Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membuka Rahasia Latar Belakang dan Dampak Perang Rusia-Ukraina pada Tatanan Dunia

24 Maret 2022   15:04 Diperbarui: 26 Maret 2022   01:43 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebangkitan Rusia kini secara langsung mengancam status AS. Tetapi jika AS dapat mengendalikan Ukraina, tidak mungkin bagi Rusia untuk bangkit kembali untuk membangun kerajaan Eurasianya.

Karena itulah Brzezinski, dalam bukunya "The Grand Chessboard: American Primacy and Its Geostrategic Imperatives" , secara terbuka berpendapat bahwa perjuangan demokrasi di Eropa harus menjadi proses sejarah tanpa akhir yang tidak boleh tunduk pada pengolesan politik sewenang-wenang terhadap batas geografi. Dan, pandangan Brzezinski yang berpusat pada Amerika yang dirinya masih berlatar belakang keturunan Polandia dan ideologi anti-komunisnya yang kuat, menurut pandangan analis dan pengamat telah memengaruhi pandangannya tentang ekspansi NATO ke arah timur.

Pemimpin AS Joe Biden sebenarnya adalah pendukung konsisten ekspansi NATO ke arah timur. Baru-baru ini, sepotong pidatonya sebagai senator AS di Dewan Atlantik pada tahun 1997 beredar di Internet. "Dia mengatakan bahwa beberapa orang Rusia mengatakan kepada saya bahwa Amerika Serikat tidak boleh terus mempromosikan ekspansi NATO ke arah timur, karena hal itu akan mendorong Rusia lebih dekat ke Tiongkok. Dia berkata, "Tidak masalah, biar saja Rusia putar balik ke Tiongkok. Jika mereka tidak bisa beralih ke Tiongkok, mereka bisa beralih ke Iran." Penonton di bawah tertawa.

Tampak sekali Biden mengatakan ini dengan nada sarkastik, pandangannya sangat meremehkan Rusia, Tiongkok dan Iran.

Namun, Tiongkok, Rusia, dan Iran memang relatif lemah pada waktu itu, dan AS masih berada dalam tahap kemenangan pasca Perang Dingin, sehingga "lupa daratan". Tetapi ada pandangan yang bertentangan dengan pandangan ini dari George Kennan, Kissinger, dan beberapa senior ahli strategi diplomasi luar negeri AS.

Jauh sebelumnya pada tahun 1997 ketika Kongres AS membahas masalah ekspansi NATO ke arah timur, George Kennan, mantan duta besar AS untuk Uni Soviet yang berusia 93 tahun, menulis di "New York Times, " dengan mengatkan perluasan NATO  akan menjadi kesalahan paling mematikan dalam kebijakan AS di seluruh era pasca-Perang Dingin, Rusia tidak akan percaya pernyataan bahwa sudah tidak ada lagi permusuhan terhadap AS, mereka akan melihat prestise dan kepentingan keamanan mereka secara negatif akan terpengaruh, dan prestise bagi orang Rusia adalah prioritas utama.

Maka pada tahun 2013 dan 2914, ketika AS memprovokasi "revolusi warna" di Ukraina, Kissinger juga mengingatkan Barat untuk berhati-hati di Ukraina.

Pada bulan Maret 2014, Kissinger menulis di New York Times bahwa Barat harus memahami bahwa bagi Rusia, Ukraina tidak akan pernah hanya menjadi negara asing. Ukraina adalah bagian dari Rusia selama berabad-abad.

Sebelumnya, sejarah mereka saling terkait. Bahkan pembangkang era Soviet seperti penulis Aleksandr Solzhenitsyn dan penyair Joseph Brodsky juga bersikeras menganggap Ukraina adalah bagian penting dari sejarah Rusia, dan kenyataannya memang bagian dari Rusia. Dan Ukraina sebenarnya adalah bagian dari Rusia.

Kissinger juga mengingatkan para pemimpin Ukraina bahwa kemerdekaan Ukraina (pada saat itu) yang baru berusia 23 tahun, sebelumnya selalu berada dibawa dominasi asing sejak abad ke-14, dan tidak mengherankan bahwa para pemimpin Ukraina belum belajar seni kompromi apalagi berbicara dari perspektif sejarah.

Kissinger menuliskan bahwa di Ukraina Barat berbicara bahasa Ukraina dan Ukraina Timur sebagian besar berbicara bahasa Rusia, setiap upaya oleh salah satu sisi Ukraina untuk mendominasi yang lain pada akhirnya akan menyebabkan perang saudara atau perpecahan. Maka akan lebih bijaksana untuk melihat Ukraina sebagai bagian dari konfrontasi antara Timur dan Barat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun