2. Peringkat Tiongkok semakin meningkat, sebagai peringkat kedua di dunia.
3. Meningkatnya peringkat Tiongkok erat kaitannya dengan pendalaman berkelanjutan partisipasi Tiongkok dalam gavenance global.
4. Data selama lima tahun terakhir menunjukkan bahwa rasio antara skor Tiongkok dan rata-rata global terus meningkat dan perbedaan dengan AS yang terus menurun.
"Data obyektif" seperti itu yang menyakiti AS, dan tanggung jawab sebagai negara kuat menjadi semakin berkurang. Maka semua orang tidak bisa tidak bertanya, manfaat apa yang bisa kami dapatkan dari AS?
Dapat dilihat bahwa tim Profesor Zhu telah mempelajari data dan teori ini selama lima tahun. Kesimpulan yang paling umum adalah bahwa AS dan pengikutnya semua merasa malu, yang juga telah menjadi salah satu fondasi penting dari teori sebagai lima negara Dewan Kemanan Permanen di PBB.
Oleh karena itu, Profesor Zhu dimasukkan dalam daftar sanksi oleh Departemen Perdagangan AS tampaknya sungguh tidak masuk akal, dimana sanksi ini dicampur adukkan dengan sebagian besar perusahaan Tiongkok kelas berat yang dikenakan sanksi.
Tapi ada juga sanksi yang dikenakan pada perusahaan logistik atau ekspedisi Shengde Logistic yang sebenarnya adalah perusahaan yang menyediakan layanan agen penjualan untuk maskapai penerbangan Iran. Karyawan perusahaan tidak lebih 20 orang, dan pekerjaan yang paling penting adalah melakukan panggilan untuk sesuatu (karena tidak mengerti bahasa asing) daya saing intinya karena bahwa bosnya banyak mengenal atau koneksi pejabat tingkat tertinggi dari Iran Airlines.
Perusahaan logistik yang kecil-kecil lainnya juga terkena sanksi AS, termasuk misalnya Qihu 360 yang spesialisasinya dalam bidang keamanan jaringan yang disebut "Yuntian Lifei" yang pada dasarnya adalah pengenalan visi komputer.
Tampaknya AS sudah membabi buta selama perusahaan yang terlibat dalam teknologi tinggi yang ditakuti atau diperkirakan akan menyaingi AS, semuanya harus dibunuh. Sepetinya AS menjadi sangat cemas tanpa perduli apapun sanksi dijatuhkan tanpa identifikasi secara tepat sampai-sampai perusahaan pembuat Tas juga kena sanksi.
Maka bisa dilihat sanksi AS terhadap Tiongkok tidak melulu karena diloloskannya "UU Kemanan Nasional " untuk Hong Kong (HK), apa pun AS akan memberi sanksi kepada Tiongkok.
Kini dengan lolosnya "UU Keamanan Nasional HK" menjatuhkan sanksi untuk menakut-nakuti Tiongkok, tampaknya akan sia-sia. Karena menurut para pengamat jika memang AS berkemampuan cukup membatalkan kesepakatan negosiasi friksi dagang AS-Tiongkok fase pertama.