Pada tahun 2017, AVIC dan Pratt & Whitney Canada, unit bisnis dari perusahaan pengembangan penerbangan terkenal Pratt & Whitney, telah mencapai kesepakatan untuk pembelian senilai US$ 3 miliar untuk membeli mesin turbofan PW150C dari Pratt & Whitney Canada sebagai mesin khusus untuk Xinzhou 700.
Namun, pada tahun 2018, Pratt & Whitney Canada mulai mengajukan izin ekspor ke otoritas Kanada, tetapi sejauh ini otoritas Kanada belum menyetujui ekspor mesin turbofan PW150C ke Tiongkok, dan tidak ada tenggat waktu yang diumumkan.
Oleh karena itu, transaksi ini dapat tertunda tanpa batas waktu. Adapun mengapa pemerintah Kanada memberlakukan embargo pada mesin Xinzhou 700, pihak berwenang Kanada memberikan alasan bahwa ada risiko spionase industri dan pihak berwenang khawatir tentang pencurian hak milik intelektual. Selain itu, mereka juga khawatir mesin-mesin ini digunakan untuk keperluan militer.
Namun bagaimana pun kita sudah paham dengan embargo teknologi Barat yang diterapkan pada Tiongkok di masa lalu? Pada dasarnya tidak terlepas dari retorika ini.
Menurut para pengamat maksud pihak berwenang Kanada bukan untuk memutus suplai mesin kepada Tiongkok saja, sebenarnya ada dua tujuan sebenarnya, pertama untuk menyenangkan AS agar ber-orkrestra dengan AS dalam perang dagangnya dengan Tiongkok.
Pada 23 Maret 2018, Presiden AS saat itu Trump mengumumkan bahwa akan mungkin untuk mengenakan tarif pada barang-barang yang diimpor dari Tiongkok senilai US$ 60 miliar dan membatasi investasi perusahaan Tiongkok di AS.
Dan memang benar ini secara resmi diluncurkan. Tembakan pertama perang dagang Tiongkok-AS adalah tahun yang sama ketika otoritas Kanada mengemargo mesin US$ 3 miliar untuk dikirim ke Tiongkok. Pengamat berkeyakinan bahwa itu jelas berkaitan erat dengan perang dagang AS melawan Tiongkok.
Dari kinerja Kanada dalam beberapa tahun ke depan, tidak sulit untuk melihat bahwa pemerintah Kanada telah bertindak sebagai pion bagi AS untuk menekan Tiongkok.
Tren perubahan hubungan Tiongkok-AS dalam beberapa tahun ke depan Kanada tampaknya telah mengirimkan signyal ke AS terlebih dahulu, atau mungkin AS telah menghasut otoritas Kanada untuk membuat keputusan seperti itu.
Tentu saja, selain perang dagang Tiongkok-AS, tujuan lain dari otoritas Kanada adalah untuk menekan industri pesawat regional Tiongkok, berhubungan dengan persaingan dagang.
Kita kita semua mengetahui bahwa ada dua raksasa di pasar penerbangan sipil, Boeing AS dan Airbus di Eropa, dan ada juga dua raksasa di pasar pesawat penumpang regional, Bombardier Canada dan Embraer Brazil. Untuk waktu yang lama, Bombardier Canada dan Embraer pada dasarnya memonopoli penerbangan di pasar pesawat penumpang regional internasional, setelah mendapatkan posisi yang kuat, secara alami akan menemukan cara untuk menekan penantang potensial.