"Hari ini, untuk pertama kalinya, kereta kami yang penuh dengan produk ekspor menuju keTiongkok," kata Ketua Majelis Eksportir Turki (TIM) Ismail Glle.
"Proses ini sangat penting untuk visi masa depan ekspor Turki," kata Gulle dalam pidatonya di acara tersebut.
Jalur sepanjang 8.693 kilometer itu mencakup 2.323 kilometer di Turki, 220 di Georgia, 430 di Azerbaijan, 420 di Laut Kaspia, 3.200 kilometer di Kazakhstan, dan 2.100 kilometer di Tiongkok.
"Turki, aktor global di pusat Eropa dan Timur Tengah dengan sistem transportasi modern, kelangsungan ekonomi dan budayanya, mengambil langkah mantap untuk menjadi negara adidaya logistik," kata Karaismailoglu.
Dia menekankan negara telah mengambil langkah tegas ke depan dengan proyek-proyek besar, reformasi dan infrastruktur transportasi yang telah dikembangkan selama 18 tahun terakhir.
Era Baru Dalam Angkutan Barang
Pada November 2019, Turki dan dunia menyaksikan momen bersejarah setelah Ankara menyambut dan menurunkan kereta api pertama yang berangkat ke Tiongkok dan Eropa lewat di bawah Bosporus melalui terowongan Marmaray, menandai terwujudnya mimpi "Jalan Sutra Kereta (Silk Railway)".
Itu melakukan perjalanan di Koridor Tengah Timur-Barat Trans Kaspia yang dipelopori Turki dan jalur rel Marmaray.
Jalur Sutra yang sebenarnya adalah jalur perdagangan aktif yang digunakan antara abad kedua SM dan abad ke-18M yang menghubungkan Tiongkok dan Eropa melalui Anatolia dan wilayah Mediterania.
Rel Kereta Express Tiongkok-Eropa menghubungkan langsung Praha Republik Ceko ke Xi'an, ibu kota provinsi Shaanxi di Tiongkok tengah, melalui Turki.