Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memperkirakan Dampak dari Perang Rusia-Ukraina

30 Maret 2022   16:25 Diperbarui: 30 Maret 2022   20:53 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: theguardian.com

Biden mungkin juga sudah panik saat ini, karena dia tidak pernah mengira bahwa serangkaian sanksi akan menyebabkan serangkaian dampak pada dirinya, atau bahkan menjadi tidak terkendali. Jika sanksi berlanjut, tidak tertutup kemungkinan hegemoni dolar AS akan runtuh tidak ekssis lagi.

Bagaimana Kiranya Krisis Ukraina-Rusia Akan Berakhir, Dan Apa Dampaknya?

Perkiraannya akan sebagai berikut: Diadakan pembicaraan damai dan gencatan senjata, Ukraina terkoyak, Donetsk dan Luhansk menjadi republik merdeka, dan tidak ada cara untuk memulihkan Krimea. Tentu saja, inilah yang paling diinginkan Rusia pada akhirnya.

Jika perang berlanjut, Ukraina akan semakin terluka. Dengan bantuan senjata dari Eropa dan AS dan negara-negara lain terus meningkat, Ukraina tampaknya semakin "bisa bertahan". Mereka berharap perang ini akhirnya bisa dimenangkan mereka, tetapi banyak orang mengabaikannya.

Sebuah fenomena bagaimanapun, Eropa dan AS enggan untuk membuat zona larangan terbang, dan negara-negara seperti Eropa dan AS enggan memberikan bantuan ke Ukraina dengan mengirim pasukan. Mereka semua khawatir hal ini akan membuat Rusia makin nekat dan situasi akhirnya akan di luar kendali.

Jika, Ukraina secara dramatis bergabung dengan UE dan NATO. Saat itu, Rusia akan menjadi musuh. Jelas bahwa tujuan akhirnya Rusia adalah tidak menginginkan Ukraina bergabung dengan NATO dan UE.

Saat ini, Ukraina telah mengklaim bahwa bergabung dengan NATO tidak mungkin dalam 5-10 tahun ini. Adapun Presiden Ukraina saat ini Zelensky, dan presiden Uni Eropa telah berjanji untuk bergabung dengan Uni Eropa sesegera mungkin.

Jika benar-benar bergabung dengan UE, maka AS dan negara-negara Barat lainnya akan langsung menempatkan senjata dan peralatannya Ukraina yang berarti keamanan Rusia akan lebih terancam, dimana rudal-rudal AS dan NATO akan bisa menghantam Moskow dalam 10 menit.

Andaikata Rusia dikalahkan, dan kontradiksi langsung akan ditujukan ke Tiongkok. Kita semua tahu bahwa hubungan antara Rusia dan Tiongkok relatif baik. Saat ini, tiga kekuatan besar di dunia adalah Rusia, Tiongkok, dan AS. Jika Rusia berakhir dengan kekalahan dalam pertempuran ini, maka hanya tinggal Tiongkok dan AS yang tersisa di dunia untuk bersaing satu sama lain. Menurut situasi saat ini, NATO dan bahkan Uni Eropa sudah terikat dengan AS.

Jadi apa yang akan terjadi pada Tiongkok setelah Rusia gagal? Akankah Tiongkok menjadi target serangan bersama AS, NATO dan Uni Eropa? Ini sangat mungkin.

Rusia terpaksa menggunakan senjata nuklir. Tentu saja, ini adalah pilihan terakhir dan jika sudah sangat terpaksa dan sudah tidak ada jalan lain. Namun sebagai orang yang cinta damai, kita tidak ingin melihat itu terjadi, tetapi jika AS tidak berhenti, NATO tidak berusaha mencagah, dan terus melakukannya dengan tidak menahan diri, dan Uni Eropa tidak menahan diri, maka Rusia menggunakan senjata nuklir kemungkinan menjadi kenyataan, dan seluruh dunia bisa menjadi bumi hangus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun