Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Armada Pesawat yang Akan Dikerahkan pada Kapal Induk Type 003 Fujian

5 Juli 2022   12:26 Diperbarui: 5 Juli 2022   14:17 1410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: nationaldefensemagazine.org

"Reporter" mengatakan bahwa pesawat peringatan dini berbasis kapal induk dapat digunakan sebagai pesawat peringatan dini garis depan berdasarkan pengalaman AS dan Prancis. Namun, dengan disintegrasi Uni Soviet, pengembangan Yakovlev "Yak-44E" juga dihentikan pada tahun 1993. Selain it yang digunakan dalam pesawat ini adalah dari unit pengembangan mesin D-27 yang digunakan oleh Biro Desain Mesin Ivchenko-Progress milik Ukraina, dan dibangun dengan persyaratan ukuran radar dari pesawat peringatan dini.

Selain itu, dengan industri elektronik dan semikonduktor Rusia yang lemah tidak dapat mengembangkan radar array bertahap aktif yang cocok untuk pesawat peringatan dini sayap tetap yang diangkut kapal. Oleh karena itu, pengembangan "Yak-44E" tidak mungkin dilanjutkan.

"Reporter" percaya bahwa membeli model dari negara sahabat adalah pilihan terbaik untuk Rusia saat ini. Hanya Tiongkok yang memiliki kemampuan untuk secara mandiri mengembangkan dan memproduksi pesawat peringatan dini sayap tetap, dan telah mengembangkan sendiri pesawat peringatan dini AWACS KJ-600 berbasis kapal induk

Mengapa "Reporter" tidak merekomendasikan KJ-500?

Sebenarnya dibandingkan dengan KJ-600 yang belum diproduksi secara massal, KJ-500 memiliki ukuran dan bobot yang lebih besar, serta memiliki jangkauan yang lebih jauh dan lebih lama bisa terbang di udara, masih menggunakan tiga radar dan memiliki kinerja yang lebih baik. Lebih penting lagi, telah dimasuk dalam layanan pada AL dan AU PLA secara luas/batch. Tidak hanya harganya lebih terjangkau, tetapi akan tersedia sesegera mungkin. Namun tampaknya pertimbangan dan alasan lain karena KJ-600 yang dapat digunakan pada  kapal induk "Kuznetsov" AL Rusia kelak.

KJ-600 memiliki berat lepas landas maksimum 30 ton dan dapat berpatroli selama 3-4 jam dengan kecepatan 400-500 km/jam. Seperti pesawat peringatan dini E-2D AS, KJ-600 juga memiliki dua radar yang sama. Ini mengadopsi desain back-to-back dengan pemindaian listrik di bidang vertikal dan pemindaian mekanis di bidang horizontal.

Radar ini memiliki jangkauan deteksi maksimum 450 kilometer dan dapat melacak 300 target pada saat yang sama. Meskipun masih ada celah tertentu antara kinerja KJ-600 dan KJ-500, itu masih lebih kuat daripada E-2C/D AS dan A-50 dari Rusia.

Sumber: forbes.com
Sumber: forbes.com

"Reporter" juga menyerukan kepada orang-orang Rusia yang menentang impor alutsista dari Tiongkok dengan memberi argumen, "Jika Armada Laut Hitam memiliki 3-4 versi ekspor Rusia dari KJ-600, itu akan dapat terus memantau situasi di seluruh pantai Ukraina, dan dapat mencegah rudal menyerang kapal Rusia dan platform minyak. Patroli udara reguler oleh AWACS di sepanjang perbatasan dapat secara efektif mencegah helikopter serang Ukraina dan pesawat tak berawak menyerang wilayah kita (Rusia). AWACS juga dapat dengan cepat memerintahkan Rusia saat tentara Ukraina bergerak dari satu pengkalan satu ke pangkalan lainnya, sehingga dapat mengerahkan penyerang dengan pesawat untuk menghancurkan mereka."

Di akhir artikel "Reporter" mengeluh, bahwa mereka harus bekerja keras untuk membelinya untuk menghindari lebih banyak darah dari tentara dan pelaut Rusia, dan KJ-600 tidak diragukan lagi adalah salah satu pilihan terbaik Rusia saat ini.

Jika Rusia ingin membeli KJ-600, tampaknya menurut pandangan pengmat alutsista Tiongkok pasti akan sangat senang hati menjualnya, dan Rusia masih mempunyai banyak uang, tapi apakah Rusia memang akan mengusulkan membeli KJ-600 masih diragukan, mengingat Rusia adalah salah satu mantan negara adidaya dunia, bisakah melepaskan kebanggaan sebagai "Nenera Adidaya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun