Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meneropong Perang Kilat (Blitzkrieg) Rusia-Putin terhadap Ukraina

26 Februari 2022   08:54 Diperbarui: 26 Februari 2022   09:00 1756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: rferl.org + news.com.au

Serangan yang diluncurkan oleh Rusia di pagi hari 24 Februari 2022 telah menyebabkan pukulan fatal bagi Ukraina. AL Ukraina dihancurkan, kekuatan pertahanan udara benar-benar dilumpuhkan, dan bandara serta pangkalan pertahanan udara dan pengendalian serta fasilitas lainnya dihancurkan. Dapat dikatakan bahwa Rusia dengan cepat mengendalikan situasi dengan serangan kilat.

Menurut Dinas Keamanan Rusia, penjaga perbatasan Ukraina telah meninggalkan semua pos di perbatasan Rusia-Ukraina.

Menurut berita pihak pasukan Ukraina, diperbatasan tentara Rusia telah memasuki wilayah Kiev, yang berarti bahwa tentara Rusia telah memenangkan pertempuran pertama, di hari pertama pertempuran, dengan menghancurkan garis pertahanan Ukraina dan mengalahkan Ukraina. Ini berarti telah menghacur semangat berperang tentara Ukarina. Rusia telah menggunakan serangan kilat. Taktik perang ini telah mendefinisikan kembali Perang Modern.

Pertama-tama, marilah kita coba pahami, mengapa tentara Rusia maju begitu cepat? Alasan pertama adalah telah dilakukan persiapan penuh di tahap awal, sehingga rudal Rusia dapat melakukan serangan tepat pada target penting militer Ukraina dan dapat melumpuhkan bandara Ukraina dalam waktu singkat. Hal ini dapat dilakukan berkat persiapan tahap awal yang teliti dari info intelijen, mereka sudah mengetahui situasi Ukraina dengan sangat baik dan detail.

Yang pertama adalah mengumpulkan sejumlah besar informasi intelijen, yang merupakan premis perang modern. 

Kedua Rusia telah menggunakan semua alat perang modern. Semua alat perang telah digerakkan untuk digunakan seperti perang intelijen, perang elektronik, serangan rudal, pendaratan amfibi, dan menerjunkan pasukan payung pada saat tembakan pertama.

Selain itu, tentara Rusia juga menyebabkan kerusakan parah pada tentara Ukraina melalui metode perang tradisional membombardir dengan peluncuran bom roket, yang merupakan alasan penting mengapa tentara Ukraina lari meninggalkan posisinya.

Ketiga juga karena tentara Ukraina tidak memiliki semangat patrotis untuk berperang, semangat dan jiwa partiotismenya lemah untuk berperang, karena sebelum ini mereka hanya berperang untuk pertempuran perang saudara, bukanlah berperang hidup mati untuk balas dendam atau membela tanah air. Dan kini menghadapi militer Rusia yang kuat, mereka tahu bahwa mereka akan mati, sehingga para prajurit tidak memiliki semangat untuk berperang sama sekali.

Keempat, ketika perang sedang berlangsung, perang propaganda Rusia juga digencarkan. Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan secara pribadi meminta tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka. Pada saat yang sama, disebar banyak berita buruk untuk Ukraina di medan perang di medsos  juga diberitakan oleh media Rusia.

Dari sudut pandang ini, perang propaganda Rusia juga memainkan peran yang sangat penting. Secara umum, dapat dikatakan kemenangan atau kekalahan suatu peperangan ditentukan oleh kombinasi faktor-faktor ini, bukanlah hanya faktor tunggal.

Masuknya tentara Rusia ke Kiev berarti pertempuran akan segera berakhir, dan langkah Rusia selanjutnya adalah Putin memberikan pidato tentang pertempuran untuk meringkas pertempuran.

Jadi untuk hari-hari ke depan Ukraina, sangat mungkin presiden Ukraina sekarang Zelensky akan melarikan diri ke luar negeri, karena Turki telah mengirim pesawat militer ke Ukraina untuk menjemput pejabat militer dan politik senior Ukraina. (Mungkin juga sengaja diberi peluang oleh Putin-Rusia).

Tentu saja, hal ini tidak menutup kemungkinan Rusia akan mengajukan calon presiden baru yang mungkin akan segera dirilis. Dari perspektif lain, Putin tampaknya menggunakan (blitzkrieg) perang kilat yang rapi untuk memberi pelajaran kepada dunia, terutama AS.

Pertama-tama, perang tidak bisa dimenangkan hanya dengan kata-kata. AS telah memberikan banyak bantuan peraltan militer kepada Ukraina, dan sekarang telah menjadi aset Rusia atau telah dibom hancur oleh Rusia.

Kedua dan yang lebih penting, Rusia benar-benar telah melakukan penyerbuan sendirian kali ini, dan menyelesaikan operasi secara mandiri. Sedang seperti yang kita ketahui selama ini, perang yang telah diluncurkan AS dalam beberapa tahun terakhir adalah tentang sekutu yang dijerat untuk mengorbankan hidup mereka untuk kepentingan AS.

Ketiga perang yang dicetuskan AS selama ini menyebabkan kerusakan yang meluas dan bencana kemanusiaan yang besar. Setiap kali AS melancarkan perang akan menyebabkan sejumlah besar pengungsi, sejumlah besar korban, dan bahkan pemboman yang tidak disengaja terhadap kawan sendiri.

Di sisi lain, Rusia melakukan pertempuran ini dengan sangat "sederhana", bahkan dpat dikatakan mencapai tujuan tanpa menimbulkan banyak korban, inilah yang membuat Rusia lebih unggul dari AS menurut pandangan pengamat militer, dan Putin telah menggunakan metode perang  ini untuk mendefinisikan kembali perang modern masa kini.

Taktik Yang Digunakan Rusia-Putin

peta-serang-rusia-ke-ukraina-621987b6870064190f2842e2.png
peta-serang-rusia-ke-ukraina-621987b6870064190f2842e2.png

Sumber: inews.co.uk

Mari kita cari tahu taktik apa yang digunakan Rusia. Yang pertama, mengancam menyerbu timur dan yang digempur barat. Rusia menciptakan ketegangan di Ukraina timur, mengirim pasukan ke front timur untuk melepaskan tembakan di timur sambil meluncurkan operasi pendaratan di Mariupol dan Odessa. Ini tidak diragukan lagi disebabkan kurangnya persiapan bagi Ukraina, yang menyebabkan kehancuran AL, akibatnya laut dan darat benar-benar diputus oleh AL Rusia.

Yang kedua, taktik membingunkan musuh. Sebelum menyerang Ukraina, Rusia melakukan serangkaian kegiatan diplomatik, bertemu dengan para pemimpin Jerman dan Prancis, dan dilaporkan bahwa Putin akan kembali untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak dengan Biden. Tetapi, tepat ketika orang-orang menantikan KTT, Putin tiba-tiba mengirim pasukan untuk menyerang Ukraina, yang membuatnya semua terkejut tidak siap bertindak apa-apa.

Selanjutnya, kita bisa melihat reaksi Ukraina. Dengan dukungan AS dan NATO, Ukraina telah memperoleh peralatan dalam jumlah besar, dan Ukraina merasa kekuatan militernya sangat meningkat. Namun, tidak butuh waktu lama bagi Rusia untuk memerintahkan serangan, dan Ukraina benar-benar kehilangan kemampuannya untuk melawan.

Pesawat militer Rusia dapat melaju langsung ke atas langit Ukraina seolah-olah tidak ada pertahanan udara apa pun di sana. Di satu sisi, ini mencerminkan bahwa Rusia sudah tahu sasaran itu dengan baik, dan ini juga mencerminkan bahwa pihak Ukraina selama ini hanya gembar gembor tapi melompong, daya tempur tidak effektif sama sekali, dapat dilihat begitu tentara Rusia datang, tentara Ukraina pada lari dan desersi meninggalkan segala peralatan perangnya.

Moral tentara Ukraina juga hancur total, hasil yang tidak diharapkan banyak orang sebelum perang.

Aspek  ketiga, mari kita lihat respon negara-negara Barat, pertama-tama AS, mereka selalu mengklaim untuk melindungi Ukraina, dan telah memberikan banyak bantuan militer ke Ukraina sebelumnya, tetapi setelah Putin mengirim pasukan, AS yang utama hanya memilih menjatuhkan sanksi kepada Rusia. Biden hanya mengeluarkan pernyataan keras, tetapi jelas negara AS tidak berani mengirim pasukan ke Ukraina menghadapi Rusia.

Baik pejabat Biden maupun Departemen Pertahanan AS telah menjelaskan bahwa tidak akan ada perang dengan Rusia. Alasannya sangat sederhana. Ukraina bukanlah kepentingan inti AS, dan AS tidak perlu melakukannya. Menghadapi artileri Rusia AS juga memilih untuk diam.

Kemudian dari analisis di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa operasi Rusia ini dapat memberikan banyak pengalaman dan referensi kepada kita dan negara yang dijanjikan untuk dilindungi atau kerjasama pertahanan dengan AS dan Barat.

Selain itu bagi para peneliti militer juga dapat menggunakan beberapa taktik Rusia dalam hal strategi dan taktik ini untuk dipelajari sebagai referensi, seperti meluncurkan serangan dari berbagai arah, pada saat yang sama melakukan serangan dengan menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang fasilitas pertahanan udara, dan gudang-gudang senjata musuh, dll. Selain itu, Rusia menggunakan taktik yang sulit ditebak dari mana akan menyerang, menunda-nunda penyerangan dll.

Lalu bagaimana Putin menghadapi sanksi AS dan sekutunya? Akan ditulis pada tulisan berikutnya....

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

https://inews.co.uk/news/world/ukraine-invasion-map-where-russia-troops-attack-war-putin-kyiv-explained-1480175

https://www.rferl.org/a/ukraine-war-photographer-real-or-fake-controversy-muravskiy/27946182.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun