Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi AS Era Biden Menghadapi Tiongkok: Harga Minyak dan Dolar AS Naik

30 Maret 2021   15:08 Diperbarui: 7 April 2021   12:55 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perang dagang. Sumber: Shutterstock via KOMPAS.COM

Khususnya, Makau Tiongkok dan Angola telah berada di bawah penjajahan Portugis sejak lama, memungkinkan kedua negara memiliki bahasa yang sama dan saling mendukung dalam banyak urusan internasional.

Oleh karena itu, perdagangan minyak kedua negara telah melampaui ruang lingkup perdagangan internasional secara umum. Kerja sama minyak yang saling menguntungkan (win-win) antara Tiongkok dan Angola merupakan model yang saling menguntungkan dan sama-sama menang. 

Keberhasilan dan kegagalan juga sama-sama untuk minyak. Tak bisa dipungkiri, perekonomian Angola saat ini terlalu bergantung pada minyak.

Menurut laporan IMF, sektor minyak menyumbang 95% dari total ekspor Angola, 45% dari PDB dan 80% dari total pajak. Ekspor minyak terlalu penting bagi Angola. 

Karena alasan inilah Tiongkok yang menjadi mitra pasar terbesar dan paling stabil di dunia sangat penting. Dalam jangka panjang, kerja sama dengan Tiongkok dapat membantu Angola menyingkirkan "kutukan" yang di akibatkan oleh minyak (seperti pengalaman di Timteng).

Di satu sisi, Angola berharap dapat membangun sistem industri minyak dan gas modern yang lengkap serta meningkatkan kelangsungan hidupnya. Selama ini perusahaan minyak Barat yang beroperasi di sana bersikukuh pada kebijakan hanya mengekstraksi minyak dan tidak menyuling minyak di Angola, dan tidak bersedia membantu Angola membangun kilang minyak dalam rangka agar industri minyak Angola selalu bergantung kepada Barat.

Berbeda dengan Tiongkok, industri minyak Tiongkok cukup banyak memiliki dana, banyak memiliki tenaga profesional dan peralatan teknis canggih, mereka bersedia bekerjasama dengan Angola dengan membantu Angola agar bisa mandiri dan meraih kemerdekaan dalam industri minyaknya.

Di sisi lain, Angola berharap untuk mengubah struktur ekonomi tunggalnya dan mengembangkan ekonomi yang terdiversifikasi seperti industri manufaktur dan jasa modern.

Dalam hal ini, perusahaan Tiongkok juga memiliki modal, teknologi, dan pengalaman, dan memiliki pasar yang lebih besar.

Manuel Jose Nunes Junior, Menteri Negara Pembangunan Ekonomi dan Sosial Angola, pernah menyatakan bahwa selain minyak, Angola juga ingin mengekspor semua produknya, bijih besi, berlian, dll ke Tiongkok. Kerja-sama bisa menjamin sebagian keamanan kebutuhan minyak bagi Tiongkok.

Jika situasi impor minyak luar negeri Tiongkok suatu ketika tidak dapat diubah atau bertambah dalam batas waktu tersebut, maka stabilisasi impor adalah prioritas utama untuk memastikan keamanan penyediaan minyak yang dibutuhkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun