Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menguak Fakta Sejarah Perang Perbatasan India-Tiongkok Tahun 1962 (3)

28 Juni 2020   08:48 Diperbarui: 28 Juni 2020   08:57 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunker-bunker pasukan India sangat rapat dan terkumpul menyadi satu, sehingga ketika pasukan kita (Tiongkok) memberondong mereka sebentar saja sudah menewaskan banyak sekali mereka.

Ternyata senapan tipe 56 baru kita yang baru diganti, benar-benar menunjukkan kekuatannya."

Sumber: k.sina.cn
Sumber: k.sina.cn
Tentara India dilengkapi dengan sejumlah besar senapan mesin ringan pada waktu itu, yang merupakan senjata submachine gun Inggris yang terkenal selama Perang Dunia II. Senapan mesin ringan terbukti tidak cocok di dataran tinggi. Mengapa?

Sumber; iccolector.com
Sumber; iccolector.com
Karena submachine gun Inggris itu jarak tembak efektifnya dekat hanya puluhan meter (max. 100m), dengan tidak ada vegetasi di dataran tinggi, dan itu kosong, sasaran dan orang akan terlihat dari kejauhan. Tapi senjata itu tidak bisa ditembakkan dari jarak jauh, sehingga harus menunggu pada jarak dekat baru bisa melakukan baku tembak, akibatnya pasukan Tiongkok dengan senapan Tipe 56 yang jarak tembak efektifnya jauh (330-400 m) bisa menembak mati mereka terlebih dulu.

Oleh karena itu, peralatan India harus dikatakan tidak cocok untuk memerangi tentara Tiongkok di dataran tinggi.

Pada saat itu, pasukan Tiongkok memusatkan tiga resimen infantri dan resimen artileri untuk menyerbu pasukan bagian tengah tentara India.

Karena komunikasi terputus duluan, kompi pasukan bantuan India kehilangan kontak, dan bombardir artileri Tiongkok sebelumnya bahkan mengganggu kordinasi tentara India, mereka menjadi kacau.

Pada awal pertempuran pasukan India sudah tercerai-berai. Pada pagi hari 20 Oktobr 1962, Brigade ke-7 Divisi ke-4 India sudah tewas 493 orang, dan semua pasukan menjadi kacau. Komando Brigade ke-7 India John Dalvi akhirnya ditarik.

Fan Yurong menceritakan: "Pada waktu itu kita tinggal di hutan. Jarak dengan pasukan India sangat jauh, kita belum melihat tentara India. Kita hanya melihat tentara India jauh dari garis perbatasan. Kita baru melihat tentara India pertama kalinya pada hari perang. Setelah melihat ada kesan bhawa yang menjadi tentara ada yang prajurit tua berjenggot dan prajurit yang kecil masih remaja atau masih bayi.

Pada waktu itu mereka mengatakan bahwa tentara Tiongkok adalah tentara bayi, seolah-olah mereka memandang rendah kita. Tapi akhirnya justru kita yang tentara bayi mengemasi tentara berjanggut.

Pada Pertempuran Kajielang, pasukan kita memenangkan pertempuran pertama dan dengan cepat memusnahkan Brigade ke-7 dari pasukan utama India. Keseluruhan menewaskan 1897 tentara India. Penjaga perbatasan Tiongkok tewas 451 orang dan terluka 334 orang." cerita Fan Yurong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun