Terkahir ini, kita bisa melihat bayangan sebuah kerajaan goyah. Memang benar AS masih satu-satunya negara adidaya di dunia, dan AS masih menganggap Amerika Latin sebagai halaman belakangnya, tetapi dunia telah mengalami perubahan besar dalam satu abad ini, api perlawanan di halaman belakang menjadi semakin ganas, dan Amerika Latin sangat kecewa.Â
Sebagai tetangga yang kuat, AS tidak memberikan peluang, dan juga bukannya memberikan kekayaan dan kekuasaan, tetapi lebih banyak bersikap arogansi dan prasangka, penindasan dan penjarahan, dan bahkan membuat kekacauan terus menerus.
Jika kita melihat Haiti, Amerika Tengah dan Karibia hari ini, kita mungkin dapat memahami bahwa kemerdekaan adalah fondasi dari pembangunan merupakan kata terakhir.
Sebenarnya, ada banyak alasan mengapa munculnya kembali kaum kiri Amerika Latin, tetapi penindasan dari AS adalah kekuatan pendorong eksternal yang paling penting, dan tidak ada satu negara pun yang bisa  menerima prilaku arogansi dan penindasan seperti itu terhadap negara lain untuk waktu yang lama.
Ada pepatah kuno yang mengatakan: "Kebajikan tidak berdiri sendiri, dan harus ada tetangga". Kita perlu sangat memahami kebijaksanaan orang lain dahulu, tetapi di sebelah negara yang paling kuat di dunia, justru ada sekelompok negara-negara tetangga yang marah.
Kekecewaan dan kemarahan semacam ini telah menjadikan kelemahan terbesar dari diplomasi AS.
Dalam menghadapi AS yang kuat, negara-negara Amerika Latin terkadang harus mengalah, dan bahkan melayani dan menurut saja. Membicarakan tentang penindasan AS terhadap Amerika Latin tetangganya, mereka lama-lama menjadi tidak tahan dan melawan dengan membangkang terhadap kehendak AS.
Maka pada masa Trump berkuasa telah memberi motivasi bagi negara-negara Amerika Latin untuk memperkokoh pondasinya, karena semasa pemerintahan Obama, AS pada umumnya memberi kenyamanan dan pendanaan bagi negara-negara Amerika Latin.
Hal ini juga menyebabkan gelombang pertumbuhan ekonomi di banyak negara Amerika Latin di bawah naungan AS. Tapi setelah Trump menjabat, AS memotong bantuannya ke kawasan Amerika Latin, dan bahkan menjatuhkan sanksi dan blokade berat jika mereka tidak sejalan menurut kehendak AS.
Hal ini tentu akan menimbulkan ketidak-puasan negara-negara terkait. Jika AS terus menggunakan tindakan keras seperti sebelumnya untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Amerika Latin, AS tidak hanya akan semakin terasing dari sekutunya.
Tetapi juga pengaruh AS di Amerika Latin akan terus menurun. Dalam jangka panjang, Amerika Latin pada akhirnya akan menjadi benar-benar untuk orang Amerika Latin.