Petro berjanji jika terpilih, antara lain, menghentikan eksplorasi minyak, menyediakan pendidikan tinggi publik gratis untuk semua rakyat, dan mengubah secara menyeluruh sistem pensiun untuk meningkatkan cakupannya.
Tentang masalah AS, dia mengecam keras "kausal Pil Racun" AS di Kolombia dan menuntut untuk merundingkan kembali perjanjian perdagangan bilateral antara Kolombia dan AS, karena dalam pandangannya, perjanjian yang ditandatangani oleh pemerintah sayap kanan dan AS sangat merugikan kepentingan petani dan produsen Kolombia.
Dan Petro secara terbuka menyatakan untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama dengan Tiongkok. Misalnya, ada proyek jalan ke-72 di Bogota, ibu kota Kolombia, tempat pembangunan proyek kereta bawah tanah sedang berlangsung.Â
Kolombia memulai desain kereta bawah tanah ini pada 1950-an. Tetapi membangun kereta bawah tanah kenyataannya bukanlah tugas yang mudah, proyek ini diperkirakan akan selesai tahun 2028.
Tapi apapun yang terjadi, pembangunan infrastruktur yang sangat penting ini akan membantu kehidupan masyarakat lokal dan pembangunan ekonomi. Proyek ini dikerjakan oleah perusahaan BUMN dari Tiongkok dan Kolumbia juga mendukung Inisiatif OBOR.
Perusahaan BUMN Tiongkok ini juga telah melakukan pembangunan proyek kereta bawah tanah di pusat kota Bogota sejak era Ivan Duque Marquez (presiden 1976-2022), meskipun Kolombia harus mempertimbangkan suasana hati AS, mereka menyadari bahwa pembangunan negara ini perlu dilakukan dengan berjalan beriringan dengan Tiongkok.Â
Lebih-lebih terakhir ini dengan faktor hutang luar negerinya yang serius akibat pengaruh pandemi, mereka sangat memerlukan kerjasama dengan Tiongkok.
Media Kolombia mengatakan bahwa begitu kandidat sayap kiri menang, itu berarti ada tujuh negara berpenduduk lebih banyak di seluruh populasi AS dengan pemimpin sayap kiri yang berkuasa, termasuk Chili, Brasil, Chili dan Venezuela dan seterusnya. Ini bukan kabar baik bagi AS, karena semuanya berhaluan kiri dan berpaham sosialis.
Dalam situasi perekonomian sangat sulit, mereka percaya bahwa Tiongkok memiliki kemampuan dan keinginan untuk membantu Kolombia dalam situasi ini.