Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Populisme akan Menyeret AS dan Barat dalam Jurang Kemerosotan

26 Januari 2021   17:36 Diperbarui: 26 Januari 2021   17:44 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian anggota Uni Eropa untuk kepentingan mereka  masih belum bisa berbagi satu sama lainnya, untuk yang membawa keuntungan mereka mau bekerjasama, tapi tidak untuk yang sebaliknya.

Maka solidaritas antar negara anggota UE menjadi sangat terbatas. Jadi ini menunjukkan bahwa populisme  memang telah melanda dunia Barat. 

Kali ini pencampuran dengan pandemi SARS-CoV2 (Covid-19) telah membuat negara-negara Eropa dan AS menghadapi tantangan baru yang besar. Populisme menghancurkan konsensus sosial dan kepercayaan politik serta memperburuk pandemi SARS-CoV2. Epidemi telah membawa bencana, yang pada gilirannya membuat masyarakat lebih terpecah belah.  Masyarakat lebih populis, sehingga terbentuk lingkaran setan di antara keduanya.

Jadi model demokrasi Barat pada dasarnya telah berkembang menjadi apa yang oleh sebagian analis disebut "gaming democracy".

Artinya, demokrasi sama dengan pemilu, pemilu sama dengan perdagangan politik, dan perdagangan politik sama dengan memperebutkan uang, sumber daya, kehumasan, strategi, citra, dan kinerja. Janji-janji yang dibuat oleh para politisi tidak perlu dipenuhi, yang utama asalkan mereka bisa memenangkan pemilu. Jenis " Gaming Democracy (demokrasi permainan)" ini tidak diragukan lagi menyediakan tanah terkaya dan tempat berkembang biak yang paling cocok untuk populisme ini.

Praktik telah membuktikan bahwa tidak ada solusi untuk masalah populisme di bawah sistem politik Barat yang ada, kecuali politik substantif pembaruan.

Kemudian absolutisasi hak-hak hipotetis rakyat demokrasi Barat yang rasional, ditambah dengan keterlibatan uang dan media sosial dalam skala besar, dan lain-lain, semuanya berarti bahwa masalah populis akan menjadi masalah jangka panjang, dan bahkan permanen.

Akibatnya, kekuatan keseluruhan Eropa dan AS akan menurun secara permanen. Ini penilaian dasar dari beberapa pakar dunia luar.

Dampak Populisme Ekstrim

Dampak populisme, khususnya populisme ekstrim, terhadap sistem politik Barat bisa dikatakan sangat besar, bahkan menjadi lingkaran setan yang tidak bisa diubah.

Populisme memang bukan hal baru, tetapi putaran populisme ini kali di Barat sangat berbeda, yaitu melanda dua negara Barat terpenting, AS dan Inggris Raya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun