Belum lama ini, media Rusia mengutip sumber media Inggris mengatakan bahwa karena kapal induk pertama AL-PLA Liaoning, tidak dapat mengikuti perkembangan pesat AL-PLA, Tiongkok berencana untuk menjual kapal induk ini ke Rusia. Dan akan mengganti nama dari Liaoning menjadi "Riga".
Tentu saja, artikel itu juga menyebutkan bahwa India mungkin akan menjadi salah satu calon pembeli potensial Liaoning.Â
Akhirnya, artikel tersebut percaya bahwa Liaoning yang memang pada awalnya kapal induk yang dibangun di Uni Soviet, yang lebih cocok untuk AL Rusia dalam hal sistem senjata dan kapalnya, dan bahkan jika Rusia tidak berencana untuk menggunakan kapal induk ini.
Rusia dapat memodernisasi kapal induk ini, setelah itu Liaoning dijual lagi ke negara lain, dengan demikian galangan kapal Rusia akan menghasilkan banyak uang.
Untuk itu media Rusia coba menyelidiki apakah memang benar-benar Rusia perlu membeli kapal induk Tiongkok ini, tapi tampaknya dasarnya kosong.Â
Karena seperti kita ketahui satu armada kapal induk tidak hanya terdiri dari satu kapal induk saja, tapi harus membangun formasi di sekitar kapal induk yang terdiri dari kapal perusak dan kapal fregat.
Baca juga: Mengenal Shandong, Kapal Induk Buatan Domestik Tiongkok Pertama
Ini bukan pekerjaan mudah. Liaoning dibangun oleh Uni Soviet pada pertengahan 1980-an. Dibangun lebih awal dari kapal induk Rusia Kuznetsov saat ini, dan desainnya pada dasarnya sama.
Saat ini, kapal induk "Admiral Kuznetsov", satu-satunya kapal induk Rusia, dapat digambarkan sebagai kemalangan. Itu diperbaiki di galangan kapal setelah kerusakan dalam 18 tahun. Akibat telah terjadi kecelakaan lain di galangan kapal. Diperkirakan baru akan masuk layanan lagi paling cepat pada tahun 2022.
Sebaliknya, kapal induk Liaoning milik AL-PLA berada dalam kondisi yang jauh lebih baik, sekarang Liaoning jauh lebih terawat daripada Kuznetsov, dan telah mengalami modifikasi dengan perakitan lebih baik dan sistem senjata modern.Â