Masalah reunifikasi Taiwan dapat diibaratkan seperti pembebasan dan reunifkasi Iran Barat atau Papua untuk kembali  ke pangkuam Ibu Pertiwi Indonesia pada masa Trikora yang dicanangkan Bung Karno pada 19 Desember 1961, untuk menggabungkan Irian Barat dalam wilayah Indonesia.
Bagi Indonesia, andaikata sampai sekarang Irian Barat belum terintergrasi dengan NKRI akan menjadi suatu ganjalan hati dan ketidak sempurnaan atas kebangkitan Indonesia Raya, jadi dengan pengorbanan apa pun harus diintergrasikan dalam NKRI.
Demikian juga bagi rakyat Tiongkok kebangkitan negara Tiongkok akan dirasakan tidak sempurna, jika Taiwan belum terunifikasikan dalam negara kesatuan RRT.
Seperti apa yang pernah penulis posting pada tulisan yang lalu. Â baca:
Masalah Tiongkok Untuk Mereunifikasi Taiwan
Jet Tempur Taiwan Nyaris Ditembak Jatuh Jet Tempur PLA Akhir September 2020
Tiogkok-Beijing, yang melihat Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus dipersatukan kembali dengan daratan, dengan kekerasan jika perlu, telah menangguhkan pertukaran resmi dengan Taipei sejak Tsai, dari Partai Progresif Demokratik yang condong ke arah kemerdekaan, terpilih pada 2016 dan menolak untuk menerimanya Prinsip Satu Tiongkok.
Sejak itu PLA telah melakukan serangkaian war game (latihan militer) di dekat dan sekitar pulau itu, mengirim pesawat ke zona identifikasi pertahanan udaranya untuk menekan Tsai Ing-wen (Pemimpin Otoritas Taiwan) dan juga memburu tujuh sekutu diplomatik terakhir pulau itu. Â (Kiribati, Kepulauan Solomon. Negara Pasifik mengubah kesetiaan ke Beijing hanya beberapa hari setelah Kepulauan Solomon juga memutuskan hubungan dengan Taipei. Sekutu Setia Taiwan: AS, Kanada, Jepang, Australia dan Selandia Baru. Sekutu Taipei turun menjadi 15 saat Kiribati mengumumkan peralihan hubungan diplomatik ke Beijing).
Pada puncaknya bulan lalu, hampir 40 pesawat tempur PLA melintasi garis median di Selat Taiwan, memaksa angkatan udara pulau itu yang kelelahan untuk mengacak jetnya agar membayangi dan membubarkannya.
Dan untuk sekian kalinya mengulangi lagu lama dan menyatakan bahwa "militer Taiwan menggunakan radio untuk mengusir" Jet tempur dan kapal perang PLA.
Dan latihan perang-perangan militer Taiwan tahun ini akan digabungkan dengan "Bulan Persiapan Militer Taiwan". Dan mengundang Asosiasi Taiwan-AS Â untuk berpartisisipasi. Dan Taiwan selalu mengumumkan situasi ini, lain lagi dengan PLA saat yang samaan melakukan misi latihan militer mengitari pulau Taiwan. Tapi Taiwan selalu mengklaim "masih bisa mengontrol prospek".