Jadi dalam hal ini pesaing India adalah Tiongkok, dan pesaing Tiongkok adalah negara asing atau dunia.
Kenyataannya terakhir kali ini, ketika Tiongkok dilanda pandemi dan melakukan lockdown, banyak manufaktur barang-barang kling, fastener yang tutup dan tidak bisa memasok pelanggan, maka produksi pabrik-pabrik seperti mobil di luar negeri juga terganggu produksinya, karena banyak dari fasterner, klip-klip assersori dipasok industri Tiongkok, dan selama pandemi terhenti pasokannya untuk sementara waktu.
AS adalah bank global dan negara adidaya dari modal finansial; itu adalah modal yang menciptakan kekayaan; oleh karena itu, Tiongkok peduli terhadap rakyat/umat manusia dan AS peduli pada uang.
Manusia adalah kunci segalanya. Maka ketika pandemi merebah. Tiongkok akan melindungi rakyatnya dengan segala cara, dan seluruh negeri akan menutup kota, membangun rumah sakit, dan memproduksi masker ...
AS terlihat tidak membutuh orang, modal adalah kunci dari AS. Maka tidak heran AS dengan jelas terlihat meninggalkan orang dan melindungi modal. Lebih mementingkan ekonomi daripada hidup rakyatnya. Inilah perbedaan dari Bank Dunia dan Pabrik Dunia.
Namun dunia boleh tidak memiliki dollar AS, tetapi tidak boleh tidak ada "Made in China". Karena dengan tidak adanya "Made in China" berarti 39 kategori industri besar, 191 industri sedang dan 525 kategori kecil semuanya harus dirombak untuk membalikkan dan memulai kembali. Yang artinya dunia berhenti sejenak secara langsung, semua hal sekitar kita tidak dapat diproduksi.
Waktu yang dibutuhkan untuk persiapan berbagai negara untuk berproduksi kembali bisa memakan waktu sepuluh tahun bahkan puluhan tahun. Hanya ada sedikit negara yang bisa melakukan ini.
Apa yang dilakukan AS sekarang adalah memaksa Uni Eropa dan Jepang serta negara lain untuk meninggalkan Tiongkok. Tetapi begitu negara-negara ini meninggalkan Tiongkok, biaya harga rantai pasokan mereka akan naik.
Ini berarti dalam persaingan internasional dengan cepat kehilangan keunggulannnya, yang berarti konsumen global perlu mengeluarkan 20% hingga bahkan 2000% lebih banyak harga untuk membeli produk favorit mereka, dari keramik hingga pakaian, dari peralatan rumah tangga hingga makanan.
Dan dunia akan sekali lagi memasuki era dimana kapital menarik keuntungan besar, jadi tindakan Trump sekarang sesungguhnya untuk membantu Tiongkok agar Inggris, Eropa, Jepang dan seluruh dunia Barat untuk berteriak.