Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Tiongkok Tetap Berbaikan dengan Rusia Meskipun Terjadi Perang Rusia-Ukraina?

2 April 2022   19:58 Diperbarui: 2 April 2022   20:01 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini meskipun terjadi perang Rusia-Ukraina dan ada tekanan yang bertubi-tubi dan keras dari AS dan sekutunya, tapi hubungan Tiongkok-Ukraina selama ini tetap baik, mereka sudah lama ada kerjasama bisnis di banyak bidang, terutama untuk bidang industri pesawat terbang, bahkan dengan adanya perang tersebut, kemungkinan tenaga-tenaga ahli bidang pesawat dan mesin pesawat Ukraina bisa-bisa banyak yang ditarik untuk bekerja di Tiongkok. Selama perang terjadi perang ini Tiongkok juga telah mengirim banyak bantuan berupa sandang pangan dan obat-obatan ke Ukraina. 

Baca: Antonov Ukraina Bergabung Dengan Sichuan Chengfei Teknologi Tiongkok

Selain itu Tiongkok juga sangat membutuhkan pasokan energi dari Rusia, dan produk pertanian berupa biji-bijian dari Rusia antara lain berupa kedelai dan gandum. Dalam bidang teknologi juga banyak menyerap dan alih teknologi Rusia.

Jadi tidak ada alasan untuk ikut-ikutan AS dan Barat untuk memusuhi dan memberi sanksi kepada Rusia.

Kerjasama Rusia-Tiongkok Dalam Eksplotasi Gas Alam

Sumber: globalriskinsights.com
Sumber: globalriskinsights.com

Rusia tidak hanya memiliki sumber daya minyak yang melimpah tetapi juga banyak gas alam, jadi Tiongkok dan Rusia telah menjalin kerjasama sebelum terjadinya Perang Rusia-Ukraina dalam eksploitasi gas alam.

Karena Tiongkok mengkonsumsi banyak sumber daya, sehingga mereka harus mencari lebih banyak kerjasama dan bermitra untuk memenuhi permintaan akan sumber daya dan energi. Tiongkok memperoleh sumber daya gas alam terutama melalui dua cara.

Yang pertama adalah mengiriman dengan kapal gas alam cair LNG melalui pelayaran kapal laut, dan yang lainnya adalah dengan mengangkut gas alam langsung melalui pipa di daratan.

Gas alam dalam bentuk LNG Tiongkok sebagian besar dari Australia, Qatar, Indonesia dan Malaysia, diangkaut dengan kapal khusus, tetapi selama ini dianggap sangat merepotkan dalam mengangkut gas alam cair LNG ini.

Karena pertama-tama harus mencairkan gas alam, yang membutuhkan suhu yang cukup rendah, yang bisa mencapai minus 162 derajat, dan kemudian mengemas cairan ini dalam tanki kedap yang didinginkan terus menerus, dan kemudian mengangkutnya dengan kapal gas alam cair LNG yang sangat mahal ke negara tujuan. Biaya di sini terlalu tinggi.

Sumber: offshore-mag.com
Sumber: offshore-mag.com

Dalam pengangkutan melalui laut, pertama-pertama harus membangun kapal khusus untuk gas alam LNG yang biayanya besar, dan juga biaya pengirimnanya, selaian itu ketika akan digunakan dipelukan untuk diuapkan lagi menjadi gas. Dalam proses ini akan banyak gas alam yang terbuang di tengah operasi pulang pergi. Shingga jauh lebih nyaman jika diangkut melalui jaringan pipa di daratan.

Sebelum tahun 2020, Tiongkok terutama mengimpor gas alam dari pipa gas alam Asia Tengah. Secara teori, Tiongkok dapat mengangkut 51 miliar meter kubik gas alam dari pipa darat setiap tahun, dan kemudian pasokan gas yang stabil akan menjadi 30 miliar meter kubik. Dan dulu, pemasok terbesar Tiongkok adalah negara Turkmenistan, tetapi setelah Tiongkok dan Rusia membangun pipa gas alam untuk mengoperasikan di rute timur, Tiongkok mengimpornya melalui daratan, dan pasokan gas alam meningkat.

Rusia mengirim 70 miliar meter kubik gas alam ke negara Tiongkok setiap tahun, hal ini yang membuat banyak negara Barat semakin iri.

Tapi hal ini bagi Tiongkok sangat dibutuhkan mengingat tentang kehidupan rakyat Tiogkok dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi perubahan besar, kualitas hidupnya telah meningkat, tingkat kebutuhan materinya juga telah meningkat, sehingga membutuhkan lebih banyak energi.

Dalam situasi demikian, salah satunya yang sangat penting adalah gas alam, terakhir ini pipa gas alam Tiongkok-Rusia baru saja menyelesaikan kurangnya kebutuhan gas alam Tiongkok, kerjasama nenergi ini juga dikenal sebagai kerjasama Siberian Power.

Total panjang pipa Tiongkok-Rusia adalah 8.111 kilometer, dengan biaya investasi sekitar US$555 miliar. Dapat dikatakan ini adalah proyek pipa gas alam lintas batas terpanjang di dunia, tetapi kali ini mega proyek ini dilakukan sendiri masing-masing oleh kedua belah pihak bekerja sama.

Sebenarnya, sejak tahun 1994, kedua belah pihak sudah mulai mempelajari apakah mungkin untuk membangun transportasi pipa gas alam darat ini, dan kedua negara telah menandatangani perjanjian pembangunan proyek saluran pipa ini, tetapi kenyataan pembangunan proyek ini memang sulit, telah mengalami perubahan hingga  22 kali.

Tiongkok secara resmi telah menandatangani perjanjian senilai sekitar 400 miliar yuan di Shanghai pada tahun 2014. Kemudian Rusia akan mengirim setidaknya 38 miliar meter kubik gas alam ke Tiongkok setiap tahun, dan itu akan berlangsung selama 30 tahun.

Jadi proyek jalur pipa "Power of Siberia" didukung oleh kesepakatan pasokan gas strategis jangka panjang yang ditandatangani antara Rusia dan Tiongkok pada Mei 2014.

Sumber: nsenergybusiness.com
Sumber: nsenergybusiness.com

Dapat dilihat seberapa besar skala proyek dan seberapa sulit untuk dibangun. Kedua belah pihak telah melalui banyak sekali negosiasi untuk memaksimalkan kepentingan mereka sendiri. Dapat dikatakan bahwa ini adalah proyek berusia seabad yang sangat penting. Tata letak konstruksi direncanakan secara bertahap.

Sumber: commons.wikimedia.org
Sumber: commons.wikimedia.org

Jadi di pihak Tiongkok, pipa gas alam dibagi menjadi tiga bagian, bagian utara, bagian tengah dan bagian selatan diletakkan pada saat yang sama, sehingga jangkauan pipa gas alam Tiongkok-Rusia dapat diperluas.

Bagian utara dari Heihe ke Changling, bagian tengah dari Changling ke Yongqing, dan bagian selatan dari Yongqing ke Shanghai.

Jika kita hitung proyek ini melalui 9 provinsi dan kota di bagian tengah, dari utara ke selatan melewati Heilongjiang, Jilin, Mongolia Dalam, Liaoning, Hebei, Tianjin, Shandong, Jiangsu dan Shanghai. Diperkirakan akan ada sekitar 1,4 miliar orang Tiongkok yang akan terlayani setelahnya konstruksi selesai.

Pada 2016, PetroChina telah selesai melaksanakan konstruksinya, bagian bawah Heilongjiang hampir selesai. Kemudian, setelah memasang pelat penekan pada tahun 2017, maka pada taun 2017 sudah benar-benar rampung dan dapat digunakan penuh.

Jadi sekarang tampaknya jalur pipa gas alam bagian utara telah resmi dibuka dan dioperasikan, sehingga gas alam di daerah-daerah seperti Beijing, Tianjin, dan Hebei dapat diambil dari pipa tersebut.

Faktanya, gas alam yang digunakan oleh banyak rumah tangga di daerah ini berasal dari Rusia. Sekitar 27 juta meter kubik gas alam diangkut ke sini setiap hari, tetapi pipa ini diharuskan berteknologi tinggi, karena itu disalurkan melalui lebih dari 8.000 kilometer panjangnya, jadi harus dipastikan akan tidak bocor untuk waktu yang lama, jika tidak, akan kehilangan banyak, yang berakibat menjadi sia-sia untuk membeli gas alam yang begitu mahal dan perlahan-lahan terjadi kebocoran dalam pipa yang begitu panjang.

Jadi harus sangat berhati-hati saat membangun. Masalahnya tidak hanya harus membuat kekedapan pipa tidak bocor, tetapi juga membuatnya tahan terhadap dingin dan tekanan tinggi dan memastikan pengirimannya lancar, dan juga harus mencegah getaran dan anti gempa.

Perlu diketahui bahwa cuaca di Provinsi Heilongjiang Tiongkok dan bagian timur Rusia sangat dingin, dan dapat mencapai minus puluhan derajat di musim dingin, jadi pipa tidak boleh membeku, dan bahannya harus tahan terhadap dingin, dan harus dipertimbangkan adanya sejumlah besar gas alam di dalamnya. Untuk mengangkut lebih dari 8.000 kilometer, tekanan yang perlu berikan sangat tinggi, sehingga pipa harus tahan tekanan tinggi, jika tidak maka akan meledak.

Selain itu, dinding bagian dalam pipa harus sangat halus, dan juga harus dilapisi dengan lapisan bahan khusus, dan juga harus dilapisi dengan lapisan bahan khusus, agar gas alam dapat diangkut ke Tiongkok dengan cepat dengan pengurangan hambatan gesekan, dan juga harus mempertimbangkan ketahanan gempa selama transportasi, karena mempertimbangkan masalah keamanan, mungkin ada faktor tak terduga seperti gempa bumi di beberapa daerah.

Kenyataan memang kesulitan membangun pipa gas alam di jalur timur Tiongkok dan Rusia tidak hanya hal-hal di atas, tetapi juga standar untuk konstruksi pipa. Lagi pula, Tiongkok dan Rusia memiliki dua set standar konstruksi yang berbeda. Jadi bagiamana harus dipikirkan agar bisa berhasil dihubungkan satu sama lain, itu juga satu masalah yang perlu dipertimbangkan.

Selain itu juga perlu dikipirkan bahwa bagian utara Heilongjiang sangat dingin, ada banyak lapisan permafrost (tanah beku), dan banyak sabuk hutan yang bertebaran tidak merata secara terpisah-pisah, dan perubahan medan sangat besar, jadi ini adalah ujian yang cukup berat untuk konstruksi, tetapi jika berhasil menyelesaikan proyek ini juga berarti dapat mengumpulkan banyak teknologi dan pengalaman, dan dijadikan data base kasus yang akan bermanfaat untuk proyek-proyek di masa depan.

Selain itu, pembangunan proyek ini pada dasarnya mengadopsi manajemen digital, jaringan, dengan kecerdasanbuatan. Ini juga terdaftar sebagai satu-satunya proyek percontohan pipa Tiongkok. Dan kini bagian utara telah selesai dan dioperasikan.

Bagian tengah juga menyusul, tealh mulai konstruksi pada 2020 dan 2021 dioperasikan. Kemudian bagian selatan dari Yongqing ke Shanghai mulai konstruksi pada tahun 2021 dan pada dasarnya akan selesai pada tahun 2025. Saat itu, Rusia akan dapat mengangkut 38 miliar meter kubik gas alam kepada Tiongkok setiap tahun untuk memasok gas ke sekitar 400 juta orang di Tiongkok.

Dalam beberapa tahun terakhir, konsumsi gas alam Tiongkok telah melonjak. Tingkat pertumbuhan konsumsi negara mencapai 19% dalam beberapa dekade terakhir. Namun, pasokan gas alam domestik Tiongkok akan sedikit tidak mencukupi jika terjadi lonjakan permintaan.  Namun, setelah pipa gas alam timur Tiongkok-Rusia resmi beroperasi, itu dapat memenuhi 1/6 dari permintaan Tiongkok.

Sekarang pipa gas alam Tiongkok-Rusia banyak dicemburui oleh media Barat. Lagi pula, Eropa terlalu kekurangan minyak dan gas alam. Mereka menghadapi beberapa krisis energi. Dan kini dengan adanya perang Rusia-Ukraina di Eropa sekarang, jadi pasokan energi memang menjadi masalah, ini bisa menjadi penghambat pembangunan energi terbarukan di Eropa.

Program Tiongkok untuk benar-benar netral/bebas karbon pada tahun 2060, dan gas alam dapat membantu secara bertahap menghilangkan ketergantungan berlebihan pada bahan bakar fosil tradisional, mempersiapkan sintesis karbon, dan beralih ke sumber energi terbarukan.

Selain itu, boleh dikatakan tidak mungkin negara mana pun memenangkan pesanan gas alam yang begitu besar dengan Tiongkok saat  ini, karena hanya Tiongkok yang memiliki pasar konsumen yang begitu besar yang mampu membeli pesanan dalam jumlah besar, yang juga menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi Tiongkok di dunia yang relatif kuat.

Selain itu, jalur pipa gas alam Tiongkok-Rusia sebenarnya tidak hanya memiliki jalur timur tetapi juga jalur barat, sehingga jalur barat juga sedang dalam proses, sehingga tampaknya akan memakan waktu hingga tahun 2035, maka Rusia mungkin akan menjadi pemasok No. 1 Tiongkok.

Kebutuhan gas Tiongkok semakin membesar, dan sekarang sudah menjadi pembeli gas alam terbesar di dunia, diperkirakan pembelian gas alam Tiongkok akan mencapai 400 miliar meter kubik dalam tiga tahun ini.

Sekarang banyak negara di dunia berlomba ingin menggunakan energi bebas karbon atau clean energy dan energi terbarukan, tetapi yang diperlukan saat ini jika memiliki cukup gas alam dan beberapa konstruksi energi terbarukan, barulah bisa cepat terwujud karena hal ini sangat penting.


Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://edition.cnn.com/2019/12/03/asia/china-russia-gas-pipeline-intl-hnk/index.html

https://globalriskinsights.com/2014/11/russia-and-china-extend-energy-ties-at-apec/altai-powerofshanghai-pipeline/

https://www.offshore-mag.com/regional-reports/middle-east/article/14234455/adnoc-lng-vessel-to-be-converted-to-floating-storage

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun