Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menelaah Apa Itu "Deep State" di AS?

29 April 2022   18:21 Diperbarui: 3 Mei 2022   08:06 2563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana cara mereka memanipulasi AS? Selama Perang Dunia II, AS sebenarnya telah menjadi negara yang dilanda yang gemar menimbulkan perang, dan seluruh negara adalah mesin perang, Presiden Eisenhower yang mengiritik KIM, justru juga inisiator dari KIM.

Pada tanggal 27 April 1946, Eisenhower menandatangani sebuah dokumen yang menekankan perlunya kerjasama yang erat antara ilmuwan militer dan sipil, insinyur, universitas, dan banyak lagi. Ini akan membutuhkan perluasan besar-besaran sistem keamanan negara, menyatukan sektor ilmiah dan industri di sekitar militer.

Tapi kemudian ternyata kemudian P.D.II segera berakhir, dan berakhirnya perang itu pasti tidak menguntungkan untuk kepentingan kelompok militer, sehingga kelompok ini mendorong AS untuk meluncurkan Perang Dingin.

Melalui Perang Dingin, KIM dapat terus berlanjut untuk mendapatkan keuntungan dari perlombaan senjata dan perdagangan senjata, dan pemerintah dapat terus mendapatkan keuntungan melalui perlombaan senjata. Dan merangsang permintaan industri militer untuk menghindari kekurangan permintaan setelah berakhirnya P.D. II, yang akan membawa depresi periodik dan krisis yang telah lama dibicarakan oleh banyak analis dan cendikiawan Barat terdahulu.

Kemudian, pada tahun 1958, Eisenhower mendirikan Badan Proyek Penelitian Tingkat Lanjut Pertahanan, yang masih sangat penting hingga saat ini. Badan ini telah memimpin banyak penelitian ilmiah penting di AS.

Misalnya teknologi kedirgantaraan, teknologi komputer, dan pendahulu Internet saat ini semuanya dikembangkan oleh AS untuk keperluan militer pada waktu itu.

Di bawah kepemimpinan Eisenhower, cengkeraman kekuatan industri-militer (KIM) pada pemerintahan, ilmu pengetahuan, dan perdagangan telah mencapai tingkat yang tidak dapat dipatahkan. Kemudian dia sendiri menyadari bahaya besar dari sistem ini. Itu sebabnya pidato seperti itu kemukakan pada tahun 1961 waktu perpisahan di akhir jabatannya sebagai presiden, tetapi sudah terlambat.

Eisenhower sendiri memiliki wibawa di militer, jadi dia berani membeikan beberapa kritik pada KIM, tapi kita dapat melihat bahwa presiden pada masa berikutnya sama sekali tidak ada yang berani untuk mengkritik secara terbuka.

Belakangan munculah Trump yang sangat beda dari presdien pendahulunya, semua kemampanan AS dia kritik, termasuk Wall Street, Clinton, media, dan bahkan sistem Amerika. Tapi ada satu kemampanan yang kita tidak pernah mendengar dia mengkritik yaitu Militer. Dia sama sekali tidak berani.  Karena faktanya, tim sukses inti Trump paling banyak perwira militer senior daripada semua presiden sebelumnya.

Tujuannya adalah untuk memenangkan militer, termasuk Menteri Pertahanan Mattis, Penasihat Keamanan Nasional Flynn, dan McMaster, Sekretaris Keamanan Dalam Negeri (Mendagri) Kelly, Kepala Strategi Gedung Putih Bannon, Direktur CIA Pompeo, Sesi Menteri Kehakiman dan sebagainya semuanya berlatar belakang militer.

Dampak dari KIM ini ada pada semua aspek masyarakat AS jauh di luar imajinasi kita. AS dulu memiliki pepatah yang disebut "lima pilar". Yaitu yang pertama: "Militer AS", dan yang lainnya adalah "Perusahaan Industri Militer Besar", yang terutama mencakup perusahaan seperti Lockheed Martin, Boeing, Northrop Grumman, Raytheon, dan General Dynamics. Kelima raksasa industri senjata ini, serta sejumlah perusahaan industri besar di seluruh negara bagian AS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun