Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengapa Meski AS dan Sekutunya Mengirim Beberapa Kapal Induk ke LTS Tidak Berani Menyerang Tiongkok?

20 September 2020   17:05 Diperbarui: 20 September 2020   23:41 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan sejak itu bentuk perang telah berubah, sehingga Kaisar Jepang menyatakan penyerah tanpa syarat dalam keputus-asaan.

Jepang tahu betul bahwa jika tidak menyerah secepatnya, apabila bom nuklir ketiga dan keempat dijatuhkan lagi di daratan Jepang, itu akan menjadi saatnya Jepang ditaklukkan dan nyawa semua orang Jepang sekarat.

Rudal Pembunuh Kapal Induk Donfeng DF-Series

Demikian juga Rudal Series Dongfeng akan sama,  dengan kemampuan mengubah lintasannya sebenarnya sedang mengubah jenis perang atau awal dari era berakhirnya dominasi maritim AS. Oleh karena itu, pada tahap ini, Tiongkok sebenarnya tidak ingin melakukan showdown terlalu cepat.

Karena Tiongkok tampaknya memiliki rencananya sendiri, apakah itu Belt and Road Initiative atau rencana kebangkitan nasionalnya, mereka tidak menginginkan efek samping.

Tiongkok juga menyadari bahwa AS tidak mungkin berani memulai perang, dan Tiongkok cukup memanfaatkan kesempatan emas ini, dimana AS yang sudah mulai masuk ke hari senja kapan saja.

Untuk mengakhiri kedijayaan 12 kapal induk AS, Tiongkok cukup mengambil salah satu saja dari mereka, sudah bisa membuat semua reputasi kapal induk yang lainnya menjadi pudar.

Jadi dalam keadaan seperti ini, baik Presiden Obama yang lalu atau Presiden Trump saat ini, mereka menyadari hal ini. Dan membiarkan kapal induknya melaut untuk bertindak sekarang, tetapi semua orang tahu bahwa usia kapal induk AS-AS dan keunggulan AS akan segera berakhir.

Karena bagaimana pun mereka juga tahu hitung-hitungannya, terutama faktor kuncinya pada perbandingan biaya, bisa diperhitungkan biaya medan perang dengan menggunakan kapal induk, sungguh sesuatu yang tidak hemat biaya.

Ambil contoh dengan kapal induk Nimitz yang harga dari pabrikan diperkirakan sebesar US$ 4,5 milyar, dan pesawat yang diangkut rata-rata seharga per pesawat US$ 100 juta, jika menganggut 80 pesawat semua sudah berharga US$ 8 milyar, ditambah dengan personil kapal yang 6000an perwira dan tentara satu kali berlayar. Pemerintah AS juga harus membayar pensiun jika ada perwira dan perosnil militer AS yang terbunuh atau terluka, serta semua biaya yang diperlukan.

Jadi seandainya ada satu kapal induk ditenggelamkan, meskipun kurang dari US$100 milyar akan tetap puluhan milyar dollar atas kerugian tersebut. Kerugian semacam ini sungguh sangat serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun