Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Latar Belakang Dibunuhnya Jenderal Iran Sulaemani (1)

21 Januari 2022   12:08 Diperbarui: 22 Januari 2022   16:40 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: tehrantimes.com

Pada 3 Januari 2020 MayJend. Qassem Sulaemani dibunuh AS, Iran bersumpah untuk membalas atas pembunuhan ini terhadap siapa pun yang terlibat. Peristiwa ini telah dua tahun berlalu dan kini di Iran marak kembali untuk membalas dendam atas pembunuhan ini. Baca:

Pembalasan Tersamar Iran terhadap AS Pasca-Pembunuhan Sulaimani

https://www.kompasiana.com/makenyok/5e4660aa097f36407b770a22/pembalasan-tersamar-iran-terhadap-as-pasca-pembunuhan-sulaimani

Dalam beberapa hari terakhir ini, Pompeo mulai "meminta bantuan". Dua tahun lalu, pemerintahan Trump menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh Suleimani. Dan kini, dua tahun telah berlalu, dan rakyat Iran tidak melupakan kejadian ini. Sebaliknya, slogan "balas dendam" menjadi semakin keras.

mike-pompeo-61ea3daa06310e5a273c3c63.png
mike-pompeo-61ea3daa06310e5a273c3c63.png

Sumber: nypost.com

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan: "Iran akan bertindak sampai pelaku dan dalang aksi teroris ini dibawa ke pengadilan"

"Pelaku dan dalang" ini terutama mengacu pada Trump dan Pompeo. Adapun tindakan apa yang harus diambil, Raisi menyebutkan "balas dendam" dan mengatakan bahwa "dunia Muslim akan membalaskan dendam para martir kami."

Dikaitkan dengan fakta bahwa Iran telah dituduh oleh AS telah melakukan banyak serangan teroris, kalimat ini memiliki terlalu banyak ruang untuk diimajinasikan. Terutama setelah orang Iran meretas situs media Israel baru-baru ini, mereka meninggalkan dua kalimat: "Kami ada di dekat kalian, di tempat-tempat yang tidak dapat kalian pikirkan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun