Menurut siaran pers pada 10 Mei 2022, China Eastern Airlines berencana untuk mengumpulkan hingga 15 miliar yuan ($ 2,23 miliar USD) dari penjualan saham. Ini dimaksudkan untuk mengisi kembali modal kerja di maskapai dan memperluas armadanya. Berdasarkan bursa saham Shanghai, maskapai akan menggunakan 10,5 miliar yuan dari hasil penjualan saham untuk mendanai pembelian 38 pesawat, termasuk 4 x C919, 24 x ARJ21-700, 6 x Airbus A350-900, dan 4 x Boeing 787-9 pesawat.
Data pesanan pesawat dari China Eastern Airlines ini telah mengungkapkan daftar harga Comac C919 untuk pertama kalinya. Sementara harga transaksi sebenarnya seringkali jauh di bawah harga jual, namun banyak kalangan yakin masih terlalu dini untuk membandingkan nilai pasar wajar C919 dengan harga pasaran. pesaing Boeing dan Airbus yang dituju, mengingat program ini relatif baru, dan tidak ada titik perdagangan yang tersedia di pasar sekunder
Namun harga C919 yang diungkapkan kepada publik untuk pertama kalinya dalam rencana penawaran saham non-publik China Eastern Airlines. Harga unit katalog adalah US$ 99 juta, dengan diskon 653 juta yuan. Sedang harga per unit Airbus seri A320neo US$ 110 juta dan Boeing 737MAX lebih dari US$ 121. (aerocorner.com).
Dari sudut pandang harga, harga C919 secara signifikan lebih rendah daripada dua jet selevel Airbus dan Boeing. Tentu saja, harga transaksi yang sebenarnya akan didiskon sesuai dengan hasil negosiasi maskapai dan persetujuan persentase tertentu.
Hingga saat ini C919 memiliki 28 pelanggan dalam dan luar negeri, dan jumlah pemesanan mencapai 1.015 unit pesawat. Banyak terobosan dan kemajuan teknologi telah dilakukan sejak pengembangan pesawat ini, misalnya dalam proses C919 sebuah bentuk aerodinamis perlu ditentukan, yang membutuhkan banyak pekerjaan. Namun, meskipun ada menara terowongan angin di Tiongkok, tapi mereka masih belum mempunyai pengalaman dalam menguji pesawat penumpang besar.
Hal ini yang memaksa pabrik blower domestik Tiongkok dan pabrik sensor untuk menemukan cara untuk memperbaiki lokasi uji terowongan angin untuk meniup pesawat penumpang besar. Contoh lain adalah masalah material, penggunaan material komposit C919 menyumbang sekitar 15% hingga 17% dari berat keseluruhan pesawat, jika mengandalkan impor dari luar negeri biayanya akan lebih besar, dan juga ada risiko diembargo.
Untuk alasan ini, lembaga penelitian dan manufaktur besar Tiongkok, bersama dengan pemasok hulu dan hilir, telah mencoba menyelesaikan dengan membuat secara lokal mesin peletakan kabel-kabel AFP. Alat mesin ini tidak hanya dapat menghasilkan untuk pesawat penumpang besar tetapi juga untuk jet tempur.
(AFP, Automated Fibre Placement, Mesin penempatan serat optic otomatis (AFP) adalah perkembangan terbaru dari teknologi manufaktur komposit yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan dan presisi dalam produksi suku cadang komposit canggih).
Selain itu untuk mesin aero/pesawat juga telah ada kemajuan, hanya saja dibandingkan dengan mesin pesawat Rusia, Amerika dan Eropa, Tiingkok masih relatif lemah.
