Menurut laporan terbaru dari World Wide Web, pada 14 Mei 2022 pukul 6:52 pagi waktu setempat, pesawat besar berbadan sempit domestik Tiongkok C919 bernomor B-001J lepas landas dari landasan pacu keempat Bandara Pudong dan mendarat dengan selamat setelah penerbangan 3 jam 2 menit. Semua tugas yang diberikan telah selesai, dan pesawat dalam kondisi dan kinerja yang baik.
COMAC melaporkan pilot dan insinyur menyelesaikan semua tugas yang telah ditentukan selama 182 menit penerbangan, dan pesawat dalam kondisi baik.
Berbeda dari pesawat uji prototipe sebelumnya, uji penerbangan ini merupakan versi produksi dari C919, dan juga merupakan C919 pertama yang akan dikirimkan COMAC kepada pengguna pertama. Setelah penerbangan pertama yang sukses, persiapan pengirimannya akan terus berlanjut dengan mantap. Ini sangat penting bagi industri penerbangan sipil Tiongkok dan bahkan seluruh industri penerbangan Tiongkok.
Pada Maret 2021, China Eastern Airlines, salah satu maskapai penerbangan terbesar di Tiongkok yang berkantor pusat di Shanghai, menandatangani kontrak untuk membeli lima pesawat jet C919, kesepakatan komersial pertama untuk pesawat tersebut.
Eastern mengatakan pihaknya berencana untuk menerbangkan pesawat pada rute domestik yang menghubungkan Shanghai dengan kota-kota besar lainnya, termasuk Beijing, Guangzhou, Shenzhen, Chengdu, Xiamen, Wuhan dan Qingdao.
Di masa depan, dengan layanan skala besar dari pesawat penumpang C919, pasar penerbangan sipil Tiongkok diharapkan untuk sepenuhnya mematahkan duopoli produk Airbus dan Boeing, dan selanjutnya mempromosikan C919 ke pasar internasional.
Nama lengkap C919 adalah COMAC919. COMAC adalah singkatan dari Commercial Aircraft Corporation of China, dan C juga merupakan huruf pertama CHINA, yang mencerminkan kehendak Tiongkok untuk suatu tujuan dan cakupan tertentu.
Meskipun pesawat  besar komersial berbadan sempit dan lebar adalah permata dan mahkota dalam industri yang dapat secara langsung mencerminkan tingkat keseluruhan industri penerbangan suatu negara, C919 menjadi kontroversial pada awal proyek.
Itulah alasan mengapa Tiongkok bertekad untuk melakukan program C919 karena dianggapnya pengaruhnya sangat jauh dan dapat mendorong pengembangan kolektif seluruh rantai industri penerbangan nasionalnya, dan alasan lain sangat sederhana, karena pertimbangan komersial ada uang yang bisa dihasilkan.
Sejak bubarnya Uni Soviet, hampir semua kapasitas produksi pesawat sipil global telah dimonopoli oleh Boeing dan Airbus. Dalam produksi dan kehidupan sehari-hari, pesawat sipil berbadan besar memainkan peran penting. Karena keuntungan yang tinggi dari industri penerbangan sipil, tidak ada keraguan bahwa setelah memonopoli pasar, akan dapat menghasilkan banyak uang.
