Dibawah lebih dari sepuluh tahun dalam hujanan peluru, Sulaemani telah menjadi juru bicara Iran di seluruh Timur Tengah, dan dari awal, dia telah berhasil membangun aliansi militer Syiah transnasional yang belum pernah dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah - Trans-Iran, The "Shia Arc (Bulan Sabit Syiah)" di Irak , Suriah, Libanon dan Yaman.
Sumber: foreignpolicyblogs.com
Seperti yang banyak kita ketahui, bagaimana keadaan Syiah di Timur Tengah di masa lalu? Itu adalah kerugian mutlak bagi mereka. Misalnya, kita tahu bahwa Muslim sangat religius, tetapi untuk bertahan hidup, kaum Syiah di Timur Tengah dipaksa untuk melakukan "Prinsip Taqiya", yaitu prinsip boleh menyembunyikan keyakinan mereka dalam masa perang, karena dalam posisi lemah, setidaknya untuk menyelematkan hidup mereka terlebih dahulu. (https://www.britannica.com/topic/taqiyyah & https://id.wikipedia.org/wiki/Taqiyyah)
Selain itu, Syiah masih sangat terpencar-pencar. Selama perang Iran-Irak, ketika Syiah Iran dan Irak yang dikuasai Sunni bertempur. Semua Syiah seluruh dunia dan negara-negara Islam lain hanya diam-diam saja, hanya Syiah Suriah yang mendukung Iran.
Keadaan sekarang, setelah di-integrasi Sulaemani, Syiah seluruh dunia, dengan Iran sebagai intinya, membentuk "Bulan Sabit Syiah" bergandengan tangan, maju dan mundur bersama, menghadapi enam negara Teluk, Turki, Yordania, dll. Syiah sudah tidak lagi berada di posisi yang kurang menguntungkan, mereka sudah tidak lagi mudah digangggu lagi.
Pengaruh Iran telah didorong jauh keluar dari Teluk Persia hingga ke Laut Mediterania, berhasil memecahkan blokade geografis/geopolitik AS dan menjadi negara deterrent yang paling kuat di Timur Tengah.
Dari perspektif rezim Iran, Sulaemani berhasil "memainkan papan catur", dengan menggunakan "sekte" sebagai divisi, dan membentuk kembali lanskap politik seluruh Timur Tengah. Timur Tengah tidak lagi kewalahan oleh kekuatan Sunni yang didukung oleh AS. Sebaliknya, kubu Syiah yang dipimpin oleh Iran dan Sunni yang dipimpin oleh Arab Saudi saling berhadapan. Kekuatan besar berdiri sejajar dengan Iran, dan pola bipolar di Timur Tengah secara bertahap mulai terbentuk.
Maka dari itu, penilaian resmi Iran atas pencapaian Sulaemani cukup tinggi, menyebutnya sebagai "peristiwa besar dalam sejarah seribu tahun Iran". Seorang pemimpin militer dianugerahi penghargaan militer tertinggi "Order of Zolfghar (Zulfikar)" pada tahun 1979. (Ordo Zolfaghar adalah kehormatan militer tertinggi Iran. Ordo ini didirikan pada tahun 1856 sebagai Dekorasi Panglima Umat Beriman).
Dan pengaruhnya tidak terbatas pada satu sudut saja. Menurut laporan badan intelijen AS, "Brigade Quds" memiliki organisasi komando di Irak, Suriah, Lebanon, Palestina, Yordania, dan banyak negara di Asia Tengah, Eropa, dan Afrika.  Pasukan dan agen mata-mata mengintai dan menyusup ke mana-mana, dan pengaruhnya tersembunyi dan  kuat.
Bagaimana Sulaemani menghabisi ISIS? Silakan baca tulisan berikutnya.......