Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Jenderal Min Aung Hlaing Militer Myanmar Melakukan Kudeta?

17 Februari 2021   17:44 Diperbarui: 18 Februari 2021   13:38 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.frontiermyanmar.ne

Ada analis yang memperkirakan kemungkinan ada tiga alasan. Pertama, Min Aung Hlaing ingin menjadi Presiden.

Tapi mengapa pemerintah militer Myanmar secara aktif mempromosikan reformasi demokratisasi dan membebaskan Aung San Suu Kyi pada tahun 2010 yang lalu?

Salah satu alasan mendasar adalah bahwa pemerintah militer Myanmar saat itu takut dengan Arab Spring pada tahun 2011. Penghancuran terhadap rezim Khadafi membuat tentara Myanmar menjadi jerih dan ketakutan. Inilah mengapa AS memaksa militer Myanmar untuk memberikan kelonggaran.

Pada saat yang sama, militer Myanmar juga memiliki keinginan untuk menyambut baik strategi AS untuk penyeimbangan kekuatan Asia-Pasifik dan mencoba membangun pemahaman dan kontak dengan AS.

Sebelum pemilihan umum terakhir, Min Aung Hlaing bahkan secara diam-diam menyebarkan nyanyian tersebut untuk memberi sinyal kepada AS, dan coba membuat keonaran dan masalah di perbatasan antara Tiongkok dan Myanmar, mencoba memanfaatkan perang melawan perang suku/sipil bersenjata di Myanmar utara untuk menarik perhatian AS.

Perilaku keras kepala Min Aung Hlaing menyebabkan jatuhnya korban di pihak Tiongkok yang pada akhirnya membuat marah Tiongkok.

Akibatnya pada 15 Maret 2015, sejumlah besar pasukan AD dan AU PLA dikerahkan di Lincang, Yunnan di perbatasan Tiongkok-Myanmar. Unjuk kekuatan Tiongkok membuat Myanmar akhirnya mundur.

Adapun bagi AS tampaknya terlalu sulit untuk menjalin hubungan kerjasama dengan militer Myanmar, dan ambang batasnya terlalu tinggi. Karena itu, yang terbaik adalah menunggu Aung San Suu Kyi naik ke tampuk kekuasaan.

Min Aung Hlaing melihat tidak dapat dukungan dari AS, dan mendapat tekanan dari Tiongkok, maka sementara tiarap dulu. Kemudian setelah mengunjungi Tiongkok pada 2016 situasinya untuk sementara menjadi stabil. Namun ambisi untuk berkuasa dan menjadi presiden Myanmar masih terus terpendam dalam hatinya.

Secara teori, jika NLD yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi telah bekerja selama lima tahun, maka Min Aung Hlaing akan berusia di atas 70 tahun, dan peluangnya menjadi presiden akan semakin tipis. Jadi dari segi waktu, kali ini dengan alasan pemilu curang untuk melancarkan kudeta, dia memperkirakan kesempatan kali ini untuk menjadi presiden adalah yang terakhir.

Kedua, militer Myanmar ingin memanfaatkan adanya tekanan dari tenggara Tiongkok (Laut Tiongkok Selatan/LTS) untuk menyelesaikan masalah pemberontak bersenjata Myanmar utara. Ada juga faktor lingkungan utama dalam kudeta Myanmar, yaitu kecemasan militer Myanmar tentang masa depannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun