua nama saja sudah cukup membuat orang " terheran-heran". Yang lebih mengejutkan lagi, pemuda ini baru berusia 26 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun