Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

AS Terus Memprovokasi untuk Mengobarkan Perang Ukraina-Rusia

13 Februari 2022   19:09 Diperbarui: 14 Februari 2022   08:22 2976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekelompok pasukan Rusia berpatroli di sekitar pangkalan militer Ukraina di Perevalnoye yang berhasil direbut. Pasukan Ukraina kini sedang mempersiapkan diri untuk meninggalkan semenanjung Crimea. Foto: FILIPPO MONTEFORTE/AFP via KOMPAS.com

Salah satunya adalah pengepungan dan penahanan bersama terhadap Tiongkok oleh "Kuartet" AS, Jepang, India dan Australia (strategi Indo Pasifik); yang kedua adalah "poros nuklir" AS, Inggris dan Australia (AUKUS yang diumumkan 15 September 2021), yang ditandai dengan AS dan Inggris membantu Australia akan membangun kekuatan kapal selam bertenaga nuklir, yang ketiganya adalah sekutu NATO yang jauh-jauh datang ke kawasan Asia, meskipun kekuatannya tidak terlalu kuat, namun sifat provokatifnya cukup besar.

Tiongkok dan Rusia, sebagai mitra strategis "back-to-back", saat ini berada dalam situasi bersaing melawan "strategi keroyokan provokatif " di tingkat latihan militer. Mereka kini melakukan latihan bersama dengan fakta yang ditargetkan, menggeser permainan medan perang skala besar, dan membentuk melawan "taktik paket keroyokan provokatif" AS, untuk melakukan penyeimbangan.

Ketiga, bersama-sama mengembangkan Kepulauan Kuril di Rusia selatan. Untuk membentuk front persatuan melawan hegemoni dan intimidasi AS, untuk tujuan ini Rusia membutuhkan dukungan dari Tiongkok yang lebih kuat jika ingin lebih tangguh.

Masalahnya karena saat ini PDB Rusia sudah lebih rendah dari Provinsi Guangzhou. Jika ini berlanjut, ada kekhawatiran kemampuan ekonomi Rusia tidak dapat mendukung militernya menjadi lebih kuat.

Oleh karena itu, Tiongkok membantu Rusia untuk mengembangkan ekonominya adalah arti dari mitra strategis.

Untuk itu, atas ajakan Rusia kepada Tiongkok dan Korea Selatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan Kepulauan Kuril Selatan, hendaknya Tiongkok turut serta di dalamnya sebagai strategi keluar.

Tampaknya Jepang akan mengikuti tindakan AS untuk melawan Tiongkok, dan itu tidak akan pernah berubah. Hanya peralwanan yang tegas yang dapat memberikan hasil yang nyata.

Secara keseluruhan, seruan Pernyataan Bersama Tiongkok-Rusia untuk melawan hegemoni dan intimidasi, dengan berharap semua negara di dunia yang menderita intimidasi hegemonik AS akan bersatu untuk memasuki tahap serangan balik strategis dan mengantarkan ke era baru untuk mempercepat mengeliminasi hegemoni AS....

Begitulah saat ini telah ada wacana demikian. mudah-mudahan situasi dunia tidak makin kacau dengan ulah negara adi daya yang terus menerus menginginkan menjadi polisi dunia dan hegemon global, dan upaya konter dari negara-negara yang tertekan dan terprovokasi.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

163.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun