Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pasca Menyerbuan Rusia ke Ukraina Berimbas pada Mata Uang Tiongkok RMB Laris

3 Maret 2022   06:48 Diperbarui: 3 Maret 2022   07:46 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: munichre.com

Ada peristiwa besar terjadi untuk mata uang Tiongkok RMB (renmingbi). Yang pertama, sejak 8 Februari lalu, Eropa tiba-tiba mulai membeli RMB secara besar-besaran. Langsung mendorong RMB ke level tertinggi selama 4 tahun terakhir.

Mengapa Eropa tiba-tiba membeli RMB secara besar-besaran? Diperkirakan untuk menghindari segala kemungkinan yang dapat merugikan mereka, semua orang tahu bahwa situasi global sedang berubah, salah satunya adalah masalah Ukraina, dan yang lainnya adalah pengumuman Federal Reserve AS bahwa mereka akan mulai menaikkan suku bunga pada bulan Maret ini. Kedua hal ini berhubungan langsung dengan Eropa. Baca juga:

Terlebih lagi dengan dijatuhkannya sanksi AS dan Sekutu yang tampaknya akan mematikan Rusia. 

Baca: Bagaimana Putin Menghadapi Sanksi AS dan Sekutu Pasca Menyerang Ukraina?

Dengan adanya ancaman AS dan Sekutu untuk mengeluarkan Rusia dari keanggotaan SWIFT dan akses perbankan di negara anggota, memang keliatannya telak memukul ekonomi Rusia. 

Banyak commitment credit perusahaan Rusia yang dealing dengan bank Tiongkok di Singapore dan London terpaksa dibatalkan. Karena walau Tiongkok tidak menuduh Rusia invasi dan tidak mendukung boikot namun bank mereka yang beroperasi di negara yang mendukung boikot harus patuh hukum lokal. Sementara di Hongkong wilayah teritori Tiongkok tidak berlaku. Tetap mereka melayani.

Akibat dari sanksi ini, mata uang rubel jatuh sebesar 15.8% dan terakhir diberitakan jatuh lagi hampir 30% terhadap dolar AS. Tapi itu tampaknya akan membuat Rusia lebih kompetitif masuk ke pasar ekspor. 

Selain itu perlu diingat mitra dagang terbesar Rusia setelah  Tiongkok adalah AS. Jadi walaupun Rusia tidak bisa menjual ke AS langsung, namun dengan kurs yang kompetitif akan mendorong pihak pembeli untuk memfasilitasi barang Rusia masuk AS. 

Baca: Persiapan Rusia Sebelum Dijatuhi Sanksi AS dan Sekutu

Dengan jatuhnya rubel maka, akan menimbulkan gagal bayar hutang korporat yang pinjam pakai dollar AS atau Euro. Ingat, gagal bayar karena force majeur politik  tidak membuat downgrade rating Bond. Korporasi Rusia akan Happy. Bisa ngemplang hutang.

Pernah ingat tahun 1998 kasus skandal Long-Term Capital Management (LTCM), yang mengakibatkan kerugian bank besar di AS mencapai US$ 1 triliun. Ini disebabkan karena surat utang Rusia gagal bayar. Nah kalau sekarang terjadi gagal bayar lagi, itu yang akan menjadi korban adalah bank-bank besar di Eropa dan AS. resikonya pasti akan lebih besar dari tahun 1998.

Apakah kalau surat utang Rusia gagal bayar lantas Rusia collapsed? Juga tidak. Rusia bisa gunakan system keuangan Tiongkok, yang sudah punya perjanjian billateral swap dengan banyak negara, terutama di ASIA dengan korea dan Jepang termasuk Indonesia. Likuiditas RMB sangat kuat dan diakui IMF sebagai reserved currency selain USD dan Euro. Kalau AS marah ke Tiongkok karena bantu Rusia, itu berarti AS lakukan gol bunuh diri. Mengapa? Tiongkok adalah kreditur utama AS untuk nomboki APBN mereka yang deficit.

Apakah dampaknya akan serius dengan larangan beroperasi maskapai penerbangan Rusia di negara yang ikut menjatuhkan sanksi? Hal itu kecil karena Putin sudah membuat keputusan. Melarang udara Rusia dipakai untuk  lalulintas udara penerbangan terutama bagi negara yang ikut menjatuhkan sanksi. 

Semua rudal darat udara Rusia sudah standby. Setiap pesawat komersial yang melintasi udara Rusia terancam kena rudal. Dan itu pernah dikakukan oleh Rusia dengan jatuhnya Korean Airline dan MAS. Jadi pesawat dari Eropa atau Australia mau ke negara Asia pasti nyerempet udara Rusia. Apalagi batas udara Rusia dengan Korea, Tiongkok dan Jepang itu sangat tipis sekali. Jadi lewat mana?

Jadi berita horor tentang ancaman ekonomi Sekutu Barat dan AS kepada Rusia di media hanya konsumsi orang awam saja, tapi jika diteliti lagi hal ini menguntungkan secara politik bagi elit sekutu yang stres memikirkan penurunan ekonomi dan inflasi tak terkendali bagi mereka.

Akibatnya banyak Taipan atau pemodal Eropa yang takut akan terombang-ambing oleh krisis dollar AS seperti krisis keuangan 1998 dan 2008, sehingga mereka mulai menghindari risiko terlebih dahulu. Membeli aset mata uang dunia yang stabil, ini merupakan metode langsung yang telah digunakan oleh para Taipan pemodal Eropa dalam beberapa dekade terakhir.

Hanya kali Ini berbeda dari krisis keuangan masa lalu. Kali ini, para Taipan pemodal Eropa tidak memilih dolar AS, dan aset moneter seperti yen Jepang yang telah meningkat nilainya terhadap RMB, dan aset mata uang lainnya, tetapi mereka meningkatkan jumlah pembelian RMB (renminbi), bahkan karena mereka membeli terlalu banyak, lembaga keuangan Tiongkok di luar negeri ditutup sementara.  

Pembelian ini mencapai level tertinggi baru dalam empat tahun terakhir, langkah pemodal Eropa kali ini benar-benar tidak terbayangkan sebelumnya.

Bahkan banyak profesional di lingkaran keuangan Tiongkok sendiri di Tiongkok mengatakan bahwa mereka sedang menyaksikan sejarah berubah.

Meskipun data pertumbuhan ekonomi Tiongkok memang baik dalam sepuluh tahun terakhir memperlihatkan optimisme, dan telah menduduki peringkat kedua di ekonomi utama dunia selama bertahun-tahun, dan mereka mengharapkan negara-negara besar lainnya di dunia untuk mau mengakui pecapaian mereka, tapi tampaknya hari-hari yang diharapkan mereka tiba, ketika melihat Eropa sedang berbondong-bondong membeli RMB, orang Tiongkok terasa mereka sedang bermimpi.

Media dari seluruh dunia dengan ramai melaporkan bahwa Eropa menyerahkan yen Jepang dan dolar AS, yang selama ini selalu menjadi paling populer di pasar safe-haven, dan kini memilih yuan RMB sebagai pegangan.

Tampaknya ini benar-benar menjadi momen bersejarah bagi RMB Tiongkok, alasannya karena bos-bos pemodal Eropa dan banyak lembaga manajemen aset Eropa tidak percaya dengan kenaikan suku bunga Fed yang agresif dan ekspektasi neraca yang menyusut, imbal hasil obligasi AS telah naik (harga obligasi telah jatuh), dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada dasarnya kebijakan moneternya stabil dan relatif longgar, telah membuat obligasi pemerintah Tiongkok lebih memberi momentum ke atas dan keamanan investasi yang lebih tinggi." Tanggapan investor Eropa juga menanggapi langkah baru-baru ini,  ini yang menyebabkan tekad pemodal Eropa untuk meningkatkan jumlah RMB.

Hal besar lainnya, penggunaan RMB dalam perdagangan dan investasi negara-ke-negara di masa depan, kata-kata gubernur bank sentral baru-baru ini telah tersiar luas.

Tiongkok akan memperkuat kerja sama dengan negara-negara Eropa dalam menggunakan RMB untuk perdagangan dan investasi di masa depan.

Secara harfiah berarti bahwa setiap orang dapat melakukan bisnis satu sama lain di masa depan, dan mereka dapat langsung menggunakan mata uang dan RMB mereka sendiri untuk transaksi. Sederhananya, tidak perlu menyelesaikan atau menukar dengan dolar AS dulu, setiap orang bisa langsung menggunakan RMB untuk bertransaksi.

Jika hal ini benar-benar sudah populer, maka hegemoni dolar AS sedikitnya di Asia akan pelah-pelan menghilang. Seperti kita ketahui selama ini ketika kita melakukan bisnis dengan perusahaan asing, kita harus terlebih dulu menukar ke dolar AS, euro, pound, yen, dll. Pada dasarnya, bahkan lebih sering 80% secara istimewa ditukar dengan dolar AS.

Karena dolar AS adalah hegemon mata uang global dan memiliki likuiditas terbaik, tetapi pertukaran dolar AS yang konstan berarti bahwa "perbedaan harga" akan dimakan AS setiap saat. 

Perusahaan-perusahaan harus membayar selisih harga, karena setiap pertukaran dolar AS sebenarnya membutuhkan biaya penanganan atau administrasi, yang berarti bahwa setiap kali kedua belah pihak "ditampar" (dipungut biaya) oleh bank sentral AS, sekali atau dua kali, tahun demi tahun. Dolar AS mengandalkan kekuatan hegemoni global dolar AS untuk secara terbuka menarik pungutan terus-menerus di semua negara di dunia.

Namum selama ini terpaksa hal itu dilakukan jika kita ingin berbisnis (impor & ekspor), harus membeli dan menjual dolar AS, saat begini AS yang akan ikut menikmati dari pungutan dari selisih nilai jual dan beli dolar AS.

Tiongkok sebagai salah satu negara yang besar dalam perdagangan, pasti ingin mengubah keadaan. Tapi Tiongkok mungkin tidak bisa melakukannya sendiri. Lagi pula, hegemoni dolar AS telah ada selama beberapa dekade dan belum ada yang bisa menggantikan selama ini. Ini menunjukkan bahwa posisi dolar AS itu memang kuat.

Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara berkembang Asia telah membuat kemajuan substansial dalam perdagangan dan investasi, terutama penggunaan mata uang lokal. Mereka telah membuat kemajuan besar belakangan ini.

Apa yang disebut kemajuan substansial dalam hal ini adalah kesepakatan ini benar-benar sudah dimulai, dan terjadi transaksi bisa dilakukan dengan mata uang masing-masing negara.

Ini bagus bagi kita berbisnis dengan negara asing, dan negara asing berbisnis dengan kita. Jika setiap pihak mau dan bisa menggunakan mata uangnya sendiri untuk langsung bertransaksi, ini sama dengan mendobrak sepenuhnya pola perdagangan monopoli dolar AS sebelumnya, yang selama ini selalu diselesaikan dengan dolar AS melalui perantara,  sekarang kita dapat menyelesaikan pembayaran dengan langsung dengan mata uang negara masing-masing.

Meskipun situasi ini hanya dilakukan di negara-negara berkembang di Asia, tapi perdagangan itu bersifat global dan tercepat dalam sirkulasi. Cepat atau lambat, situasi ini akan menyebar ke negara-negara di seluruh dunia. Setelah semua orang menggunakan model ini untuk menyelesaikan perdagangan satu sama lain. Terlebih lagi Tiongkok Sebagai negara perdagangan global utama, maka tidak diragukan lagi akan menjadi bermanfaat ke depan.

Jika hal ini terjadi maka internasionalisasi RMB juga akan menjadi dorongan besar.

Dari tahun 2000 hingga 2020 perdagangan lintas batas Tiongkok di lebih dari 200 negara di dunia pada tahun 2000. AS adalah mitra dagang terbesar dari 80% negara, Tiongkok saat itu hanya merupakan kurang dari 20% sebagai mitra dagang negara.

Tapi kini telah meningkat menjadi mitra dagang terbesar lebih dari 70% negara di dunia. Dan Amerika, kini hanya hanya tersisa 25% dari negara mitra dagang terbesar di dunia.

Artinya, setelah 20 tahun kemudian, Tiongkok telah melampaui AS untuk menjadi "pemimpin perdagangan global" yang tak terbantahkan dalam perdagangan global. Menjadi "penerima mata uang" terbesar di lebih dari 200 negara di seluruh dunia.

Setelah semua negara memilih mata uang mereka sendiri untuk langsung menyelesaikan dengan RMB, itu akan menjadi peluang besar untuk mata uang negara masing-masing negara, dan RMB akan lepas landas sepenuhnya.

Demikian juga taipan pemodal Eropa yang sudah mulai berdiri sejalan dengan RMB, dan mencari RMB sebagai tempat yang aman untuk dipegang, terlebih lagi Tiongkok mengumumkan RMB akan digunakan untuk penyelesaian transaksi, ini menunjukkan bahwa RMB sekarang semakin menguat.

Selain itu, ada banyak pengaturan lain untuk RMB di bulan lalu, termasuk pengumuman di bulan Januari bahwa aplikasi APP-RMB digital adalah yang pertama diluncurkan dari salah satu kekuatan utama dunia. Mata uang kertas RMB dapat dikonversi secara bebas untuk satu banding satu. Yang diumumkan dengan tiba-tiba selama Olimpiade Musim Dingin, dimana akan menjadi yang pertama membuka standar 'customization mata uang digital legal' di antara negara-negara besar di dunia.

Ini setara dengan sepenuhnya membersihkan rintangan terakhir untuk internasionalisasi RMB. Awalnya, ketika dolar AS mulai menaikkan suku bunga bulan Maret ini, bahkan saat negara-negara lain sudah mulai ketakutan dan ingin menghindari sabit dolar AS dan memilih untuk memegang RMB dengan erat, akan sulit untuk mencapai tindakan skala besar. Jika tidak ada kebijakan baru.

Namun, pengembangan mata uang digital legal dan standar mata uang digital legal telah sepenuhnya menyelesaikan masalah ini.

Dengan adanya kebijakan ini, maka negara-nagara lain dapat secara langsung menyelesaikan perdagangan dengan Tiongkok dalam mata uang mereka sendiri, mereka hanya dapat menggunakan sedikit mata uang. Lagi pula, cadangan RMB negara lain adalah cadangan devisa, dan jumlah cadangan ini pasti sangat kecil.

Sekarang, dengan berkembangnya kekuatan formulasi mata uang digital legal Tiongkok, ini berarti mengumumkan kepada negara-nagara lain bahwa selama pemerintah negara lain juga memperkenalkan mata uang digital legal yang dapat ditukar secara bebas dengan uang kertas nasional, negara tesebut dapat langsung mencapai pertukaran dengan "jarak nol" tanpa repot, perdagangan, komunikasi antar semua orang melalui internet, sirkulasi jadi lebih lancar dan mudah.

Dan begitu dolar AS mulai menaikkan suku bunga bulan ini, sabit dolar AS akan mulai melambai ke negara-negara di seluruh dunia. Pada saat itu, banyak modal dari negara-negara yang ingin melakukan pelindungan nilai, pasti akan mempertimbangkan untuk menerima RMB.

Diperkirakan apabila terjadi semakin agresif kenaikan suku bunga dolar AS, semakin aktif setiap orang akan berhubungan dekat dengan RMB.

Menurut data perdagangan global terbaru, Tiongkok sudah menjadi mitra dagang terbesar lebih dari 70% negara di dunia. Jelas, selama suatu negara memilih untuk menyelesaikan transaksi dengan Tiongkok akan langsung dengan RMB daripada menggunakan dolar AS, agar dapat menghindari sabit (pungutan) dolar AS.

Ini setara dengan membantu banyak negara lain menghindari jebakan menaikkan suku bunga dolar AS dan menghindari risiko, dan juga pasti akan saling diuntungkan, tidak hanya menghindari risiko, tetapi bagi juga akan menuai efek signifikan dari internasionalisasi RMB.

Jadi jika hal ini terjadi tampaknya semua orang akan memilih untuk menghindari hegemonik dolar AS dan berdagang tanpa dolar AS. Bahkan mungkin jika hanya ada sejumlah kecil negara mulai melakukan perdagangan dengan tidak mempercayai dolar AS, itu akan menjadi bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk dolar AS.

Dapat diperkirakan bahwa selama dolar AS menaikkan suku bunga lebih cepat dan lebih cepat, maka laju internasionalisasi RMB akan lebih cepat. Maka tidak heranlah banyak taipan keuangan dan pemodal Eropa berbodong-bondong mengumpulkan RMB, terlebih lagi dengan pergolakan yang terjadi atas penyerbuan Rusia ke Ukraina.

Ini bukanlah kepercayaan yang membuta, melainkan sebuah kesimpulan yang didasarkan pada kepentingan negara dan negara. Tidak ada orang yang ingin dicukur  (dipungut biaya) oleh AS tanpa alasan, tidak peduli seberapa kuat hubunganya dengan AS, selama untuk kepentingan mereka sendiri yang terlibat pasti tidak akan rela.

Selama RMB bisa lebih jauh mencapai posisi penting dari tiga besar mata uang di dunia. Itu setara dengan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan euro, yen Jepang dan dolar AS yang sepenuhnya membentuk konfrontasi tripartit.

Jika itu terjadi maka tatanan monopoli mata uang global saat ini akan mengantarkan pada revolusi baru.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

http://www.oyjj-oys.org/UploadFile/20150113001/2015-05-27/Issue/x15ab3hl.pdf

https://www.munichre.com/topics-online/en/economy/global-trends-and-politics/renminbi-top-but-not-yet-champions-league.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun