Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siapa Saja Para Hawker di Sekitar Trump Menjelang Pilpres AS Akhir Tahun Ini?

4 Agustus 2020   17:36 Diperbarui: 5 Agustus 2020   09:30 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Trump tidak berkuasa lagi, banyak pengamat yang memperkirakan dia akan berurusan dengan masalah hukum dan duduk dalam penjara sangatlah mungkin.

Untuk menghadapi krisis tidak terpilihnya kembali Trump, dia harus membuat trik. Triknya hanya satu yaitu memainkan kartu anti-Tiongkok.

Setelah strategi anti-Tiongkok ditetapkan, maka dibentuklah kantor strategi. Kantor strategi Trump ada dua bagian, satu di dalam Gedung Putih dan satunya lagi di luar Gedung Putih.

Kantor strategi anti-Tiongkok dalam Gedung Putih tidak lain adalah Menlu AS Pompeo dan Peter Navarro (asisten presiden, direktur Kantor Perdagangan dan Kebijakan Manufaktur) yang telah berbicara tentang banyak serangan baru-baru ini, juga merupakan jenderal utama anti-Tiongkok.

Sumber: usatoday.com
Sumber: usatoday.com
Kantor strategi dan markas besar Anti-Tiongkok di luar Gedung Putih dipimpin oleh Steve Bannon. Dia masih mendominasi kamp sayap kanan yang diskriminatif rasial dan ekstrem di AS yang disebut supremasi kulit putih. Dia masih memiliki banyak pendukung yang sangat fanatik kepada dia.

Sumber: smh.com.au
Sumber: smh.com.au
Di dalam Gedung Putih, kantor strategi anti-Tiongkok sekarang, yang berada di belakang Pompeo sekarang muncul sosok orang Tiongkok yang dianggap sosok pengkhianat oleh orang Tiongkok, namanya Yu Maochun (Miles Yu Maochun). Yu Maochun disebut sebagai aset nasional kelas berat AS oleh tokoh-tokoh penting di Gedung Putih.

Mengapa Yu Maochun menjadi aset nasional AS kelas berat? Dia dulu belajar di Universitas Nankai di Tiongkok daratan, kemudian belajar di AS, kemudian mengambil gelar Ph.D dari U.C. Berkeley, , PhD-University of California, Berkeley; MA--Swarthmore College, dan kemudian mengajar sebagai profesor di Akademi Angkatan Laut AS

Tugas Yu di Departemen Luar Negeri AS: Asosiasi Sejarah AS; Studi Asia; Asosiasi Amerika untuk Studi Tiongkok; Pendiri dan direktur US Naval Academy Asia Forum 2008--sekarang; Anggota Komite Keunggulan Pengajaran Fakultas Sipil Akademi Angkatan Laut, 2008 -- sekarang.

Memperoleh pengahargaan: Kelas 1951 USNA Research Excellence Award, 2009; Penghargaan Layanan Militer Navy, 2009; USNA Special Action Awards, 1994-2009

Kemudian, dia dijaring oleh Trump, dan sekarang menjadi think tank penting dalam kebijakan anti-Tiongkok bagi Pompeo, sehingga disebut sebagai aset nasional AS untuk anti-Tiongkok.

Mengapa dia populer? Karena dia orang Tiongkok, dia mengerti kondisi nasional Tiongkok, dia juga mengerti apa yang ditakuti orang Tiongkok, sangat memahami tentang kepercayaan orang Tiongkok. Jadi dia membantu Pompeo, membantu Navarro, membantu Trump merancang serangkaian strategi anti-Tiongkok dan kebijakan anti-Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun