Meskipun andaikata Tiongkok untuk pengecatan untuk disesuaikan dengan warna dan simbol-simbol khas Pakistan serta penggantian katup dan kabel-kabel Tiongkok tidak memungut biaya, dan Pakistan akan melakukannya sendiri. Tetapi untuk melakukan perbaiki sistem tenaga kapal induk, sistem komunikasi, dan sistem peluncuran senjata perang elektronik. "Perombakan" semacam ini tidak mungkin tidak dipungut biaya.
Yang lebih menyedihkan lagi, Pakistan tidak mungkin bisa mempelajari perawatan peralatan canggih ini dalam jangka pendek. Saat itu, Tiongkok tidak akan bisa membantunya.
Justru karena alasan di atas. bahwa tidak sedikit negara yang memiliki kapal induk di dunia, namun tidak banyak negara pemiliki kapal induk yang benar-benar dapat menghidupkan dan sungguh-sungguh mengoperasikan penuh kapal induknya.
Misalnya, Thailand juga telah memiliki kapal induk ringan dengan jumlah bobot muat lebih dari 11.000 ton, tapi apa gunanya? Jika tidak mampu mengoperasikannya, akhirnya hanya diparkir di pelabuhan sebagai objek wisata.Â
Oleh karena itu, Pakistan dapat dipastikan tidak akan berani memiliki kapal induk Liaoning.
Bagaimana Kiranya Masa Depan Kapal Induk Liaoning?
Tampaknya hanya akan ada dua kemungkinan dimiliki Rusia atau Tiongkok. Alasan mengapa dikatakan Liaoning pensiunan akan dijual ke Rusia adalah karena ekonomi Rusia cukup lesu dalam beberapa tahun terakhir, dan tidak dapat membangun kembali kapal induk baru, dan kapal induk asli mereka masih dalam diperbaiki karena terjadi insiden. Oleh karena itu, adalah pilihan yang baik bagi Rusia untuk membeli kembali kapal induk Liaoning.
Adapun Tiongkok kemungkinan besar akan tetap memiliki Liaoning dan tetap mempertahankan tetap berada di Tiongkok, karena Liaoning adalah kapal induk pertama dalam arti sebenarnya bagi Tiongkok, yang memiliki arti khusus.
Tiongkok dapat sepenuhnya mereparasi dan mengubah menjadi taman hiburan kapal induk, museum kapal induk atau mengirimkannya ke museum maritim negara atau museum penerbangan, agar rakyatnya dapat mengunjungi untuk berwisata untuk memotivasi mereka dalam gelombang propaganda ilmu pengetahuan populer dan iptek serta untuk pendidikan patriotisime melalui kapal induk.
Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H