Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Deterrence Tiongkok terhadap Pengerahan Kapal Induk AS dan Sekutu di Sekitar Perairan Negaranya

5 Juni 2021   17:04 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:09 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://www.kompasiana.com/makenyok/607d4d2f8ede486d1848fd53/laut-tiongkok-selatan-memanas-as-cendrung-ofensif-tiongkok-merespon-sekutu-as-dan-beberapa-negara-numpang-panggung

Ini adalah pertama kalinya AL-AS melakukan latihan semacam itu di LTS sejak Juli 2020. Tidak diragukan lagi, militer AS sangat aktif di LTS dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang era Biden menjadi aktif kembali ketika dia melangkah ke atas panggung.

Menurut pengamat hal ini terjadi dengan antara lain adanya tiga alasan: pertama, merupakan kelanjutan strategi AS untuk membendung perkembangan Tiongkok. Pemerintahan Biden harus memberi warna. Seperti yang ditekankan dalam analisis sebelumnya, kedua partai Demokrat dan Partai Republik AS terkoyak dengan sangat sengit, dan kontradiksinya tidak dapat didamaikan, tetapi mereka memiliki satu hal yang menjadi konsensus yang sangat kuat bahwa Tiongkok adalah lawan strategis terbesar AS, dan AS harus melakukan yang terbaik untuk menekan dan membendung perkembangan Tiongkok.

Dari sini kita dapat mendapatkan suatu pandangan jelas bahwa strategi umum AS dalam pembendungan dan penekanan terhadap Tiongkok AS tidak akan berubah. Sama seperti Trump untuk melanjutkan "strategi Indo-Pasifik" selama era Obama, itu pasti akan berlanjut selama era Biden. Strategi membendung Tiongkok di LTS yang posisinya terletak di tengah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Itu adalah jalur transportasi laut tersibuk di dunia.

AS harus melakukan segala kemungkinan untuk mempertahankan rasa kehadiran di sini, berusaha untuk mengontrol tempat ini atau memcegah Tiongkok untuk mengendalikannya. Untuk mempertahankan rasa kehadiran AS di tempat ini adalah dengan memastikan hadir di titik "perhubungan" antara Samudra Hindia dan Lautan Pasifik.

Selama ini AS khawatir bahwa setelah Tiongkok menguasai LTS, mereka dapat mencegat "strategi Indo-Pasifik" AS di tengah. Tentu saja, dari perspektif pemerintahan Biden, setelah mengambil alih kekuasaan menjadikan kepentingan nasional AS untuk menekan dan membendung Tiongkok dengan kuat. Ini adalah salah satu niat AS untuk memberi Tiongkok "warna" pada kesempatan Tahun Baru Imlek.

Strategi terpenting pemerintahan Biden terhadap Tiongkok masih akan bersikap keras, dan kebijakan ini tidak akan berubah untuk sementara waktu.

Kedua, AS berharap dapat memprovokasi sengketa nasional negara-negar di LTS, AS tidak pernah menyerah menghasut hubungan antara Tiongkok dan negara-negara (ASEAN) di LTS. Namun, karena kesenjangan kekuatan antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok terlalu besar, menurut logika AS perlunya mereka hadir di LTS untuk mendukungnya, sehingga negara-negara (ASEAN) di LTS dapat memiliki keberanian untuk menantang Tiongkok.

Karena itulah, dalam beberapa tahun terakhir, AS terus memprovokasi dan mempertahankan pamornya di LTS, salah satu tujuannya adalah memberikan kepercayaan kepada negara-negara (ASEAN) di sekitar LTS untuk menantang Tiongkok.

Namun, menurut analis dan pengamat niat AS ini akan sia-sia karena dua alasan:

Salah satunya adalah bahwa Tiongkok adalah mitra dagang terbesar ASEAN, dan kepentingan kedua belah pihak terkait erat. AS tidak dapat merusak hubungan antara kedua pihak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun