Tiga belas tahun yang lalu, proyek kereta ringan (LRT/Mecca Light Rail) Tiongkok di Arab Saudi telah rugi tidak kurang RMB 4,1 miliar yuan (US$ 670 juta) dan proyek ini hampir gagal untuk diselesaikan. Â Proyek LRT macam apakah itu?
Bagaimana Tiongkok sebagai "maniak infrastruktur" untuk mengjungkir balikkan keadaan? Â Mengapa Tiongkok mau "bersusah payah" untuk membangun proyek semacam itu?
LRT atau Kereta Ringan Mekkah, yang dibangun oleh China Railway Construction Corporation Limited (CRCC/CRC) untuk Arab Saudi, mulai beroperasi pada 13 November 2010. Zhao Guangfa, presiden CRC mengatakan di dalam perusahaan bahwa proyek ini lebih merupakan mandat politik daripada proyek komersial. Kegagalan bukanlah pilihan.
CRCC telah menyelesaikan tugasnya, tetapi telah merugikan mereka sebesar RMB 4,15 miliar yuan.
Mekkah Light Rail adalah proyek yang penting namun kompleks. Proyek ini menyangkut hubungan antara Tiongkok dan Arab Saudi; harga proyek tidak sesuai dengan kontrak. Diberi label "politik" oleh CRC, proyek ini ditakdirkan untuk rugi.
Namun, karena CRC sudah menjadi perusahaan publik yang terdaftar di pasar A-share dan H-share, CRC harus mencapai keseimbangan antara pertimbangan politik dan kepentingan komersial. Terkadang keduanya bertentangan, dan konflik tersebut tidak mudah diselesaikan. ... Kuncinya terletak pada bagaimana perusahaan menemukan keseimbangan apa yang dialami CRCC dalam membangun Mecca Light Rail akan menjadi tantangan umum di antara semua perusahaan Tiongkok yang berencana untuk mendunia.
Pada bulan Februari 2009, dengan hadirnya PM Tiongkok Hu Jintao dan Abdulla, Raja Arab Saudi, CRC menandatangani kontrak dengan Kementerian Urusan Kota dan Pedesaan (MMRA) Arab Saudi untuk membangun proyek Kereta Api Ringan Mekkah.
Kedua negara menandatangani kesepakatan untuk memperkuat kerja sama dalam pembangunan infrastruktur dan fungsi utamanya adalah meringankan beban lalu lintas untuk jutaan umat Islam yang berduyun-duyun ke Mekkah setiap tahun.
Menurut salah satu orang dalam CRC, perusahaan tersebut direkomendasikan oleh Kementerian Perdagangan untuk membangun rel kereta api yang bernegosiasi langsung dengan Arab Saudi mengenai harga proyek (diskusi harga) alih-alih mengundang penawaran umum. proyek akan menguntungkan.
"Diskusi harga" memungkinkan pembeli untuk menegosiasikan harga proyek dengan salah satu penyedia layanan terpilih. Ini tidak terbuka untuk umum dan juga tidak kompetitif. Meskipun dapat menghemat waktu dan merupakan proses yang fleksibel, hal ini dengan mudah membuka penawaran dari pintu belakang.