Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapakah yang Mungkin Menjadi Presiden Baru Afghanistan?

26 Agustus 2021   16:26 Diperbarui: 27 Agustus 2021   11:57 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mullah Abdul Ghani Baradar. Source images voanews.com/AP

Menurut sebuah laporan dari Russia Today (21 Agustus 2021) "RT", Taliban mengumumkan pendirian "Islamic Emirate of Afghanistan" pada 19 Agustus dan juga kemungkinan model "bendera" mereka.

RT mengutip Twitter yang mengatakan bahwa Zabihullah Mujahid Jurubicara Taliban mengumumkan pendirian negara baru "Islamic Emirate of Afghanistan" Mujahid juga men-tweet gaya baru "bendera", yang tampaknya memiliki lencana di benderanya.

Sumber: en.wikipedia.org
Sumber: en.wikipedia.org
Menurut laporan, Mujahid menyatakan bahwa "Islamic Emirate of Afghanistan" didirikan pada hari peringatan 102 tahun kemerdekaan Afghanistan yang bebas dari kekuasaan kolonial, yang merupakan Hari Nasional Afghanistan pada 19 Agustus untuk memperingati kemerdekaannya terbebas dari kekuatan kolonial.

Menurut laporan sebelumnya, juru bicara Taliban Mujahid mengatakan di Kabul, ibukota Afghanistan, bahwa Taliban berencana untuk membentuk pemerintahan inklusif di Afghanistan pada tanggal 17 Agustus.

Dia mengatakan pada konferensi pers pertama setelah Taliban memasuki Kabul bahwa Afghanistan akan memiliki pemerintahan Islam yang kuat.

Saat ini, sedang mendiskusikan nama dan susunan pemerintahan, Taliban berharap dapat menjaga hubungan baik dengan semua pihak untuk membangun perekonomian dan mencapai kesejahteraan nasional.

Taliban berjanji akan memberikan amnesti kepada semua staf pemerintah Afghanistan dan anggota pasukan keamanan serta tidak akan membalas dendam kepada siapa pun.

Jika pemerintah baru telah terbentuk, siapa yang akan menjadi presiden baru selanjutnya?

Menurut spekulasi media, sosok No 2 Taliban "kemungkinan besar" yang sekarang bertanggung jawab atas Afghanistan, dan dia juga yang terkait erat dengan Tiongkok.

Yang tidak diduga oleh banyak pihak delagasi yang dikiirm Taliban ke Tianjin Tiongkok justru sosok yang kemungkinan akan menjadi presiden baru Afghanistan.

Menurut laporan Reuters pada 17 Agustus, pada hari yang sama ketika Taliban merebut ibu kota Kabul, tokoh nomor dua Taliban Abdul Ghani Baradar, bapak pendiri Taliban, melaju untuk berdiri bersama pasukan bersenjata Taliban. Tindakan ini memberi sebuah pesan potensial yang sengaja dikirim ke dunia luar.

Pada Selasa (17 Agustus) malam sebuah pesawat militer Qatar mendarat di Kandahar, membawa pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar.

Pria yang tiga tahun lalu berada di penjara Pakistan kembali dengan kemenangan ke tempat kelahiran dan rumah spiritual gerakan Islam yang dia dirikan bersama (Mullah Omar) hampir 30 tahun lalu.

Kerumunan pejuang Taliban sedang menunggu untuk menyambut pria yang disebut-sebut sebagai calon presiden Afghanistan berikutnya saat dia kembali setelah 20 tahun di pengasingan.

Cendekiawan Islam Haibatullah Akhundzada tetap menjadi pemimpin tertinggi Taliban, tetapi status Baradar di dalam kelompok itu, dengan pengalamannya sebagai kepala kantor politiknya di Qatar dan kepala duta besar dalam negosiasi dengan AS, menjadikannya kandidat terkuat untuk memimpin pemerintahan baru Taliban.

Sumber: thetimes.co.uk
Sumber: thetimes.co.uk

Siapa Mullah Abdul Ghani Baradar, Pemimpin de facto Taliban?

Mullah Abdul Ghani Baradar tidak termasuk di antara orang-orang Taliban yang melangkah masuk tanpa perlawanan ke istana presiden di Kabul, ibukota Afghanistan, pada 15 Agustus lalu.

Tapi dia dipercaya yang membawa mereka ke sana, baru saja kembali ke negara itu untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, dia diharapkan akan diurapi sebagai pemimpin "Islamic Emirate of Afghanistan" yang segera dibangkitkan.

Lahir dari suku Pushtun yang berpengaruh di Afghanistan selatan pada tahun 1968, di masa mudanya Mullah Baradar berperang dengan gerilyawan mujahidin melawan pasukan Soviet, dan pemerintah Afghanistan yang mereka tinggalkan.

Setelah perang, dia membantu Mullah Muhammad Omar, mantan komandannya (dan, media dan sumber terpercaya mengatakan, saudara iparnya), membentuk Taliban ("siswa"), sekelompok seminaris (pesantren) garis keras bersatu untuk menyapu bersih panglima perang (warlords) lokal, yang kemudian dengan cepat menaklukkan sebagian besar negara pada tahun 1996.

Kunjungan Ke Tiogkok Sebelum Sepenuhnya Menguasai Afghanistan

Sumber: thetimes.co.uk + fmprc.gov.cn
Sumber: thetimes.co.uk + fmprc.gov.cn

28 Juli lalu, Baradar ketua Komite Politik Taliban, datang ke Tianjin, Tiongkok untuk berkunjung. Menlu Tiongkok Wang Yi secara pribadi bertemu dengannya dan mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, Baradar menekankan bahwa Taliban akan selalu menganggap Tiongkok sebagai teman baik yang dapat dipercaya.

Wang Yi mengatakan bahwa Tiongkok, sebagai tetangga terbesar Afghanistan, selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan, mematuhi non-intervensi dalam urusan internal Afghanistan dan menerapkan kebijakan bersahabat terhadap seluruh rakyat Afghanistan.

Afghanistan adalah milik rakyat Afghanistan, dan masa depannya harus di tangan rakyatnya sendiri. Penarikan pasukan AS dan NATO yang tergesa-gesa dari Afghanistan sebenarnya menandai kegagalan kebijakan AS terhadap Afghanistan. Rakyat Afghanistan sekarang memiliki kesempatan penting untuk mencapai stabilitas dan pembangunan nasional.

Wang Yi menunjukkan bahwa Taliban Afghanistan adalah kekuatan militer dan politik yang penting di Afghanistan dan diharapkan memainkan peran penting dalam proses perdamaian, rekonsiliasi dan rekonstruksi negara itu.

Tiongkok berharap Taliban Afghanistan akan mengutamakan kepentingan negara dan bangsa, menjunjung tinggi panji pembicaraan damai, menetapkan tujuan perdamaian, membangun citra positif dan mengejar kebijakan yang inklusif.

Semua faksi dan kelompok etnis di Afghanistan harus bersatu sebagai satu kesatuan, benar-benar menerapkan prinsip "dipimpin oleh Aghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan", mendorong hasil substantif awal dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi, dan secara independen membangun struktur politik yang luas dan inklusif yang sesuai dengan realitas nasional Afghanistan.

Wang Yi menekankan bahwa Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM/ East Turkestan Islamic Movement) adalah organisasi teroris internasional yang dikukuhkan oleh keputuskan Dewan Keamanan PBB, yang menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional dan integritas teritorial Tiongkok. Memerangi ETIM adalah tanggung jawab bersama bagi komunitas internasional.

Tiongkok berharap Taliban Afghanistan akan membuat terobosan yang bersih dengan semua organisasi teroris termasuk ETIM dan secara tegas dan efektif memerangi mereka untuk menghilangkan hambatan, memainkan peran positif dan menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk keamanan, stabilitas, pembangunan dan kerja sama di wilayah tersebut.

Baradar menyampaikan apresiasi atas kesempatan berkunjung ke Tiongkok. Dia mengatakan Tiongkok selalu menjadi teman terpercaya rakyat Afghanistan dan memuji peran adil dan positif Tiongkok dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan.

Taliban Afghanistan memiliki ketulusan sepenuhnya untuk bekerja menuju dan mewujudkan perdamaian. Mereka siap bekerja dengan pihak lain untuk membangun kerangka politik di Afghanistan yang berbasis luas, inklusif dan diterima oleh seluruh rakyat Afghanistan dan untuk melindungi hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan dan anak-anak.

Taliban Afghanistan tidak akan pernah membiarkan kekuatan apa pun menggunakan wilayah Afghanistan untuk terlibat dalam tindakan yang merugikan Tiongkok.

Taliban Afghanistan percaya bahwa Afghanistan harus mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara-negara tetangga dan masyarakat internasional.

Ia berharap bahwa Tiongkok akan lebih terlibat dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan dan memainkan peran yang lebih besar dalam rekonstruksi dan pembangunan ekonomi di masa depan.

Taliban Afghanistan juga akan melakukan upayanya sendiri untuk mendorong lingkungan investasi yang memungkinkan.

Pada hari yang sama, Asisten Menlu Tiongkok Wu Jianghao mengadakan pembicaraan dengan Baradar dan delegasinya untuk bertukar pandangan mendalam tentang masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama, untuk membantu meningkatkan saling pengertian dan memperluas konsensus.

Sumber: scmp.com
Sumber: scmp.com

Pandangan Media Terhadap Mullah Abdul Ghani Baradar

Sekarang tampaknya banyak pihak luar telah mempunyai firasat yang cukup besar. Mereka awalnya menyangka bahwa Taliban hanya mengirim perwakilan untuk mengunjungi Tiongkok namun ternyata adalah Baradar sendiri yang muncul.

Hal ini mau tidak mau banyak yang mengaitkan dengan presiden baru Afghanistan. Artinya, jauh sebelum Taliban berhasil menguasai Afganistan, mereka telah mengirim seorang "pemimpin puncak" untuk mengunjungi Tiongkok secara langsung untuk berkomunikasi dengan Tiongkok.

Diberitakan bahwa Baradar menunjukkan sikap yang sangat ramah terhadap Tiongkok selama kunjungannya ke Tiongkok, dia bahkan berulang kali menekankan bahwa tidak ada kekuatan yang diizinkan untuk melakukan hal-hal yang merugikan Tiongkok di Afghanistan.

Sebagai negara tetangga, Baradar percaya bahwa hubungan Afganistan dan Tiongkok harus dijaga hubungan baik dan erat lebih lanjut guna memastikan kelanjutan pengembangan berbagai kerja sama.

Faktanya memang pernyataan Baradar sebelumnya benar-benar memberikan gambaran tertentu untuk periode hubungan mereka selanjutnya.

Tapi semua orang bisa mengucapkan kata-kata yang indah. Yang terpenting adalah bagaimana pelaksanaannya kelak. Bagi Tiongkok, yang paling penting yang perlu dilakukan Taliban sekarang adalah memastikan bahwa institusi dan kepentingan sipil Tiongkok di Afghanistan terlindungi sepenuhnya.

Namun dengan terlihat adanya kunjungan resmi sebelum Taliban resmi mengambil alih pemerintah Afghanistan, tokoh-tokoh pentingnya telah dikirim untuk mengunjungi Tiongkok.

Ini membuktikan bahwa Taliban tampaknya sangat positif tentang perkembangan hubungannya dengan Tiongkok dibandingkan dengan masa lalu.

Taliban perlahan mulai memahami pentingnya hubungan baik dengan negara-negara tetangga dan Tiongkok. Jika rezim Taliban kali ini tidak diakui secara internasional, maka akan terisolasi di kancah internasional. Oleh karena itu, sejak awal Taliban menganggap Tiongkok sebagai objek negosiasi utama.

Bisa dibayangkan bagaimana Taliban berubah, oleh karena itu jika mereka benar-benar bisa menepati janjinya dan dapat dipercaya, mimpinya mungkin akan menjadi kenyataan.

Kemungkinan Baradar pemimpin nomor dua Taliban akan menjadi presiden baru berikutnya di Afghanistan di masa depan, dapat dilihat dari adanya banyak faktor yang mendukung.

Tiga keunggulan yang tak tergoyahkan.

Pertama, Baradar memiliki status yang tinggi. Afganistan adalah negara yang menekankan senioritas. Dalam organiasasi Taliban "hierarki cukup jelas." Sebagai salah satu "co-founder" Taliban, Baradar tidak diragukan lagi salah satu co-foundernya pendiri Taliban.

Dengan status yang tinggi, dia mendirikan Taliban bersama Omar dan menikahi saudara perempuan Omar. Meskipun Omar telah meninggal, putra Omar, Yaqoob, masih menjadi salah satu "tokoh besar" dalam Taliban, sebagai menantu, Baradar tidak diragukan lagi memiliki dukungan dan pendukung kuat di Piramida Kekuatan Taliban, belum lagi statusnya yang tinggi sebagai pendiri dan "Tetua".

Selain itu, Baradar memiliki bakat kemiliteran yang luar biasa. Pada tahun 1996, Baradar dan Omar mendirikan organisasi Taliban bersama, dan dalam lima tahun berikutnya, ratusan panglima perang (warlords) di jalanan dan puncak bukit dapat disapu bersih.

Media Barat umumnya percaya bahwa Baradar adalah "penasihat strategis" Omar dan ahli strategi yang luar biasa dan memainkan peran "penting" dalam proses ini. Media AS juga dengan jelas menunjukkan bahwa Taliban dapat berhasil setelah tidak aktif setelah dikalahkan AS untuk bisa dihidupkan kembali dan dalam 20 tahun kemudian berhasil bangkit kembali. Kontribusi Baradar dalam hal ini tidak diragukan lagi.

Dan dia juga menjadi "pemenang terbesar" dari perang 20 tahun. Pada akhirnya, Baradar juga memiliki pesona pribadi dan bakat politik yang luar biasa. Setelah berhubungan dengan Baradar, orang-orang di Barat mengatakan bahwa Baradar sangat menawan dan berkharisma, dia mendapat dukungan umum dari perwira dan prajurit Taliban.

Selain itu, Baradar juga bertanggung jawab atas hampir semua "urusan luar negeri" Taliban. Pemimpin Taliban yang berbicara dengan Presiden AS adalah dia. Dialah yang pertama kali bertemu dengan Menlu AS. Dia memimpin dan berpartisipasi dalam pertemuan Doha dengan AS, dan dialah yang akhirnya mendorong penarikan pasukan AS.

Pada 28 Juli, dia memimpin "kunjungan rahasia" ke Tiongkok, dan dia diterima oleh Menlu Tiongkok Wang Yi. Jelas, Baradar adalah seorang yang serba bisa, dengan keperiabdiannya yang kharismatik, kualifikasi veteran perang, dan berbakat militer dan politik yang luar biasa.

Oleh karena itu, menurut analisis media luar, Baradar adalah sosok pimpinan Taliban No. 2 hanyalah namanya saja, tetapi de facto dia adalah "pemimpin tertinggi" Taliban yang sebenarnya.

Sumber: bbc.com
Sumber: bbc.com
Tentu saja, selain Baradar, ada tokoh-tokoh besar lainnya dalam Taliban, seperti Haibatullah Akhundzada, yang berada di posisi teratas, dan Mullah Muhammad Yaqoob putra dari salah satu pendiri Taliban Mullah Omar, dan seterusnya.

Pemerintah Afghanistan di masa depan sangat mungkin mengikuti model Iran, dengan Akhundzada sebagai pemimpin spiritual, tapi yang bertanggung jawab atas misi, dan pemerintahan adalah presiden dengan kekuasaan nyata.

Tokoh-tokoh besar lain memiliki posisinya masing-masing, misalnya Yaqoob bisa menjadi sekretaris negara, sedangkan panglima perang yang berlindung di bawah Taliban dapat mengambil posisi militer, atau bahkan sebagai menteri pertahanan bertindak melakukan pengendali penuh atas situasi keamanan seluruh Afghanistan.

Mungkin yang tidak diimpikan Barat dan terutama AS, mereka tidak ingin melihat berdirinya negara suatu bangsa dengan nama "Emirate" . Dalam sebuah wawancara, juru bicara Taliban mengatakan bahwa mereka akan membentuk sebuah komite untuk memerintah negara, dan orang yang bertanggung jawab adalah yang disebut presiden seperti di dunia luar.

Selain itu, ada seorang pemimpin agama, yang tampaknya akan agak mirip dengan sistem ganda seperti di Iran saat ini.

Iran juga mengikuti hukum Syariah Islam. Berdirinya mereka juga dari menggulingkan rezim sekuler yang didukung oleh AS dan mendirikan aturan Syariah.

Dahulu kekuasaan teokratis hanya dalam ranah spiritual, namun kini telah merambah ke segala aspek kehidupan sehari-hari. Demi menjaga stabilitas rezim, Iran telah membentuk sistem yang sangat cerdas. Mereka telah membentuk sistem yang dipilih secara demokratis, mekanisme operasi pemerintah yang tidak jauh berbeda dengan Barat. Kampanye partai politik bertanggung jawab atas pemerintahan negara sehari-hari.

Di luar sistem ini, mereka juga memiliki sistem teokratis, para pemimpin agama seperti Khomeini dan Khamenei sebenarnya yang memegang kekuasaan tertinggi negara, dan mereka tidak terganggu oleh urusan sekuler.

Jika ada yang membuat rakyat enggan, sasaran tudingan mereka terlebih dahulu akan ditujukan ke arah pemerintah, yang setara dengan lapisan tambahan relaksasi, pelindung yang merupakan pemegang kekuasaan yang sebenarnya.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun