Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Dua Tahun Perang Dagang AS-Tiongkok Berlangsung, Ekspor Tiongkok Tetap Meningkat?

7 Oktober 2020   18:31 Diperbarui: 7 Oktober 2020   20:00 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com

Nilai Ekspor Barang Tiongkok Terus Meningkat

Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Mari kita ambil datanya sebagai contoh. Perang dagang Tiongkok-AS dimulai pada Maret 2018. Menurut statistik Bea Cukai Tiongkok, pada 2017, total nilai ekspor barang Tiongkok adalah US$ 2,263 triliun.

Ketika perang perdagangan dimulai pada 2018, ekspor tahunan Tiongkok mencapai US$ 2,487 triliun, meningkat 9,9%.

Pada 2019, ketika AS memberlakukan tarif pada ekspor Tiongkok sebesar US$ 550 miliar, total ekspor Tiongkok untuk tahun tersebut adalah US$ 2,499 triliun, meningkat 0,5%.

Pada 2017, bertambah sekitar US$ 230 miliar. Sebanyak 10,4% pertumbuhan selama dua tahun.

Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Sumber: Ilustrasi dari youtube.com
Tahun ini dari Januari hingga Agustus, sejak mewabahnya pandemi di Tiongkok dan dunia, ekspor Tiongkok dalam dolar AS turun hanya 2,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Di antaranya meningkat 7,2% pada Juli dan 9,5% pada Agustus. Tahun ini, pertumbuhannya hampir bisa dipastikan positif. Sebenarnya ada dua alasan mengapa ekspor Tiongkok bisa tumbuh.

Salah satunya adalah karena rantai industri Tiongkok memang sangat kompetitif. Ambil contoh ekspor tahun ini ke AS, pada paruh pertama tahun ini, berbagai faktor yang tidak menguntungkan pecah dan ditambah merebaknya pandemi Covid-19.

Tiongkok tidak mempertimbangkan bagian dari aplikasi pembebasan tersebut, sedang AS telah memberlakukan hampir 100% tarif pada ekspor Tiongkok.

Ekonomi Tiongkok turun tajam pada kuartal pertama, dan pabrik-pabrik tutup.  Tetapi perekonomian AS juga mengalami penurunan tajam pada kuartal kedua.

Dalam situasi yang sulit, ekspor Tiongkok ke AS hanya turun 3,6% dari Januari hingga Agustus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun