Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Sepak Terjang AS dalam Mempermainkan Keuangan Dunia

4 Juni 2022   08:35 Diperbarui: 6 Juni 2022   17:45 4263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi dunia. (sumber: THINKSTOCKS via kompas.com)

Kemakmuran ini akan mempromosikan lebih banyak spekulan, perusahaan lokal dan pemerintah daerah akan mencoba untuk membuat perubahan melawan kodrat, meminjam lebih banyak dolar jauh melampaui kemampuan mereka untuk membayar, lebih lanjut karena menaikkan utang dan terjadi menggelembungnya aset.

Sebagai contoh sederhana, pada tahun 2000, ketika dolar AS dilepaskan, mata uang negara A kurs terhadap dolar AS adalah 1,10, dan negara A menginvestasikan 100 miliar dolar AS dengan 1 triliun mata uang lokalnya. Setelah sepuluh tahun kerja keras, seluruh rakyatnya menciptakan 10 triliun aset mata uang lokal.

Pada tahun 2010, dolar AS menaikkan suku bunga, dan arus keluar modal menyebabkan pertukaran mata uang terhadap dolar AS menjadi 1,20, dan dolar AS menuntut penagihan utang. 

Tetapi uang dari negara A telah dibelikan untuk mesin-mesin dan peralatan dan gedung-gedung tinggi, dan tidak ada cara mudah untuk menjadikan uang tunai, sehingga semua jenis saham dan aset hanya dapat dijual dengan harga murah. Kekayaan senilai 10 triliun mata uang lokal akhirnya dijual dengan hanya 2 triliun uang lokal. (ingat ketika zaman krismon kita dulu).

Pada saat demikian, AS melakukan latihan militer dan pembicaraan kosong di luar, dan nilai tukar negara A turun menjadi 1,50 per dolar. Kapitalis Amerika menghabiskan 40 miliar dolar AS untuk 2 triliun mata uang lokal dan memakan aset negara ini.

Jadi jerih payah rakyat negara A yang mengumpulkan kekayaan selama 10 tahun dicuri AS, dan mereka masih berutang kepada AS sebesar US$ 60 miliar yang harus mereka lunasi dari generasi ke generasi berikutnya.

Pada krisis keuangan Asia Tenggara 1997, nilai tukar baht Thailand turun 60%, dan pasar saham turun 85%. Coba pikirkan tentang intensitas dan tragisnya dari panen ini. Tragis semacam ini adalah metode pengcukuran AS yang telah dilakukan berkali-kali, dengan gelombang dolar.

Dalam sistem pembagian kerja global, ekspor modal dolar AS dari AS ke negara-negara produsen terutama dimanifestasikan dalam investasi asing langsung, yaitu negara-negara penghasil FDI (Foreign Direct Investment) mendapatkan modal dan proyek dan mulai membeli bahan baku dari negara-negara sumber daya untuk produksi. 

Setelah produksi produk selesai, mereka dijual ke negara-negara konsumen seperti AS, AS membayar produksi dalam dolar sebagai pembayaran barang.

Negara-negara produsen mendapatkan pembayaran dengan dolar AS. Karena besarnya surplus perdagangan ini, bagaimana mengelola dan menginvestasikannya di pasar internasional menjadi masalah. Jelas tidak mungkin bagi negara-negara produsen untuk menggunakan akumulasi cadangan devisa untuk membeli aset inti berkualitas tinggi AS.

Oleh karena itu, mereka hanya dapat membeli obligasi pemerintah AS dengan bunga rendah, dan kembali lagi AS memperoleh dolar yang mengalir dari negara-negara produsen melalui pembelian obligasi pemerintah AS dengan bunga rendah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun