Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menerawang Kebangkitan Tiongkok Dalam dan Pasca Pandemi

30 Agustus 2020   11:22 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:26 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dari itu perlu dan harus bagi kita menetapkan standar terlebih dahulu dalam hal kualitas dan kuantitas, jika tidak maka akan terjadi distorsi yang serius.

Untuk alasan ini, rekomendasi dari beberapa ahli analis untuk perbandingan internasional adalah mendaftar setidaknya dua sistem indikator.

Kemudian salah satunya adalah yang disebut sistem indeks internasionalisasi yang mungkin biasa kita gunakan sekarang, Sistem indeks ini sering kali didasarkan pada wacana Barat.

Yang lain menurut mereka harus asli dari Tiongkok, sehingga dapat membuat orang merasa lebih realistis mencerminkan sistem indeks Tiongkok atau dunia.

Seperti pernah ada perdebatan virtual antar pakar Barat dan Timur, tentang topik "Kemenangan Tiongkok atas melawan pandemi membuktikan keffektifan model Tiongkok dari model Liberal Barat" (China vs Liberal Democray)

Timur diwakili oleh Zhang Weiwei dari Universitas Fudan, Tiongkok memgang sisi pisitif dan Barat diwakili oleh Prof. Timothy Gorton Ash dari Oxford University memegang sisi berlawanan dalam "Munk debate poscast"

Profesor Ash mengakui bahwa AS dan Inggris tidak efektif dalam mencegah dan mengendalikan pandemi, tetapi dia percaya bahwa demokrasi liberal Barat atau model ini dapat menangani pandemi dengan lebih baik.

Ia mencontohkan, dengan mengatakan Selandia Baru, Korea Selatan, Jerman, dan Taiwan melakukan lebih baik dari Tiongkok.

Zhang Weiwei mengatakan Tiongkok sendiri adalah ibarat sebuah dunia, Tiongkok setara dengan 100 negara-negara Eropa. Jadi setidaknya Anda dapat membagi Tiongkok menjadi dua bagian besar untuk perbandingan internasional. Salah satunya adalah Hubei dan Wuhan, di mana terjadi malapetaka mendadak, yang merupakan situasi khusus.

Yang lain adalah daerah dan provinsi lain di Tiongkok, daerah-daerah ini lebih sebanding dengan negara dan daerah yang baru saja disebutkan di atas.  Dibandingkan dengan angka kematian, Provinsi Fujian jauh lebih baik daripada Provinsi Taiwan dengan 1 banding 7, dan Provinsi Zhejiang jauh lebih baik daripada Korea Selatan yaitu 1 banding 282, Shanghai jauh lebih baik dari Selandia Baru, yaitu 1 banding 22, dan Guangdong (Kanton) jauh lebih baik dari Jerman, yaitu 8 banding 9026.

Selain itu, populasi provinsi-provinsi ini di Tiongkok lebih banyak dari yang telah disebutkan sebelumnya. Populasi Selandia Baru hanya seperlima dari populasi Shanghai. Jerman dianggap sebagai negara dengan kinerja yang cukup baik di Eropa. Namun, Jerman Populasinya hanya seperenam belas (1/16) dari Tiongkok, dan jumlah kematiannya jauh lebih tinggi daripada Guangdong, tetapi juga hampir dua kali lipat dari seluruh Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun