Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang Dibunuhnya Jenderal Iran Sulaemani (1)

21 Januari 2022   12:08 Diperbarui: 22 Januari 2022   16:40 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini telah menjadi fakta bahwa sejak berdirinya pada tahun 1979, rezim Islam di Iran selalu hidup di bawah isolasi politik, sanksi ekonomi, blokade teknologi dan penindasan militer AS dan sekutunya. Lebih sulit lagi karena, terutama lingkungan geopolitik yang terus memburuk, ruang eksternal secara bertahap dikompres AS, hingga tidak ada rasa aman sama sekali bagi Iran.

Munculnya Tokoh Sulaemani

qassem-soleimani-muda-61ea3e214b660d383e7a4652.png
qassem-soleimani-muda-61ea3e214b660d383e7a4652.png

Sumber: baijiashiping.com

Bagi Iran, jika tidak ingin dibunuh oleh AS, pertama-tama harus mengambil inisiatif untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih menguntungkan dan bermain papan catur. Pada saat-saat demikian, karakter Suleimani muncul di atas panggung.

Suleimani lahir di daerah pedesaan miskin di Iran pada tahun 1957. Ketika berusia 13 tahun, dia putus sekolah untuk membayar hutang ayahnya. Dia bekerja sebagai tukang batu dan pekerja tekstil. Kemudian, dia menjadi terpesona oleh Islam. revolusi dan menjadi kelompok pemuda Iran pertama yang bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam.

Resume awal ini mungkin umum di negara lain, tetapi memiliki arti khusus di Iran.

Pada saat itu, Khomeini ingin membangun "tentara agama" untuk mempertahankan dan melaksanakan revolusi Islam agar dapat bersaing dengan tentara reguler yang tersisa dari dinasti sebelumnya, dan merekrut orang-orang yang mau percaya dengan ide-ide keagamaan fanatik dari daerah-daerah miskin, dan orang-orang ini belum terpengaruh dengan "budaya kota" sekularisme, dan keyakinan kuatnya pada pemimpin tertinggi, hanyalah kekuatan "pelindung hukum" alami dari rezim Islam.

Seperti kita ketahui Iran adalah negara besar Syiah, ada tradisi "percaya akan hari kiamat". Mereka percaya bahwa ketika hari kiamat tiba, semua orang akan masuk surga, tetapi hanya mereka yang mati untuk "jihad" dapat menghindari antrian masuk sorga. Berdasarkan pemikiran semacam ini, Korps Garda Revolusi Islam ini terdiri dari orang-orang beriman demikian, di bawah dorongan para mullah, tidak takut mati, dan memiliki semangat syahid.

Sampai seberapa besar kesetiaan tim ini?

Dalam perang Iran-Irak berikutnya, puluhan ribu pemuda Pengawal Revolusi meneriakan slogan-slogan, meledakkan ranjau dengan tubuh mereka dalam barisan, membuka jalan bagi tank, dan kemudian para pejuang yang masih hidup melewati ladang ranjau dalam kelompok, secara harfiah menggunakan tubuh dan lautan manusia menerobos garis pertahanan yang telah disiapkan Irak selama satu tahun.                      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun