Hal ini membuat freeboard kapal No. 4 jauh lebih tinggi dari pada dua kapal kecil Tiongkok, namun di bagian bawahnya adalah titik buta untuk bisa ditembak. Jika kapal No. Â 271, 276 dapat meluncur di bawah freeboardnya, tembakan mereka tidak dapat mengenai dua kapal kecil tersebut. Sehingga kapal Tiongkok dapat memainkan daya tembaknya secara penuh.
(Freeborad adalah jarak dari garis air ke puncak lambung kapal. Freeboard selalu merupakan pengukuran jarak vertikal tetapi di sebagian besar kapal, ini bukan pengukuran tunggal kecuali bagian atas lambung benar-benar datar dan sejajar dengan air sepanjang dari panjang kapal).
![Sumber: quora.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/04/freeboard-kapal-5fc9ead98ede48280a10e522.png?t=o&v=555)
Oleh karena itu, Wei Mingsen memerintahkan kapal No. 274 untuk perlahan-lahan mendekati hingga di bawah sisi kapal No. 4, untuk tidak mebuat mereka menjadi waspada. Trik ini berhasil. Kapal Vietsel No. 4 tidak merespon hingga kapal No. 274 Tiongkok bisa mendekat hingga  hanya berjarak sekitar 20 meter darinya, dan tiba-tiba menyalakan lampu di kapal.
Kapal Vietsel No. 4 mengirim sinyal ke Kapal 274 untuk menyingkir, tetapi saat itu Kapal No. 274 telah memasuki zona buta tembak Kapal No. 4 dari kapal Vietsel. Sehingga terjadi situasi dimana saya dapat memukul Anda, tetapi Anda tidak dapat memukul saya. Kini kapal Tiongkok berada dalam situasi proaktif, terserah kapal Vietsel tebak sendiri apa yang akan mereka perbuat.
Kapal No. 274 tetap memegang teguh akan instruksi pemerintah pusat. Tentu tidak mau melepaskan tembakan dulu, tapi Vietsel tidak mengetahuinya. Mereka agak panik. Kapal No. 274 mengabaikan sinyal mereka.
Kapal No. 274 baru saja menguntit kapal Vietsel No. 4. Setelah setengah jam berlalu, kapal Vietsel 4 memaksa kapal No. 274 Tiongkok untuk menyingkir, tapi tidak digubris terus melekat didekatnya. Akhirnya kapal Vietsel No. 4 berbalik dan melaju menuju Pulau Shanhu (Pattle Island).
Kapal No. 274 berpatroli di sepanjang garis tengah di sisi Garis tengah Tiongkok ini hampir menjadi batas yang membelah wilayah laut Xisha di sepanjang timur laut dan barat daya yang terbentuk sejak konfrontasi kedua belah pihak selama beberapa hari itu sebagai pemahaman diam-diam. Kedua belah pihak saling tahu dalam hati mereka bahwa melanggar "garis peringatan tengah diam-diam" ini berarti perang mulai pecah
![Sumber: Ilustrasi dari Weapons and Warfare](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/04/garis-tengah-kesepakatan-diam-diam-5fc9eb13d541df71763a8e82.png?t=o&v=555)
Segera setelah kapal Vietsel No. 4 berbelok, kapal No. 16 mereka ditarik kembali, dan pusat gravitasi muncul di layar radar dari formasi 271. Pertemuan Kapal Vietsel No. 4 dan No. 6 kembali lagi menerobos "garis tengah peringatan" lagi.
Suasana di dekat "garis tengah peringatan" tiba-tiba menjadi tegang. Kapal Tiongkok No. 271 & 276 yang dipimpin oleh Wei Mingsen adalah dua lawan dua melawan kapal Vietsel No. 4 dan No. 16, tapi bagaimanapun kapal pemburu kapal selam seberat 30 ton tidak seimbang dibandingkan dengan kapal fregat seberat 2.000 ton. Selain sesuai perintah tidak boleh menembak lebih dulu. Untuk memecahkan situasi 2-2 ini Wei Mingsen melihat sekeliling, tiba-tiba matanya tertuju pada kapal penangkap ikan Tiongkok, dan kemudian dia mengirim pesan atas nama komandan laut sebagai perintah saat itu.