Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapkah Putin Berperang Jangka Panjang di Ukraina dan Perang Langsung dengan NATO-AS?

19 April 2022   16:55 Diperbarui: 21 April 2022   18:00 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan lapis baja dengan huruf 'Z' berjalan melewati monumen tank zaman Soviet, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, kota Armyansk, Crimea Kamis (24/2/2022). Sumber: Antara Foto/Reuters via Kompas.com

Dalam dunia kemiliteran apa  yang disebut perencanaan militer adalah Rencana Operasi (OPLAN/Operation Plan), rencana misi biasa dibuat lengkap dan terperinci untuk melakukan operasi militer gabungan.

Ada juga yang disebutkan 5 hukum perang, dimana gambaran dalam misi militer biasanya dilakukan dalam plan a,b,c...dst. Untuk keperluan militer bersama dengan pembedaan, proporsionalitas, kemanusiaan (kadang-kadang disebut penderitaan yang tidak perlu), dan kehormatan (kadang-kadang disebut ksatria) adalah lima prinsip hukum humaniter internasional yang paling sering dikutip yang mengatur penggunaan kekuatan secara legal dalam konflik bersenjata.

William Branum, seorang Pensiunan Navy SEAL, AS pernah menuliskan antara lain sbb: Saya kira pertanyaan pertama adalah apa itu perencanaan misi militer? Ketika kami merencanakan misi di Tim SEAL, kami menggunakan formula enam langkah sederhana untuk mencapai kesuksesan.

1. Misi: adalah tujuan akhir kita dan mendorong semua hal lain yang kita lakukan. Misi harus didefinisikan dengan jelas dan dipahami sebelum perencanaan.

2. Perencanaan Misi: Di sinilah kita dituntut menemukan cara terbaik untuk mencapai tujuan kita. Rencanakan bagaimana kita akan mencapai tempat yang kita inginkan. Rencanakan untuk kemungkinan, karena hampir tidak ada rencana yang berjalan sempurna sesuai rencana. Berpikir secara konvensional, kemudian hal yang tidak konvensional. Apa yang mungkin salah? Bagaimana jika? Bagaimana jika? Bagaimana jika?

3. Melakukan Briefing (penjelasan) Rencana: Selalu berikan pernyataan misi sehingga tidak ada kebingungan. Kemudian briefing tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan misi, kemudian briefing peran, tanggung jawab, dan harapan semua anggota. Dengan memberi tahu orang-orang secara langsung apa yang diharapkan dari mereka, supaya tidak akan pernah ada kebingungan atau miskomunikasi. Terakhir, pastikan kontinjensi dan rencana cadangan tercakup.

4. Dirt Dive: Ini mungkin bagian paling penting dan paling diabaikan dari perencanaan misi. Latih fase aksi dari misi, lalu latih kontinjensi dan rencana cadangan. Jika itu adalah operasi militer, tim akan berlatih hal-hal yang tampaknya sederhana tetapi dapat menjadi kacau jika kita tidak melakukannya seperti masuk dan keluar dari kendaraan dalam urutan tertentu, membuat panggilan radio, atau praktik komunikasi lainnya sehingga semua orang tahu apa yang akan mereka dengar di misi.

Jika kita mempraktikkan "hal-hal dasar sederhana", tim kita akan memiliki landasan untuk bersandar ketika ada yang salah. Ada kemungkinan besar kita harus menggunakan satu atau lebih paket cadangan kita. Cobalah untuk membuatnya sederhana untuk dieksekusi juga.

5. Eksekusi: Di sinilah semua kerja keras dan persiapan mulai beraksi.

6. Tinjauan Setelah Tindakan: Setelah misi selesai, tim kembali bersama untuk membahas apa yang berjalan dengan benar, apa yang salah, apa yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun, bagaimana memperbaiki masalah tersebut dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik di lain waktu.

Sumber: The National Interest
Sumber: The National Interest

Dari Ruang Perang ke Ruang Dewan, saya telah menemukan bahwa proses ini sangat penting untuk keberhasilan organisasi. Kata William Branum.

Jadi jika melihat Putin yang telah lama makan asam garam dalam dunia kemiliteran dan intelijen, sebelum melakukan penyerangan ke Ukraina 24 Peruari lalu, dapat dipasti dia dan timnya telah melakukan rencana matang apa yang akan dihadapi dalam misinya atas segala kemungkinan yang akan terjadi kelak.

Situasi Perang Rusia-Ukraina Akhir-akhir  Ini (15-17 April)

Sumber: Naionalia
Sumber: Naionalia

RIA Novosti baru-baru ini melaporkan bahwa Komite Investigasi Federasi Rusia merilis pesan di Telegram bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina mengirim dua helikopter tempur yang membawa senjata ofensif berat untuk "menyusup secara ilegal ke wilayah udara Rusia". Dalam perang Rusia-Ukraina, Rusia baru-baru ini menelan kerugian besar berkat Ukraina mendapat bantuan AS.

Hal ini terutama tercermin dalam tiga aspek kekalahan: Pertama, dengan dukungan sistem intelijen dan komando AS, operasi militer Rusia di Ukraina menghadapi perlawanan besar, dan beberapa perang yang seharusnya dapat dimenangkan dengan cepat menjadi berkepanjangan. Misalnya, di Mariupol, di wilayah Donetsk di Ukraina timur, tentara Ukraina menjaga pabrik baja yang dibangun pada era Soviet yang dapat membawa bom nuklir kecil, tetapi belum pernah ditembakan.

Meskipun tentara Ukraina tidak dapat bertahan lama, tapi tentara Rusia juga banyak yang korban di sini, dan Donetsk tidak dapat dimenangkannya untuk waktu yang lama, sehingga menghambat proses Rusia menguasai wilayah Luhansk dan Donetsk. Ini jelas tidak menguntungkan bagi Rusia secara politik.

Kedua, kapal penjelajah Rusia seberat 12.000 ton "Moskva" ditenggelamkan oleh apa yang disebut rudal pantai-ke-kapal Ukraina "Neptunus". Kapal penjelajah 10.000 ton ini bernilai setidaknya ratusan juta dolar. Bagi militer Rusia, yang angkatan lautnya sudah lemah kerugian berat ini akan menjadi pukulan besar bagi moral tentara Rusia.

Rudal darat-ke-kapal Ukraina "Neptunus" baru "dikembangkan" pada Juli tahun lalu, yang kemungkinan akan diberi label "Buatan Ukraina" oleh AS. 

Sebagai balasan Rusia baru saja menghantam kapal-kapal di pantai yang tiba di "pabrikan" Ukraina, dimana mereka juga melakukan perbaikan.

Tapi berita ini masih diragukan karena, menurut pihak Rusia disebabkan kebakaran di atas kapal.  Kementerian pertahanan Rusia sangat sedikit merilis informasi tentang bagaimana kapal itu tenggelam, mengklaim kerusakan pada kapal itu yang menyebabkan terjadi dalam sebuah kecelakaan di atas kapal. Pemerintah Ukraina, bersama dengan pejabat intelijen barat, mengatakan bahwa kapal itu terkena beberapa rudal anti-kapal Ukraina.

"Tampaknya satu-dua rudal memasuki kapal tepat di bawah setelah sepasang rudal anti-kapal Vulcan," tulis mantan Laksamana Chris Parry: "Ini tampaknya terjadi kerusakan internal yang besar dan disebabkan karena ada hantaman dua rudal ... yang menyebabka bahan bakar propelan bocor yang selanjutnya menimbulkan api di dalam kapal dengan menyebar secara horizontal di sepanjang geladak dan melalui sekat yang rusak."

HI Sutton, seorang analis angkatan laut dan penulis, menuliskan bahwa "kerusakan tidak mengesampingkan serangan rudal, dan itu tetap menjadi penyebab yang mungkin. Kemungkinan bekas hantaman di sisi lambung kapal terlihat di bawah tempat api berada. Tetapi ini perlu pemeriksaan lebih dekat untuk memastikan apakah itu disebabkan oleh rudal, atau hanya kerusakan akibat kebakaran." (The Guardian 19-04-2022)


Sumber: CNN International
Sumber: CNN International

Ketiga, daratan Rusia telah diserang berkali-kali dalam beberapa hari terakhir. Sejak akhir Maret, perbatasan Rusia-Ukraina telah diserang berkali-kali oleh tentara Ukraina.

Menurut catatan setidaknya sudah enam kali diserang. menurut laporan terbaru, pada tanggal 14 waktu setempat, Distrik Klimovsky di Bryan Oblast, Rusia memasuki keadaan darurat. Pasalnya, daerah tersebut diserang helikopter Ukraina hari itu, melukai 8 orang dan merusak lebih dari 100 rumah.

Selain itu, Dinas Keamanan Federal Rusia mengatakan pada hari yang sama bahwa pos pemeriksaan perbatasan Novyurkovich di wilayah Bryansk di barat daya Rusia ditembaki oleh mortir dari sisi Ukraina. Penembakan itu merusak dua kendaraan sipil dan melukai beberapa orang. Pos pemeriksaan perbatasan tetap melanjutkan operasi normal, dan pihak Ukraina belum menanggapi masalah ini.

Selain itu, gubernur wilayah Bryansk mengatakan pada hari yang sama bahwa tentara Ukraina juga menembaki rumah-rumah di distrik Klimovs di wilayah perbatasan Rusia, menyebabkan korban. Penembakan itu menyebabkan dua rumah terbakar dan dapat dipadamkan. Sekolahan di pesisir juga harus diliburkan dan ditutup sementara.

Komite Investigasi Rusia mengatakan pada 14 April lalu bahwa tentara Ukraina menggunakan dua helikopter yang dilengkapi dengan senjata ofensif berat untuk memasuki wilayah udara Rusia secara ilegal dan melakukan setidaknya 6 serangan ke pemukiman rakyat Klimovsky.

Dari sini terlihat bahwa AS telah menmukan celah pertahanan udara di tanah air Rusia, sehingga dengan dukungan sistem intelijen AS, tentara Ukraina di Ukraina timur tidak hanya dapat melawan Rusia di Ukraina timur, tetapi sekarang juga menciptakan tekanan pada Rusia, dan mulai melakukan penyerangan ke wilayah daratan Rusia.

Meski pukulan semacam ini tidak terlalu berdampak esensial pada situasi perang, hal itu jelas akan memberikan tekanan lebih pada pemerintah Rusia secara politik. Kekalahan di tiga aspek ini sudah membuat Putin cukup marah.

Akibatnya Rusia melakukan dua hal: Pertama, mengebom kota-kota seperti Kyiv. Menurut berita jaringan surat kabar Rusia pada 15 April waktu setempat, dari larut malam 14 hingga dini hari 15 April waktu setempat, beberapa ledakan hebat terjadi di Kyiv dan sekitarnya, dan terjadi pemadaman listrik di banyak tempat di daerah tersebut.

Menurut laporan, anggota parlemen Duma Negara Rusia Sheremet Mikhail Sergeyevich sebelumnya mengatakan sudah waktunya untuk serangan balasan terhadap pusat kendali pengambilan keputusan di Kyiv setelah pasukan Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pengumuman pada 15 April waktu setempat yang mengatakan bahwa tentara Rusia menggunakan rudal "Kaliber" untuk mencapai sasaran militer yang terletak di pinggiran Kiev, kecuali Kyiv, yang terkena serangan udara di pagi hari pada waktu setempat 15 April adalah Kota selatan Kherson, kota timur Kharko, Kota barat Ivano-Frankkovsk dibom.

Sumber: familysearch.org
Sumber: familysearch.org

Mengenai operasi militer Rusia kali ini, pejabat Ukraina belum memberikan tanggapan. Menurut pengumuman Kementerian Pertahanan Rusia pada 15 April, tentara Rusia akan meningkatkan jumlah dan skala serangan rudal terhadap fasilitas militer di Kyiv. Mengapa Rusia tiba-tiba menyerang begitu banyak kota?

Ini tampaknya untuk pembalasan atas serangan Ukraina di daratan Rusia, dan sinyal ini menunjukkan bahwa tentara Rusia dapat meningkatkan serangan militernya di lebih banyak fasilitas di Ukraina pada hari-hari berikut ini.

Kekhawatiran berikutnya adalah apakah Rusia akan menggunakan senjata yang lebih besar dan mematikan untuk melakukan serangan militer terhadap sasaran utama di kota-kota besar Ukraina seperti Kyiv?

Faktanya, melalui operasi militer Rusia ini, kita dapat melihat bahwa senjata presisi-panduan militer Rusia tidak cukup. Pada saat yang sama, juga tidak ada rudal balistik jarak menengah yang secara serius membatasi efektivitas tempur tentara Rusia.

Menurut pandangan pengamat militer, andaikata Rusia memiliki sejumlah besar rudal balistik jarak pendek dan menengah, rudal jelajah atau sejumlah besar peluncur roket dengan jangkauan presisi tinggi 400 kilometer seperti Tiongkok, pertempuran akan jauh lebih mudah. Disayangkan militer Rusia tidak cukup kuat dalam hal ini. (Itulah kemungkinan mengapa dari mula meletusnya perang AS mengancam Tiongkok untuk tidak bersekutu dengan Rusia dalam perang ini?).

Maka dari itu bagi Rusia mau tidak mau harus mengerahkan stok alutsista tanknya  yang banyak mereka miliki untuk menyerang, hanya saja itu berarti akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk bertarung dalam pertempuran ini, dan tentu saja akan lebih banyak orang yang akan terbunuh.

Tetapi bagi Rusia, perang ini mungkin memakan biaya yang jauh lebih murah daripada yang diperkirakan banyak orang. Mengapa? Jawabannya sangat sederhana. Karena Rusia memiliki banyak tank, kendaraan lapis baja, artileri, dll. Semua senjata tradisional ini ada dalam stok. Rusia memiliki stok besar untuk peralatan dan peluru artileri ini dari era Soviet.

Jika stok ini tidak dirilis, mereka akan memakan biaya besar untuk pemeliharaan untuk mempertahankan, sebaliknya jika digunakan untuk pertempuran, itu menjadi yang paling ekonomis bagi Rusia. Jadi menurut pangamat militer dalam hal ini tidak perlu khawatir bahwa Rusia akan kehabisan stok dan kemampuannya, karena mereka memiliki terlalu banyak peralatan konvensional dan peluru artileri tersebut. (Hitung-hitung untuk cuci gudang).

Jadi bisa kita bayangkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan Rusia apabila pertempuran ini akan memakan waktu lebih lama. Bahkan untuk kebutuhan energi (bahan bakar) dihasilkan di domestik Rusia sendiri, biaya dan harga pokoknya sangat rendah, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mengingat Ukraina berada di ambang pintu Rusia, perang jika untuk menjerumuskan Rusia jatuh ke dalam lumpur peperangan dibandingkan dengan UE, justru UE yang lebih mengkhawatirkan.

Selanjutnya, Rusia dipastikan hari-hari berikut ini akan meningkatkan penyerangan terhadap Ukraina, tetapi target utama masih Ukraina timur, maka pertempuran yang menentukan  di Ukraina timur tampak sudah tidak jauh. (17-04-2022)

Rusia memberi peringatan keras kepada NATO dan AS. Wakil Menlu Rusia Sergei Ryabkov memperingatkan dalam sebuah wawancara yang dirilis pada hari Rabu (13 April) bahwa Rusia akan memperlakukan konvoi senjata dari negara-negara NATO ke Ukraina segera setelah tiba di wilayah yang dikendalikan oleh Kiev akan menjadi target penyerangan.

Tujuan Moskow sekarang adalah untuk menunjukkan kepada AS dan sekutunya bahwa Rusia akan menggunakan tindakan keras untuk menanggapi upaya pihak luar yang menghalangi operasi militernya di Ukraina.

"Kami memperingatkan bahwa pengangkutan AS dan NATO yang membawa senjata memasuki wilayah Ukraina dianggap sebagai target militer yang sah," tegasnya. Ini adalah sinyal yang sangat penting, karena di masa lalu, bantuan senjata NATO kepada Ukraina belum pernah diserang di tengah perjalanannya. Misalnya, senjata yang diangkut dengan pesawat atau kendaraan darat ke Ukraina tidak pernah diserang.

Maka situasi selanjutnya akan berbeda. Karena senjata bantuan AS dan NATO kepada Ukraina menyebabkan kerugian besar bagi tentara Rusia, sehingga Rusia tidak dapat bersikap sopan. Alasan mengapa Rusia membiarkannya sebelumnya karena tidak ingin secara langsung pecah konflik militer dengan NATO dan AS.

Namun, jika tidak dilakukan serangan militer, senjata NATO dan AS akan terus dikirim ke Ukraina, yang akan membawa kerugian besar bagi Rusia. Maka kini tidak ada lagi toleransi.

Ryabkov meyatakan, "Perlu dijelaskan kepada AS dan Barat lainnya untuk memahami bahwa operasi khusus yang bertujuan menghalangi kami (tentara Rusia) yang akan menyebabkan kerusakan besar pada kontingen dan formasi Rusia di 'Republik Rakyat Donetsk' dan 'Republik Rakyat Luhansk' akan dihantam dengan keras." kata Ryabkov.

Sinyal yang dikeluarkan oleh Rusia ini menunjukkan bahwa tentara Rusia akan melancarkan serangan terhadap konvoi transportasi darat dan udara NATO dan AS yang mengirim senjata. Ini akan menjadi sinyal yang sangat kuat bahwa wilayah perang dapat meluas.

Pada saat yang sama, Rusia juga mengeluarkan peringatan keras kepada AS: "Kami menyerukan kepada AS dan sekutunya untuk menghentikan militerisasi Ukraina, dan tindakan tidak bertanggung jawab yang memiliki implikasi keamanan regional dan internasional yang tidak dapat diprediksi," kata Washington Post mengutip catatan diplomatik Rusia untuk AS.

Analis think-tank AS mengatakan bahwa setelah Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, AS telah memberi Ukraina 7.000 rudal anti-tank "Javelin", yang merupakan sepertiga dari total inventarisnya, tetapi ini sebenarnya hanya sebagian kecil bantuan kepada Ukraina, bantuan senjata yang benar-benar lebih penting lainnya datang dari negara-negara NATO.

Sumber: ndtv.com
Sumber: ndtv.com
Peringatan keras dari Rusia kepada AS berarti bahwa Rusia siap untuk lebih meningkatkan situasi perang dan siap untuk memperluas perang. Dengan kata lain, Rusia tidak akan segan-segan untuk langsung menghadapi NATO dan juga langsung menyerang bantuan militer NATO yang dikirim ke Ukraina.

Jadi, jika Rusia telah menaikkan taruhannya, apakah NATO akan terus meningkatkan taruhannya? Jika mereka tidak berani, serangan tentara Rusia ke Ukraina akan mulus. Jika taruhan ditingkatkan, tentara Rusia pasti akan memperluas skala serangan balik militernya, termasuk kemungkinan penggunaan "senjata pemusnah massal". Akankah NATO benar-benar dapat menahannya saat itu?

Pertempuran menentukan dalam perang Rusia-Ukraina di Ukraina timur akan segera dimulai. Pada saat yang sama, konfrontasi antara Rusia dan NATO kemungkinan akan meningkat. Skala perang tidak berkembang ke arah yang lebih kecil, tetapi ke arah yang lebih besar dan skalanya melebar.

Jika kegiatan NATO ditingkatkan lebih lanjut, militer Rusia mungkin secara signifikan memperluas skala operasi militernya di Ukraina. Pada saat itu, militer Rusia dapat memperluas pasukannya ke Ukraina barat untuk membentuk konfrontasi militer dengan NATO di masa depan. Apakah NATO siap untuk ini? Ini benar-benar akan menjadi masalah besar, apakah NATO siap? Tampaknya Putin sudah siap sejak mula.

Tapi mudah-mudahan situasi perang tidak berkembang ke arah itu ..... Rakyat Eropa dan dunia mendambakan perdamaian........

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://www.victory-strategies.com/wisdom/blogposts

https://www.wsj.com/articles/russian-navy-ship-moskva-sunk-by-ukrainian-missiles-u-s-confirms-11650043527

https://edition.cnn.com/2022/04/18/europe/ukraine-moskva-warship-sinking-images-intl/index.html

https://www.theguardian.com/world/2022/apr/18/film-and-photos-appear-to-show-russian-cruiser-moskva-shortly-before-it-sank

https://www.ndtv.com/world-news/how-small-ukraine-force-is-killing-russian-tanks-with-us-javelin-missiles-2803289

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun