Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang Dibunuhnya Jenderal Iran Sulaemani (2)

21 Januari 2022   15:00 Diperbarui: 21 Januari 2022   15:07 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trump Perintahkan Habisi Sulaemani

Tapi Khamenei jelas tidak menyadari bahwa lawannya saat ini adalah Trump yang bermain kartu dengan tidak masuk akal dan sering keblinger.

Pada pagi hari tanggal 3 Januari 2020, di Baghdad, ibu kota Irak, sebuah kendaraan udara tak berawak MQ-9 "Reaper" AS menembakkan rudal dan menarget sejumlah kendaraan off-road dengan presisi. Di dalam mobil ada Sulaemani, yang baru saja terbang tiba dari Suriah, dan Mohandis, wakil komandan kelompok milisi "Irak Mobilisasi Populer."

Di udara di kejauhan, sebuah helikopter serang Apache bersiaga di pinggiran, siap melangkah maju untuk "mengganti pisau pembunuh" jika "Grim Reaper" meleset atau ada yang selamat dalam konvoi.

Namun, Amerika jelas sangat berhati-hati. Dua menit kemudian, pasukan khusus AS yang ditempatkan di Irak tiba di tempat kejadian dan menemukan tangan Soleimani dengan cincin di tumpukan mayat yang sudah hancur.

Sumber: theguardian.com
Sumber: theguardian.com

Baca: Terbunuhnya Jenderal Iran Qassem Suleimani Memicu Pembalasan Iran Terhadap Target AS Dimana-mana

Sulaemani seorang "Raja dan jagoan mata-mata" yang hidupya selalu begitu berhati-hati di Timur Tengah, akhirnya tidak bisa lolos dari jaringan intelijen pembunuhan AS.

Padahal, sebelumnya AS dan Israel telah merencanakan pembunuhan semacam itu berkali-kali, misalnya pada tahun 2017, kemampuan super kekuatan Sulaemani dalam perang anti-terorisme membuat Israel sangat terancam, sehingga Israel begitu menerima info intelijen posisi Suleimani, sebuah rudal tiba-tiba menyerang sebuah kamp militer di Suriah, tetapi kosong.

AS juga telah meluncurkan operasi "pemenggalan" serangan udara terhadap Sulaemani sejak lama, tetapi karena takut akan pengaruh besar Sulaemani dan khawatir bahwa kematiannya akan memperburuk situasi di Timur Tengah, kemudian ditunda.

Jadi mengapa Trump tiba-tiba mulai lagi merencanakan pembunuhan Slaemani pada tahun 2020?

Pertama, kebijakan Timur Tengah Trump berbeda dengan para pendahulunya, tujuannya adalah untuk membunuh Iran melalui tekanan menyeluruh dan menunggu perubahan di Iran, sehingga menumbangkan rezim Islam di Iran. Jika ingin perluasan pengaruh Iran di kawasan itu dihentikan, artinya, Sulaemani harus disingkirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun