Jaringan kereta di banyak negara di Asia Tenggara sangat langka. Sebelum Laos membuka jalur kereta Tiongkok-Laos, banyak pasangan kemantin muda Vientiane Laos yang datang berkunjung ke Stasiun Thanaleng satu-satunya stasiun kereta yang ada di Laos setiap hari, hanya untuk berpose dengan latar belakang gerbong kereta atau  naik kereta api sebagai latar belakang foto pernikahan.
Stasiun Thanaleng, juga dikenal sebagai stasiun Dongphosy, adalah stasiun kereta api di desa Dongphosy, Distrik Hadxayfong, Prefektur Vientiane, Laos. Stasiun ini berjarak 20 km (12 mi) timur ibu kota Vientiane-Laos, dan hanya sepajang 3,5 km  saja di utara perbatasan Laos-Thailand di Sungai Mekong, stasiun ini dibuka pada 5 Maret 2009.
Ini adalah satu-satunya jalur kereta api sepanjang 3,5 kilometer di Laos, negara yang terkurung daratan, di mana 80% daratannya bergunung-gunung dan dataran tinggi, kesulitan lalu lintas ini sangat menutup hubungan dengan dunia luar.
Meskipun di negara-negara Asia Tenggara lainnya juga memiliki jalur kereta api, tapi kepadatan dan kecepatan kereta benar-benar berbeda dengan Tiongkok.
Oleh karena itu, Tiongkok dan negara-negara ASEAN juga meningkatkan pembangunan Jalur Kereta Trans-Asian, dan juga membentukan zona perdagangan bebas.
Dengan demikian memungkinkan memberi jaminan materiil bagi pengembangan terintegrasinya ekonomi Tiongkok-ASEAN. Pembukaan Jalur kereta Tiongkok-Laos telah meningkatkan jumlah jalur kereta Laos yang sebelum hanya satu digit menjadi tiga digit, dan jumlah stasiun kereta api menjadi lebih dari satu dari sebelumnya.
Masuknya perkereta apian biasa ke era perkeretaapian berkecepatan tinggi tidak hanya memberi kesempatan berkembangnya Rel Kereta Laos dan Jalur Kereta Trans-Asian, tetapi juga untuk pembangunan ekonomi lokal Tiongkok. Wilayah barat daya Tiongkok merupakan daerah yang relatif tertinggal, alasan pentingnya dikarenakan faktor transportasi tidak nyaman dan jarak yang  relatif jauh dengan daerah pesisir timur, sehingga jauh dari pasar internasional juga.
Namun, pembangunan jaringan transportasi kereta api telah mengubah bekas geografis perbatasan menjadi garis depan keterbukaan. Wilayah barat daya Tiongkok telah menjadi daerah terbuka di sepanjang perbatasan barat karena perkembangan jalur kereta.
Wilayah barat daya Tiongkok sendiri sebenar tidak jauh dari pelabuhan, dan pasar luar negeri bahkan lebih dekat saat era kurangnya integrasi ekonomi.
Perbatasan selama ini tersekat dengan kawat berduri yang menghalangi arus orang dan barang, namun di era keterbukaan dan terintegrasi ini, perbatasan menjadi zona emas pembangunan.
Oleh karena itu, tampaknya AS telah melihat titik ini, dan percaya bahwa ini adalah titik kelemahan terbesar jika mau memukul Tiongkok. Dalam periode waktu yang lalu, untuk menghambat perkembangan ekonomi Tiongkok, AS telah menghambat dan memblokir Tiongkok sebagai cara yang paling penting mengisolasi.