Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Krisis dan Perang Rusia-Ukraina Suatu Pembelajaran

17 Maret 2022   17:29 Diperbarui: 18 Maret 2022   08:16 1797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pun pecahnya perang Rusia-Ukraina, yang akan merasakan dampak paling langsung adalah Eropa, menjadi mimpi buruk bagi negara-negara Eropa yang sekarang dalam resesi ekonomi, pandemi yang serius, dan energi yang sangat bergantung pada Rusia.

Dalam keadaan seperti itu, kekuatan Eropa seperti Prancis dan Jerman berusaha sebaik mungkin untuk "mepadamkan api" dan berupaya menghindari pecahnya perang.

Maka dari itu pada saat sebelum perang pecah, pada 26 Januari 2022, Prancis, Jerman, Rusia, dan Ukraina mengadakan apa yang disebut "Pertemuan Model Normandia" di Paris, dengan tidak mengikut-sertakan AS.

Kemudian pembicaraan empat pihak ini mencapai konsensus awal, dan negosiator Rusia dan Ukraina setuju untuk terus mematuhi "Perjanjian Gencatan Senjata Ukraina Timur" tanpa syarat, yang tampaknya untuk sementara mendinginkan ketegangan regional.

Kemudian ada episode lain di sini, Jerman sangat khawatir terlibat dalam perang ini yang menurutnya tidak boleh terjadi, tetapi bagaimanapun juga, AS adalah bos Barat maunya harus diberi "muka" (dituruti), jadi Jerman juga memberikan beberapa bantuan militer ke Ukraina, tetapi Jerman tidak seperti beberapa anggota NATO lainnya yang memasok senjata ke Ukraina, hanya memberi pasokan 5.000 helm baja, hal ini  menimbulkan ketidakpuasan besar dari pihak Ukraina, bahkan Walikota Kyiv meledek dengan mengatakan, apa yang akan diberikan Jerman selanjutnya?

Tentu saja, hal yang paling disayangkan dalam krisis ini adalah Ukraina yang ditandai dengan dipasok senjata oleh AS menjadi gede kepala (pongah), sehingga akhirnya menjadi "tungku api" dan mengorbankan rakyatnya.

Sebelum ini, kita bisa melihat bersama, negara ini tidak dapat mengendalikan nasibnya sendiri. Dengan "revolusi warna" yang terjadi satu babab demi satu babab, terus berjalan (berdemo) sehingga menjadi mati lemas dan tidak berdaya.

Padahal tanah Ukraina  dari perspektif wilayah adalah berupa tanah hitam luas dan subur,  wilayah negaranya terbesar kedua di Eropa, dan sudah menjadi basis industri yang kuat ketika ditinggalkan oleh Uni Soviet.

Pesawat Antonov, tank T-80, mesin aero (pesawat) canggih, dan roket pembawa Zenith semuanya dibuat di Ukraina, serta kapal induk Soviet Kuznetsov, Varyag juga dibuat di Ukraina, yang menjadi pendahulu kapal induk Liaoning Tiongkok.

Ketika Uni Soviet hancur, Varyag baru selesai dua pertiganya, tetapi sudah sulit untuk dipertahankan dan diselesaikan. Menurut laporan dari kepala perancang Varyag mengatakan bahwa untuk menyelesaikan Varyag, Komite Pusat Partai, dan Komite Perencanaan Negara, Komite Industri Militer Uni Soviet dibutuhkan untuk terlibat, membutuhkan koordinasi sembilan departemen industri pertahanan, membutuhkan partisipasi 600 profesional terkait 8000 pabrik pendukung pemrosesan, hanya kekuatan besar yang dapat membangunnya, tetapi kekuatan ini ketika itu sudah tidak ada lagi.

Saat itu Tiongkok membeli cakang Varyag setelah semua peralatan militer dan listrik dilucuti semua. Baca: Liaoning, Kapal Induk Pertama Tiongkok akan Dijual?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun