Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kiblat Politik Amerika Latin Bergeser Menuju ke Timur

10 Juni 2022   17:53 Diperbarui: 13 Juni 2022   02:00 2429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amerika Latin pada akhirnya akan menjadi milik orang  Amerika Latin. Arah angin berubah. Kita bisa  melihat fakta bahwa AS sekarang terlihat sangat sibuk, harus menghadapi pengcekikan energi dari Rusia, dan yang paling mencemaskan adalah bagaimana menghadapi Tiongkok.

Tapi hal yang paling memalukan bagi AS adalah suara anti-AS di halaman belakang (Amerika Latin), sebelum halaman belakang ini terbakar.

Kebakaran ini bisa cukup besar, dan setidaknya ada tiga kebakaran yang akan terjadi:

Kebakaran pertama, Kolombia akan berubah, di Amerika Latin, Kolombia adalah salah satu teman terbaik AS. Meskipun saat Brasil sedang gesekan dengan AS dan Venezuela sedang sengit dengan AS.

Tapi Kolombia seksama negara Amerika Latin selalu berdiri kokoh di pihak AS. Berkali-kali CIA campur tangan dalam politik Amerika Latin menggunakan Kolombia sebagai basis, tapi sekarang Kolombia akan berubah.

Sumber: foreignpolicy.com
Sumber: foreignpolicy.com

Pada Pilpres 17 Juni lalu, Gustavo Petro, mantan gerilyawan terpilih sebagai presiden baru. Ini akan menjadi pertama kalinya dalam sejarah Kolombia bahwa seorang sayap kiri memimpin pemerintahan, tidak diragukan lagi bahwa ini juga akan menjadi kemunduran besar bagi diplomasi AS, lagi pula Petro adalah seorang kiri yang menyebut dirinya seorang sosialis dan mendukung paham Marxisme.

Gustavo Petro mantan anggota kelompok gerilya kiri M-19, Petro memulai karir politiknya pada tahun 1991, tepat setelah organisasi dilucuti sebagai bagian dari proses perdamaian.

Dalam 30 tahun terakhir, dia menjadi anggota kongres (dari 2006 hingga 2010 dan lagi dari 2018 hingga 2022), walikota Bogota (dari 2012 hingga 2015) dan tiga kali menjadi calon presiden (pada 2010, 2018 dan 2022).

Lahir dari keluarga kelas menengah di sebuah kota kecil di wilayah Karibia Kolombia, dia berbeda dari apa yang disebut elit Andes yang secara tradisional mendominasi negara itu.

Petro berjanji jika terpilih, antara lain, menghentikan eksplorasi minyak, menyediakan pendidikan tinggi publik gratis untuk semua rakyat, dan mengubah secara menyeluruh sistem pensiun untuk meningkatkan cakupannya.

Tentang masalah AS, dia mengecam keras "kausal Pil Racun" AS di Kolombia dan menuntut untuk merundingkan kembali perjanjian perdagangan bilateral antara Kolombia dan AS, karena dalam pandangannya, perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintah sayap kanan dan AS sangat merugikan kepentingan petani dan produsen Kolombia.

Sumber: asiapowerwatch.com         
Sumber: asiapowerwatch.com         

Dan Petro secara terbuka menyatakan untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama dengan Tiongkok. Misalnya, ada proyek jalan ke-72 di Bogota, ibu kota Kolombia, tempat pembangunan proyek kereta bawah tanah sedang berlangsung. 

Kolombia memulai desain kereta bawah tanah ini pada 1950-an. Tetapi membangun kereta bawah tanah kenyataannya bukanlah tugas yang mudah, proyek ini diperkirakan akan selesai tahun 2028.

Tapi apapun yang terjadi, pembangunan infrastruktur yang sangat penting ini akan membantu kehidupan masyarakat lokal dan pembangunan ekonomi. Proyek ini dikerjakan oleah perusahaan BUMN dari Tiongkok dan Kolumbia juga mendukung Inisiatif OBOR.

Perusahaan BUMN Tiongkok ini juga telah melakukan pembangunan proyek kereta bawah tanah di pusat kota Bogota sejak era Ivan Duque Marquez (presiden 1976-2022), meskipun Kolombia harus mempertimbangkan suasana hati AS, mereka menyadari bahwa pembangunan negara ini perlu dilakukan dengan berjalan beriringan dengan Tiongkok. 

Lebih-lebih terakhir ini dengan faktor hutang luar negerinya yang serius akibat pengaruh pandemi, mereka sangat memerlukan kerjasama dengan Tiongkok.

Media Kolombia mengatakan bahwa begitu kandidat sayap kiri menang, itu berarti ada tujuh negara berpenduduk lebih banyak di seluruh populasi AS dengan pemimpin sayap kiri yang berkuasa, termasuk Chili, Brasil, Chili dan Venezuela dan seterusnya. Ini bukan kabar baik bagi AS, karena semuanya berhaluan kiri dan berpaham sosialis.

Sumber: thediplomat.com
Sumber: thediplomat.com

Dalam situasi perekonomian sangat sulit, mereka percaya bahwa Tiongkok memiliki kemampuan dan keinginan untuk membantu Kolombia dalam situasi ini.

Apakah itu untuk membantu memecahkan beberapa masalah utang sekarang, atau untuk bekerja sama di masa depan untuk memiliki beberapa proyek bersama di bidang infrastruktur.

Sumber: chinacenter.net
Sumber: chinacenter.net

Bagi AS situasi ini seolah merebut pengaruh dan menggerogoti pengaruh AS di Latin Amerika.

Kebakaran kedua, Brasil juga berbalik arah. Brasil adalah negara terbesar di Amerika Latin, tetapi kini negara besar ini juga menjauh dari AS. Selama pemerintahan Trump, Presiden Brasil - Jair Bolsonaro bertarung sengit dengan AS, dan Bolsonaro juga dikenal sebagai "Trump Brasil", hubungan AS-Brasil dengan cepat jatuh ke titik terendah setelah Biden menjabat.

Pemerintah Brasil masih enggan mengakui kemenangan Biden, dan belum lama ini Bolsonaro mengeluh bahwa dia bertemu Biden di Roma dalam G7, "dia berjalan melewati saya dan menutup mata terhadap saya (tidak menggubris)", tetapi hubungan AS-Brasil yang lebih buruk ke depan akan segera tiba.

Menurut jajak pendapat saat ini, mantan presiden Luiz Inacio Lula da Silva (20022006) kemungkinan akan terpilih kembali musim gugur ini. Jika dia terpilih maka Brasil akan kembali dikuasai president yang berhaluan kiri.

Lula dianggap sebagai "presiden terbaik dalam sejarah" Brazil. Selama pemerintahannya, ekonomi Brasil berkembang dengan cepat dan meletakkan dasar yang kuat untuk negara-negara BRICS (Brazil, Russia, India dan Tiongkok. Mereka adalah negara-negara yang diyakini sebagian orang akan menjadi pemasok dominan barang-barang manufaktur, jasa, dan bahan baku pada tahun 2050.).

Jika dia menangkan pilres yang akan datang ini, kebijakan luar negeri independen Lula kemungkinan akan menimbulkan konflik keras dengan AS. Saat itu negara-negara halaman belakang AS terbesar akan mengucapkan selamat tinggal pada AS lagi.

Jika Lula terpilih, itu berarti semua kekuatan besar di Amerika Latin seperti Argentina, Meksiko, Kolombia, Chili, Peru, Venezuela, dll. semuanya akan diperintah oleh sayap kiri, kiri tengah, dan Amerika Latin akan memasuki babak baru siklus kekuasaan sayap kiri.

Kebakaran ketiga, bencana diplomatik AS yang akan segera terjadi, Pertemuan Puncak (KTT) negara-negara Amerika (Summit of the Americas) diadakan di Los Angeles akan menjadi bencana diplomatik bagi AS, jika negara besar Brasil di Latin Amerika tidak mendukung KTT tersebut.

Penyelenggaraan KTT IX Amerika (Pertemuan Puncak (KTT) negara-negara Amerika (IX Summit of the Americas) sedang berlangsung pada 6-10 Juni 2022 di Los Angeles, California, kota terbesar kedua AS.


Sumber: www.cfr.org
Sumber: www.cfr.org

Presiden Nikaragua Daniel Ortega bahkan bersikap lebih keras dengan mengatakan: "Saya akan memberi tahu Yankees, lupakan saja, kami tidak tertarik dengan KTT itu."

Sentimen anti-Amerika telah meningkat di Amerika Latin, dan 10 negara Bolivarian Alliance of the Americas telah mengeluarkan pernyataan yang menuduh AS atas perilaku eksklusifnya. Hubungan di Belahan Barat menyebabkan kemunduran yang serius dan bersejarah"

Negara-negara Amerika Latin secara kolektif mengatakan "Tidak", apa lagi yang bisa dihasilkan oleh pertemuan puncak seperti itu?

Kita harus tahu bahwa Amerika Latin selalu menjadi slogan Doktrin Monroe di halaman belakang AS. Amerika adalah Amerika bagi orang Amerika (America is the America of the Americans). Tetapi arti yang sebenarnya adalah hai! orang Eropa jangan datang (ke Amerika Latin) dan mencampur aduk. Ini adalah Benua Amerika-nya Amerika kita.

Tapi sekarang waktu telah berubah, dan bahkan bisa dikatakan bahwa kawasan di mana sentimen anti-Amerika paling kuat saat ini adalah halaman belakang Amerika. Mengapa ini bisa terjadi?

Ini juga masalah penilaian. Marilah kita berbicara singkat tentang dua poin. Pertama, Amerika Latin membenci agresi, bullying, dan penjarahan yang dilakukan AS. 

Dalam beberapa dekade terakhir, yang telah mendominasi langit dan bumi di Amerika Latin, semua jenis agresi, intimidasi, penjarahan, dan bahkan jika terjadi ketidaksukaan tertentu oleh AS terhadap sebuah pemerintah, AS langsung mengirim pasukan untuk menggulingkan.

Ambil saja satu  contoh Meksiko sebagai contoh, negara tetangga yang berbatasan dengan AS, sebagai negara besar Amerika Latin, Meksiko telah menderita dari penindasan AS selama lebih dari 100 tahun.

Hari ini, Texas, California, dan tempat-tempat lain di AS pernah menjadi tanah milik Meksiko, tetapi penjarahan terus berlanjut. Perjanjian Perdagangan Bebas AS-Kanada-Meksiko dirobek setiap kali AS tidak suka, dan membutuhkan negosiasi ulang.  

Selalu harus dipasti AS yang lebih diuntungkan. Patut disebutkan bahwa AS juga telah bergabung dengan "(shareholder rights plan, 'poison pill')" untuk membatasi peluang ekonomi dan perdagangan Meksiko lainnya, dan beberapa klausul jelas ditujukan ke Tiongkok.

Dalam pandangan sebagian besar media AS, klausul ini secara luas dilihat oleh AS digunakan untuk membatasi negara-negara anggota lainnya (Kanada dan Meksiko) dari menandatangani perjanjian dengan Tiongkok, yang dapat mencegah "Tiongkok menjual produk ke AS melalui Kanada dan Meksiko tanpa pembatasan tarif dan isolasi ekonomi Tiongkok".

Rencana hak pemegang saham, bahasa sehari-hari dikenal sebagai "Pil Racun", adalah jenis taktik defensif yang digunakan oleh dewan direksi perusahaan terhadap pengambilalihan.

Di bidang merger dan akuisisi, rencana hak pemegang saham dirancang pada awal 1980-an sebagai cara untuk mencegah tawaran pengambilalihan dengan mengambil hak pemegang saham untuk menegosiasikan harga penjualan saham secara langsung.

Biasanya, rencana semacam itu memberi pemegang saham hak untuk membeli lebih banyak saham dengan harga diskon jika satu pemegang saham membeli persentase tertentu atau lebih dari saham perusahaan.

Rencana tersebut dapat dipicu, misalnya, jika salah satu pemegang saham membeli 20% saham perusahaan, di mana setiap pemegang saham (kecuali yang memiliki 20%) akan memiliki hak untuk membeli penerbitan saham baru dengan harga diskon. 

Jika semua pemegang saham lain dapat membeli lebih banyak saham dengan harga diskon, pembelian tersebut akan mengurangi kepentingan penawar, dan biaya penawaran akan meningkat secara substansial.

Mengetahui bahwa rencana semacam itu dapat diaktifkan, penawar dapat menolak untuk mengambil alih perusahaan tanpa persetujuan dewan, dan pertama-tama akan bernegosiasi dengan dewan untuk membatalkan rencana tersebut.

Misalnya, menurut "pasal Pil Racun", salah satu dari tiga negara menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan apa yang disebut "negara ekonomi non-pasar".  

Negara-negara anggota lainnya dapat secara otomatis menarik diri dari NAFTA dalam waktu 6 bulan, mereka merasa telah dipaksa untuk menandatangani. Ini dianggap suatu penghinaan, jadi negara mana yang dapat menerima perlakuan demikian?

Tidak heran jika ada pepatah di Meksiko yang mengatakan bahwa kesedihan terbesar di Meksiko adalah jaraknya terlalu jauh dari Tuhan dan terlalu dekat dengan Amerika.

Terkahir ini, kita bisa melihat bayangan sebuah kerajaan goyah. Memang benar AS masih satu-satunya negara adidaya di dunia, dan AS masih menganggap Amerika Latin sebagai halaman belakangnya, tetapi dunia telah mengalami perubahan besar dalam satu abad ini, api perlawanan di halaman belakang menjadi semakin ganas, dan Amerika Latin sangat kecewa. 

Sebagai tetangga yang kuat, AS tidak memberikan peluang, dan juga bukannya memberikan kekayaan dan kekuasaan, tetapi lebih banyak bersikap arogansi dan prasangka, penindasan dan penjarahan, dan bahkan membuat kekacauan terus menerus.

Jika kita melihat Haiti, Amerika Tengah dan Karibia hari ini, kita mungkin dapat memahami bahwa kemerdekaan adalah fondasi dari pembangunan merupakan kata terakhir.

Sebenarnya, ada banyak alasan mengapa munculnya kembali kaum kiri Amerika Latin, tetapi penindasan dari AS adalah kekuatan pendorong eksternal yang paling penting, dan tidak ada satu negara pun yang bisa  menerima prilaku arogansi dan penindasan seperti itu terhadap negara lain untuk waktu yang lama.

Ada pepatah kuno yang mengatakan: "Kebajikan tidak berdiri sendiri, dan harus ada tetangga". Kita perlu sangat memahami kebijaksanaan orang lain dahulu, tetapi di sebelah negara yang paling kuat di dunia, justru ada sekelompok negara-negara tetangga yang marah.

Kekecewaan dan kemarahan semacam ini telah menjadikan kelemahan terbesar dari diplomasi AS.

Dalam menghadapi AS yang kuat, negara-negara Amerika Latin terkadang harus mengalah, dan bahkan melayani dan menurut saja. Membicarakan tentang penindasan AS terhadap Amerika Latin tetangganya, mereka lama-lama menjadi tidak tahan dan melawan dengan membangkang terhadap kehendak AS.

Maka pada masa Trump berkuasa telah memberi motivasi bagi negara-negara Amerika Latin untuk memperkokoh pondasinya, karena semasa pemerintahan Obama, AS pada umumnya memberi kenyamanan dan pendanaan bagi negara-negara Amerika Latin.

Hal ini juga menyebabkan gelombang pertumbuhan ekonomi di banyak negara Amerika Latin di bawah naungan AS. Tapi setelah Trump menjabat, AS memotong bantuannya ke kawasan Amerika Latin, dan bahkan menjatuhkan sanksi dan blokade berat jika mereka tidak sejalan menurut kehendak AS.

Hal ini tentu akan menimbulkan ketidak-puasan negara-negara terkait. Jika AS terus menggunakan tindakan keras seperti sebelumnya untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Amerika Latin, AS tidak hanya akan semakin terasing dari sekutunya.

Tetapi juga pengaruh AS di Amerika Latin akan terus menurun. Dalam jangka panjang, Amerika Latin pada akhirnya akan menjadi benar-benar untuk orang Amerika Latin.

Yang pada akhirnya akan membuat mereka marah besar terhadap AS, akibatnya AS akan menghadapi perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

asiapowerwatch.com | theconversation.com | bloomberg.com | nbd.com.cn | foreignpolicy.com | reuters.com | cfr.org | gov.cn | thediplomat.com | state.gov | usaid.gov | latimes.com | newsweek.com | reuters.com | chinacenter.net

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun